Mengenal Fenomena Santa Claus Rally. Trader Masuk!

Posted: 22 De00 2021from: EditorLast updated : 28 De23 2021

Ada banyak istilah dalam dunia saham. Mulai dari January Effect, Earning Season, Sell in May and Go Away, Window Dressing dan masih banyak lagi istilah lain yang menandakan momen tertentu dalam dunia saham. Nah salah satu istilah yang kerap muncul di pekan terakhir bulan Desember adalah Santa Claus Rally. Kamu sudah pernah dengar?

 

Dinamakan Santa Claus Rally karena bertepatan dengan momentum Hari Raya Natal yang identik dengan Santa Claus. Nah melansir Investopedia, Santa Claus Rally adalah momentum dimana terjadi reli harga di pasar saham pada pekan terakhir Desember hingga 2 hari pertama di bulan Januari.

 

Kenaikan harga yang terjadi sebenarnya dipicu oleh beberapa hal mulai dari pertimbangan pajak, lalu sikap optimistis di bursa saham Walla Street dan juga adanya dana tambahan untuk investasi yang berasal dari bonus tahunan. Selain itu, akhir tahun biasanya perasaan bahagia para investor juga bertambah lantaran memasuki musim libur panjang.

 

Namun ada juga pandangan lain yang mengatakan bahwa fenomena Santa Claus Rally terjadi karena adanya peningkatan belanja liburan dan juga banyaknya investor institusi yang berupaya menyelesaikan pembukuannya sebelum tutup tahun untuk berlibur, sehingga momentum tersebut menjadi waktu bagi investor ritel melanjutkan tren bullish.

 

Terlepas dari itu semua, sejak tahun 1960-an, lebih dari 2 pertiga Desember berhasil menghasilkan keuntungan yang positif bagi para investor saham. Tetapi lagi-lagi, namanya pasar, fakta tersebut juga tidak bisa dijadikan jaminan bahwa momentum tersebut akan terus mengulang setiap tahunnya.

 

(Baca juga: Ini Pentingnya Credit Scoring Saat Ajukan Pinjaman)

 

Santa Claus Rally Persiapan Untuk January Effect?

 

Beberapa pandangan juga menyebutkan bahwa fenomena Sana Claus Rally merupakan hasil dari banyaknya investor yang memborong saham di akhir Desember sebagai langkah antisipasi kenaikan harga di bulan Januari atau yang dikenal sebagai January Effect.

 

Artinya, jika kamu memang ingin memanfaatkan momentum tersebut, langkah itu bersifat jangka pendek. Kamu yang selama ini menjadi trader, cocok untuk masuk dan membuktikan fenomena tersebut. Tentunya dengan tetap memperhatikan risiko dan juga fundamental saham pilihan kamu ya.

 

Istilah Santa Claus Rally sendiri sebenarnya diciptakan pada awal tahun 1970-an oleh seorang analis saham. Kala itu, dia melihat bahwa terjadi pola pengembalian yang lebih tinggi antara sesi perdagangan pertama setelah 25 Desember dan 2 sesi perdagangan pertama di tahun baru.


Nah di salah satu indeks saham yang ada di Wall Street, S&P 500 misalnya, sejak tahun 1960 telah naik sekitar 1,3% selama periode Santa Claus Rally. Bahkan sejak peluncuran SPDR S&P 500 ETF Trust (SPY) di tahun 1993, Santa Claus Rally tela menghasilkan keuntungan 18 dari 27 kali.

 

Lantas apakah fenomena Santa Claus Rally akan kembali terjadi pada tahun ini? Tidak ada yang tahu, karena meksipun secara historis menunjukkan bahwa dalam 5 hari perdagangan terakhir di akhir tahun dan 2 sesi perdagangan pertama tahun baru selalu menunjukkan tren yang positif, tetapi pergerakan pasar tidak bisa diprediksi.

 

Jangan juga dilupakan, selain Santa Claus Rally yang terjadi di akhir tahun, terdapat juga fenomena yang dinamakan Window Dressing. Window Dressing sendiri adalah strategi yang dilakukan oleh manajer investasi (MI) untuk mempercantik portofolio investasinya sebelum di presentasikan pada pemegang saham.

 

Saat itu, biasanya harga saham akan menguat. Tetapi lagi-lagi, bukan berarti kamu bisa membeli saham secara serampangan. Kamu tetap perlu menyusun strategi, menentukan profil risiko dan juga membuat batas harga beli dan jual untuk setiap saham yang akan di investasikan.

 

(Baca juga: Ini 10 Orang Terkaya di Indonesia. Ada Nama Kamu Gak?)

 

Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia. Seperti layanan keuangan dari Cairin yang memberikan pinjaman tanpa agunan mulai dari Rp500 ribu sampai Rp5 juta. Bunganya super murah 0,065%!

 

Dengan begitu, kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!