Sederet Fakta Tentang Clubhouse, Aplikasi yang Dipakai Orang Super Kaya

Posted: 19 Feb 2021from: EditorLast updated : 18 Sep 2021

 Salah satu platform media sosial, Clubhouse sedang ramai diperbincangkan di jagad dunia maya. Betapa tidak, salah satu orang super kaya di dunia, Elon Musk dan beberapa tokoh terkenal lainnya diketahui sudah menggunakan aplikasi yang berbasis drop-in audio chat  tersebut. Hal itu menjadikan nama platform Clubhouse terus melambung hingga akhirnya sudah diunduh oleh sebanyak 2 juta orang.

 

Meskipun baru terbatas pada sistem operasi IOS alias para pengguna Apple, Clubhouse tetap menarik minat banyak pengguna. Adalah perbincangan antara pemilik Tesla dengan pemilik Robinhood Markets, Vladimir Tenev yang menjadi salah satu pemantik dalam melambungnya nama Clubhouse.

 

Kamu yang menggunakan platform android, belum bisa menggunakan aplikasi ini. Pun ada, bisa jadi itu adalah Clubhouse yang berbeda dengan yang selama ini ramai diperbincangkan. Nah berikut merupakan sederet fakta tentang aplikasi Clubhouse

 

(Baca juga: Tips Hindari Kejahatan Phising Saat Transaksi Online)

 

1. Baru diluncurkan 2020

 

Meskipun baru diluncurkan dalam waktu kurang dari satu tahun, tepatnya pada April 2020, aplikasi Clubhouse sudah sukses menyita perhatian banyak investor. Perusahaan rintisan yang didirikan oleh Paul Davison dan Rohan Seth yang berbasis di Silicon Valley.

 

Saat ini valuasi perusahaan tersebut sudah mencapai USD1 miliar atau sekitar Rp14 triliun. Dalam jangka waktu kurang dari satu tahun tentu saja nilai tersebut merupakan pencapaian yang luar biasa.

 

2. Aplikasi Ekslusif

 

Tidak semua orang bisa menggunakan aplikasi ini. Mekanismenya adalah, kamu harus menunggu undangan dari orang yang sudah menggunakan aplikasi tersebut untuk bisa menggunakannya.

 

Jadi jika kamu tidak menerima undangan, kamu tidak bisa ikut mendengar percakapan apa saja yang ada di dalam aplikasi tersebut. Kamu hanya bisa mengunduhnya saja.

 

 

Oleh karena itu, aplikasi Clubhouse terkenal dengan ekslusivitasnya. Pengguna yang sudah mendapat undangan, pada akhirnya juga bisa mengundang teman lainnya untuk menggunakan aplikasi tersebut. Namun jumlah undangan yang bisa dikirim hanya untuk 2 orang.

 

Tetapi tenang, Clubhouse setelah merampungkan aplikasi versi beta-nya berencana akan “membuka Clubhouse ke seluruh dunia”.

 

3. Percakapan tidak disimpan

 

Hal yang kamu dengar di dalam Clubhouse tidak direkam dan akan terhapus secara otomatis ketika room obrolan sudah selesai digunakan. Ruang obrolan yang digunakan mirip dengan format panggilan konferensi.

 

Jadi kamu yang menerima undangan hanya bisa mendengarkan tentang topik yang sedang diperbincangkan oleh para narasumber. Kamu juga bisa memilih topik yang ingin di dengar, hanya saja kamu harus mendapatkan undangan untuk bisa join  dan mengikuti percakapan tersebut.

 

(Baca juga: Pakai Kartu Kredit, Belanja Bulanan Jadi Lebih Murah dan Mudah)

 

4. Akan ada di Aplikasi Android

 

Mengutip dari Business Today. Aplikasi Clubhouse rencananya juga akan bisa digunakan pada sistem operasi berbasis Android. Hanya saja kepastian kapan realisasinya belum dapat dipastikan.

 

Apliikasi Clubhouse sejatinya tidak jauh berbeda dengan konsep Podcast Live yang digunakan oleh Spotify. Namun, bedanya, percakapan yang terjadi tidak tersimpan dan akan langsung terhapus secara otomatis.

 

Buat kamu yang masih menunggu undangan Clubhouse, jangan bersedih. Kamu tetap bisa mendapatkan informasi yang beragam dari beberapa platform media sosial. Terpenting, fokuslah pada tujuanmu untuk bisa mendapatkan tambahan penghasilan.

 

Untuk modal usaha, kamu bisa memanfaatkan fasilitas dari Kredit Cepat. Produk keuangan tanpa jaminan itu bisa membantu kamu untuk mewujudkan mimpi. Ajukan sekarang di Finpedia.id