Hari Tanpa Televisi dan Berapa Belanja Iklan di Televisi

Posted: 23 Jul 2021from: EditorLast updated : 23 Jul 2021

Masing-masing dari kamu pasti tidak menyadari bahwa hari ini (22/7), diperingati sebagai Hari Tanpa Televisi di Indonesia. Ide awal adanya peringatan Hari Tanpa Televisi ini dilandasi niatan untuk bisa menggunakan media secara tepat dan juga sehat.

 

Setiap tanggal 22 Juli, masyarakat diajak untuk mematikan televisi selama satu hari dan memperkuat interaksi dengan lingkungan sekitar. Pengaruh televisi menang tidak bisa dipungkiri luasnya.

 

Dengan satu tayangan yang disiarkan pada jam-jam tertentu, dapat membangun persepsi publik tentangpesan dari tayangan tersebut. Maka tak aneh, jika televisi masih menjadi medium favorit bagi para pelaku usaha untuk memasarkan produknya.

 

Bagi pemerintah, televisi juga bisa dijadikan senjata ampuh untuk menyampaikan program ataupun himbauan tentang kebijakan yang akan dijalankan ataupun sosialisasi program lainnya.

 

Apalagi selama pandemi Covid-19 berlangsung, jumlah penonton televisi juga ikut meningkat. Berdasarkan Hasil Pantauan Nielsen Television Audience Measurement (TAM), di 11 kota menunjukkan rata-rata kepemirsaan TV mulai meningkat dalam seminggu terakhir di Maret 2020.

 

Dari rata-rata rating 12% di tanggal 11 Maret menjadi 13,8% di tanggal 18 Maret atau setara dengan penambahan sekitar 1 juta pemirsa TV. Durasi menonton TV pun mengalami lonjakan lebih dari 40 menit, dari rata-rata 4 jam 48 menit di tanggal 11 Maret menjadi 5 jam 29 menit di tanggal 18 Maret.

 

Penonton dari Kelas Atas (Upper Class) menunjukkan kecenderungan lebih lama menonton televisi sejak 14 Maret dan jumlahnya juga terus meningkat. Peningkatan ini terlihat dari rata-rata rating 11.2% di tanggal 11 Maret menjadi 13.7% di tanggal 18 Maret.

 

Maraknya pemberitaan di sejumlah stasiun televisi terkait COVID-19 di sepanjang periode 1-18 Maret berkontribusi kepada kenaikan kepemirsaan program berita. Kepemirsaan televisi terhadap Program Berita naik signifikan 25%, terutama pada penonton Kelas Atas. Kenaikan juga terlihat pada Program Anak-anak dan Series.

 

(Baca juga: Berapa sih Idealnya Dana Pensiun yang Harus Kamu Miliki?)

 

Belanja Iklan di Televisi Masih Mendominasi

 

Nah, masih berdasarkan data Nielsen, belanja iklan pada tahun 2020 mencapai Rp229 triliun. Namun dana sebesar itu dihasilkan dari seluruh media ya, mulai dari Televisi, Media Cetak, Radio dan juga Digital.

 

Naiknya jumlah pemirsa televisi membuat angka belanja iklan juga meningkat. Jika dibandingkan dengan 2019, nilai total belanja iklan hanya sebesar Rp182 triliun.

 

Dari total belanja iklan 2020, televisi masih menjadi favorit tempat beriklan. Pasalnya lebih dari 70% dari total belanja iklan menggunakan ruang televisi. Sampai akhir tahun ini, belanja iklan diprediksi masih akan tetap positif, hal itu sejalan dengan imbauan pemerintah untuk melakukan aktivitas dirumah.

 

Selain itu, perkembangan dunia televisi di Indonesia juga sepertinya bakal semakin moncer. Pasalnya Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika juga sedang melakukan sosialisasi Migrasi TV Analog ke TV Digital.

 

Program tersebut ditargetkan rampung pada November tahun depan. Dengan menjadi TV Digital, maka kualitas gambar akan menjadi semakin baik dan memungkinkan TV Lokal untuk ikut masuk menayangkan program acaranya.

 

Kamu yang memilki usaha mandiri, juga bisa memanfaatkan layanan TV Lokal untuk memasarkan produk kamu lho. Jadi sebenarnya, media komunikasi apapun, sepanjang digunakan dengan baik dan benar, bisa mendatangkan manfaat segudang.

 

Yuk lebih bijak menonton televisi, pilih tayangan yang memang memiliki manfaat untuk kamu dan juga kehidupan kamu.

 

(Baca juga: Ini Biaya yang Harus di Persiapkan untuk Sekolah Anak, SD Sampai Kuliah!)


Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia. Seperti layanan keuangan dari KoinWorks yang memberikan pinjaman tanpa agunan mulai dari Rp5 juta sampai Rp2 miliar.

 

Dengan begitu, kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan. Akses sekarang dan kembangkan usaha kamu segera!