Ramai Bank Go Digital. Apa Itu Bank Digital ?

Posted: 17 Jun 2021from: EditorLast updated : 17 Jun 2021

Adanya perubahan pola dalam transaksi masyarakat membuat bisnis keuangan juga ikut berubah. Hadirnya industri keuangan digital yang dimulai dengan menjamurnya lembaga financial technology (fintech) menjadi tanda dimulainya perubahan di dalam industri keuangan. Teranyar, saat ini sedang ramai bank go digital yang artinya layanan bank tersebut akan sepenuhnya menjadi digital.

 

Menangkap hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator dalam industri jasa keuangan, tengah mengebut aturan tentang bisnis bank digital itu sendiri. Ditargetkan, pada akhir semester 1 tahun ini, kebijakan yang mengatur tentang mekanisme dan juga prinsip bank digital rampung dilaksanakan.

 

Bank digital sendiri adalah bank yang menyelenggarakan jasa perbankan secara digital. Lewat mekanisme ini, nasabah bisa melakukan transaksi apapun yang dulu hanya bisa dilakukan secara offline, bisa diakses hanya secara digital.

 

Mulai dari pembukaan rekening, pengajuan pinjaman, pembukaan rekening deposito, bisnis wealth alias investasi dan ragam layanan bank lainnya, bisa dilakukan secara online dan terintegrasi dengan sistem bank yang dimiliki.

 

Hal itu berbeda dengan digital banking yang selama ini sudah dijalankan oleh banyak lembaga perbankan lewat internet banking, mobile banking ataupun jenis layanan perbankan lainnya.

 

Digital banking adalah layanan digital yang dimiliki oleh bank untuk memudahkan transaksi keuangan masyarakat. Namun, tetap terdapat kantor cabang secara offline untuk bisa melayani kebutuhan transaksi yang lebih kompleks dan komprehensif.

 

(Baca juga: Bank Digital dan Masa Depan PInjaman Online)

 

Apa saja bank digital?

 

Lembaga keuangan yang pertama kali mengklaim sebagai bank digital dan akhirnya menjadi pemantik bagi industri keuangan untuk berlomba go digital adalah Bank Jago Tbk. Lembaga keuangan yang dulunya bernama PT Bank Artos Indonesia Tbk itu bertransformasi menjadi Bank Jago seiring dengan masuknya investor PT Metamorphosis Ekosistem Indonesia yang dimiliki oleh bankir kawakan, Jerry Ng dan Wealth Track Technology Ltd yang dipunyai oleh Patrick Waluyo.

 

Setelah itu, bisnis Bank Jago secara perlahan bergerak menjadi fully digital hingga akhirnya masuk Gojek, melalui entitas usahanya PT Dompet Karya Anak Bangsa selaku pemilik platform Gopay yang membeli 21,40% saham Bank Jago.

 

Kini Bank Jago sudah memiliki aplikasi yang bisa diunduh untuk kamu yang ingin menjadi nasabahnya. Selain itu, beberapa bank juga sudah antre untuk bertransformasi menjadi go digital.

 

Salah satunya adalah Line bank yang merupakan bentuk sinergitas antara Line Financial Asia dan Bank Keb Hana Indonesia. Beberapa produk yang ditawarkan oleh Line Bank adalah pembukaan rekening dengan electronic Know Your Costumer (eKYC), Deposito berjangka, Kartu debit dan juga pembayaran tagihan.

 

Ke depannya, sudah pasti layanan yang akan diberikan baka lebih beragam, karena memang niatan hadirnya bank digital ini adalah untuk mempermudah perbankan dalam memperluas akses layanan keuangan.

 

Berdasarkan data OJK, saat ini sudah ada beberapa bank yang sedang proses menjadi bank digital. Diantaranya adalah Bank BCA Digital, PT BRI Agroniaga Tbk, PT Bank Neo Commerce Tbk, PT Bank Capital Tbk, PT Bank Harda Internasional, PT Bank QNB Indonesia Tbk dan PT Bank KEB Hana Indonesia.

 

Selain itu, PT Bank MNC Bank Tbk juga sudah mengklaim perusahaan sebagai bank digital melalui MotionBanking. Sampai saat ini sudah ada 7 bank yang sudah mengklaim dirinya sebagai bank digital.

 

Diantaranya adalah Motionbanking dari MNC Bank, Bank Aladin, Jenius dari Bank BTPN, Wokee dari Bank KB Bukopin, Digibank dari Bank DBS, TMRW dari bank UOB dan Bank Jago.

 

Potensi Ekonomi digital Sangat Tinggi


Berdasarkan hasil studi Google, Temasek, Bain & Company, ekonomi digital d Indonesia pada tahun 2020 lalu menccapau USD44 miliar. Diproyeksikan pada tahun 2025 mendatang, ekonomi digital di Indonesia bakal melesat ke angka USD124 miliar.

 

Tingginya tingkat penetrasi internet, penggunaan ponsel pintar dan juga semakin meningkatnya literasi keuangan akan menjadi katalis positif bagi pertumbuhan ekosistem keuangan digital di Indonesia.

 

Hal itu menjadi gula-gula yang menarik bagi lembaga keuangan digital untuk masuk dan mengembangkan bisnisnya di tanah air.

 

(Baca juga: Rambah Bisnis Bank Digital, Jerry Ng Jadi Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia)

 

Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia. Dengan begitu, kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan, seperti KTA Kilat yang menyediakan pinjaman cuma-cuma dengan bunga 0,052%. Akses sekarang dan dapatkan modal usaha dengan mudah.