Apa itu skor kredit dan bagaimana menjaganya

Posted: 26 Nov 2020from: EditorLast updated : 18 Sep 2021

Kamu pernah mengalami penolakan dalam pengajuan kredit atau pinjaman online? Jika ya, coba kamu lihat lagi skor kredit yang dimiliki. Jika sangat rendah, bisa jadi itu adalah penyebab lembaga keuangan belum dapat mengabulkan permohonan kredit kamu. Kamu yang belum pernah memiliki kredit bisa juga menjadi salah satu pemicu tidak lolosnya aplikasi kredit kamu lo.


Skor kredit sendiri adalah angka yang menunjukkan kualitas kredit kamu. Di Indonesia, lembaga skor kredit swasta yang sudah berizin dan beroperasional baru ada 2 perusahaan swasta. Masyarakat umumnya mengakses Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dimiliki oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengetahui skor kreditnya.


Dalam SLIK, tidak cuma debitur yang bisa melihat riwayat kreditmya, lembaga keuangan juga memiliki kemampuan untuk mengaksesnya. SLIK sendiri mengelola Informasi Debitur Individual (IDI) historis dan merekamnya.


Jadi setiap transaksi kredit pasti akan langsung tercantum di dalam IDI Historis. Berapa jumlah plafon yang masih dimiliki, ada tunggakan cicilan dimana, selama berapa lama, bagaiaman proses pembayarannya selama ini dan data keuangan lainnya akan terekam di IDI HIstoris.


Skor yang digunakan dalam SLIK adalah 1 sampai 5. Dimana 1 adalah poin tertinggi dan 5 sudah masuk dalam kategori macet.


(Baca juga: Hindari Makanan Ini saat Pandemi. Biar Kamu Makin Sehat)


Beda SLIK dengan Skor Kredit


Meskipun prinsipnya hampir sama, tetapi hasil yang dikeluarkan berbeda. SLIK dan Skor kredit adalah dua produk yang berbeda. SLIK merupakan riwayat informasi data keuangan debitur yang dimiliki oleh OJK.


Lembaga keuangan maupun non keuangan bisa mengakses laman tersebut untuk melihat data keuangan calon nasabahnya. Sedangkan Skor Kredit adalah hasil analisa dari biro kredit swasta yang ditunjukkan dengan angka tertentu.


Jadi dalam skor kredit, data yang tersaji lebih lengkap. Disana terdapat analisa kredit dan juga analisa profil risiko calon debitur. Dengan begitu kreditur dalam hal ini lembaga keuangan bisa lebih baik dalam melakukan mitigasi risiko atas kredit yang disalurkannya.


Hanya saja, penerapan layanan ini belum begitu masif. Padahal banyak keuntungan yang bisa diambil dari adanya layanan skor kredit. Bagi debitur. Hal itu akan mempercepy proses pencairan dana pinjaman.


Karena debitur bisa mengukur berapa kemampuan pengajuannya yang bisa diterima oleh pihak lembaga keuangan. Dengan begitu, pengelolaan uang juga bisa semakin baik. Sedangkan bagi lembaga keuangan, sistem skor kredit bisa digunakan untuk mempercepat proses persetujuan kredit.


Penerapan skor kredit di Indonesia


Di negara lain, skor kredit sudah banyak dikelola oleh perusahaan swasta. Bahkan di China, skor kredit dijadikan tolok ukur kelayakan mendapatkan fasilitas umum, baik itu transportasi dan sebagainya. Lalu bagaimana di Indonesia?


Sanksi seperti itu memang belum diterapkan di negeri kita tercinta ini. Tetapi jika skor kredit kamu buruk, kamu akan sulit mendapatkan fasilitas keuangan lainnya. Mulai dari kebutuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), KTA untuk renovasi rumah, pinjaman modal usaha, pinjaman dana darurat dan akses keuangan lainnya.


Penerapan skor kredit di Indonesia banyak di lakukan oleh lembaga keuangan digital alias financial tehcnology (fintech). Perusahaan fintech membangun big data untuk kemudia memberikan laporan dan analisa tentang data kreditnya.


Hanya saja, izin untuk menjalankannya belum sepenuhnya turun dari OJK. Sampai dengan tahun lalu, sistem skor kredit yang legal berjalan hanya ada dua, yakni IdScore yang dimiliki oleh Pefindo Biro Kredit dan skor kredit dari Kredit Biro Indonesia Jaya.


Masih banyaknya masyarakat yang belum mendapatkan akses keuangan ke lembaga perbankan maupun non bank, sebenarnya bisa menjadi ceruk tersendiri bagi perusahaan biro kredit swasta untuk mengembangkan layanan skor kredit.


Bahkan menurut data yang dipublikasikan oleh lembaga riset yang bekerja sama dengan Google, setidaknya terdapat 92 juta penduduk dewasa di Indonesia yang belum tersentuh oleh bank. Hal itu tentu saja memperlihatkan bahwa penerapan skor kredit di Indonesia belum begitu masif.


Memang, bank dalam menjalankan bisnisnya mengedepankan prinsip kehati-hatian. Namun hal itu menyebabkan biaya yang juga mahal dalam proses analisa kredit. Oleh karena tu, hadirnya lembaga keuangan digital bisa menjadi harapan baru akan terbukanya akses keuangan bagi seluruh rakyat Indonesia.


(Baca juga: Mengenal Industri Halal dan Pinjaman Syariah Untuk Modal Usaha)


Cara menjaga skor kredit tetap aman


Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menjaga skor kredit kamu tetap bagus Salah satunya adalah dengan mengajukan kredit. Nah berikut merupakan langkah untuk menjaga skor kredit kamu tetap tinggi.


1. Gunakan kartu kredit


Kamu yang belum memiliki skor kredit, bisa mulai mengajukan kepemilikan kartu kredit. Setelah iu, gunakan kartu kredit dengan bijak. Gunakan untuk berbelanja bulanan dan manfaatkan promo yang terdapat di dalamnya.


Jangan lupa untuk membayar tagihan tepat waktu dan tepat secara nominal. Hal itu akan sangat berpengaruh terhadap skor kredit kamu. Kartu kredit merupakan gerbang untuk kamu lebih mudah mendapatkan akses keuangan lainnya. Kuncinya adalah disiplin membayar dan gunakan untuk hal yang produktif.


2. Jaga rasio utang tetap rendah


Pada prinsip perencanaan keuangan, nilai utang tidak boleh lebih 30% dari total penghasilan bulanan. Karena dengan begitu, kamu masih memiliki dana yang cukup untuk ditabung.


Untuk mendapatkan skor kredit tetap tinggi.Coba evaluasi nilai utang kamu selama ini. Berapa besar total cicilan yang harus dibayar, mulai dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Mobil (KPM), Kartu kredit, cicilan lainnya apakah masih masuk dalam 30% dari total penghasilan?


Jika sudah melebihi rasio tersebut, ada baiknya kamu mulai berbenah dan melunasi satu persatu utang tersebut. Semakin rendah rasio utang terhadap penghasilan semakin baik lagi skor kredit yang bisa kamu dapatkan.


3. Hindari adanya tunggakan dan denda


Kamu yang ingin mendapatkan akses kredit lebih baik lagi, bisa mulai melihat transaksi kredit selama ini. JIka memang memilki tunggakan, lebih baik segera kamu urus ke lembaga keuangan yang bersangkutan.


Karena semakin lama tunggakan kamu biarkan, semakin berat juga beban keuangan yang harus dipikul. Selain itu, adana tunggakan baik itu bunga ataupun pokok pinjaman akan membuat data kredit kamu tercoreng. Status risiko kredit kamu akan bertambah buruk. Jika sudah begitu, kamu pasti kesulitan untuk mendapatkan fasilitas kredit lainnya.


JIka memang ada opsi untuk melakukan restrukturisasi, lakukan opsi tersebut agar keuangan kamu bisa lebih baik lagi. Prosesnya bisa diajukan ke lembaga keuangan yang bersangkutan untuk kemudian menunggu keputusan apa yang bisa diambil untuk kedua belah pihak, baik itu kamu sebagai debitur ataupun lembaga keuangan selaku kreditur.


Kamu yang membutuhkan fasilitas dana tunai instan, bisa menggunakan dana dari lembaga pinjaman online Kredit Cepat. Dana tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan harian ataupun modal usaha. Ajukan sekarang di Finpedia dan temukan produk keuangan yang cocok untuk kamu.