Wow, Uang Beredar di Indonesia Tembus Rp6.761 Triliun

Posted: 24 Feb 2021from: EditorLast updated : 18 Sep 2021

Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2021 tetap menunjukkan pertumbuhan positif. Jumlah uang beredar pada posisi tersebut mencapai Rp6.761 triliun.

 

Angka itu sebenarnya sedikit melambat dari pertumbuhan uang beredar dalam arti luas pada bulan sebelumnya yang sebesar 6.900 triliun. Melambatnya pertmbuhan uang kuasi menjadi penyebab perkembangan jumlah uang beredar berada di posisi tersebut.

 

Kepala Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan posisi M2 pada Januari 2021 sebesar Rp6.761 triliun atau tumbuh 11,8% dibanding periode yang sama tahun lalu, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,4% secara year on year 

 

Berdasarkan komponennya, perkembangan M2 tersebut didorong oleh uang kuasi yang tumbuh sebesar 9,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,5% secara year on year.

 

“Terutama pada instrumen simpanan berjangka. Sementara itu, komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) tumbuh 18,7% (yoy) pada Januari 2021, meningkat dari 18,5% (yoy) pada bulan sebelumnya,” ungkapnya melalui keterangan pers di Jakarta.

 

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perlambatan pertumbuhan M2 pada Januari 2021 dipengaruhi oleh perlambatan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat. Pada Januari 2021, pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah sebesar 54,8% (yoy), menurun dari capaian bulan sebelumnya sebesar 66,9% (yoy).

 

Sementara itu, pertumbuhan kredit[1] pada Januari 2021 membaik. Perbaikan tersebut tercermin dari pertumbuhan kredit yang kontraksi 2,1% (yoy), berkurang dari kontraksi 2,7% (yoy) pada bulan sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan aktiva luar negeri bersih pada Januari 2021 sebesar 14,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Desember 2020 sebesar 13,6% (yoy).

 

(Baca juga: Tidak Hanya Materi, Banjir Juga Bisa Picu Depresi)

 

Gunakan uang untuk hal yang poduktif


Dalam kondisi pandemi seperti sekarang, kamu harus bisa lebih bijak dalam mengelola uang. Baik itu untuk belanja konsumsi ataupun untuk belanja produktif. Di satu sisi kamu harus bisa menambah aset keuangan dengan cara meningkatkan belanja produktif namun di sisi lain kamu juga harus terus mengalokasikan belanja konsumsi agar perekonomian tetap bergerak.

 

Belanja konsumsi sendiri adalah pembelanjaan uang yang ditujukan ke sektor konsumsi, seperti untuk kebutuhan pokok, jajan, pakaian dan hal lainnya yang sifatnya bisa dikonsumsi oleh diri sendiri atau keluarga.


Sementara belanja produktif adalah alokasi uang yang bertujuan untuk meningkatkan aset produktif kamu, dalam artian uang yang kamu miliki dibuat untuk bekerja agar bisa menghasilkan uang lagi. Caranya adalah dengan membenamkannya untuk dijadikan modal usaha.

 

Saat kondisi seperti sekarang mendapatkan tambahan pendapatan adalah keharusan. Tujuannya adalah agar ketahanan ekonomi keluarga bisa bertambah kuat dalam menghadapi ancaman ketidakpastian ekonomi.

 

Kamu bisa memulai untuk menjadi seorang dropshipper misalnya. Lewat cara seperti itu, kamu tidak memerlukan modal untuk memulainya. Cari produk yang diminati oleh masyarakat, bisa makanan, pakaian, kebutuhan pokok ataupun kebutuhan dasar lainnya.

 

Setelah itu, coba kamu hubungi penjual pemilik produk, gali, kamu bisa melihatnya melalui patform e-commerce. Gali informasi sedalam mungkin tentang bagaimana rencana kamu untuk menjadi seorang dropshipper.

 

Dropshipper disini maksudnya adalah menjadi perantara penjualan antara produsen dengan konsumen, hanya saja konsumen hanya akan mengetahui bahwa barang tersebut adalah miilikmu, karena kamu bisa meminta untuk menjadikan kamu sebagai pengirimnya.

 

Nantinya yang akan mengirimkan produk tersebut adalah pemlik produknya langsung. Kamu tinggal menunggu bukti pengirimannya saja. Namun ini membutuhkan keahlian marketing yang mumpuni, karena artinya kamu menjual barang yang sama dengan harga yang lebih mahal.

 

(Baca juga: Mengenal Sejarah Bahasa Ibu, Bahasa Pertama yang Kamu Dengar)

 

 

Mulai usaha secara mandiri

 

Nanti ketika keuntungannya sudah cukup kamu bisa mengalokasikannya sebagai modal untuk memulai poduksi secara mandiri. Jalani dengan baik dan tekun, niscaya kamu akan menuai hasil yang baik di kemudian hari.

 

Bagi yang membutuhkan pinjaman modal usaha, pinjaman instan, dana darurat ataupun untuk kebutuhan lainnya, kamu bisa memanfaatkan layanan pinjaman online dari Uang Me. Proses pencairannya di klaim bisa dalam waktu 5 menit, kamu bisa mendapatkan layanan tersebut dengan mengakses Finpedia.id.

 

Selain itu juga terdapat produk keuangan lain yang bisa kamu manfaatkan. Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, KTA Online, pinjaman online, pinjaman modal usaha, kredit multi guna, pembiayaan dengan jaminan sepeda motor, mobil ataupun sertifikat rumah dari bank dan lembaga keuangan yang terdaftar di OJK.