Mantap! PPKM Mikro Sukses Buat Angka Kasus Covid-19 Melambat

Posted: 5 Mar 2021from: EditorLast updated : 21 Mei 2021

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Skala Mikro yang diterapkan di seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali efektif menekan laju kasus COVID-19. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam pernyataannya yang ditayangkan pada kanal YouTube Sekretariat Kabinet.

 

“Hingga saat ini alhamdulillah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di Pulau Jawa dan Bali telah menunjukkan hasil. Penambahan kasus mingguan di tujuh provinsi (di DKI Jakarta, di Provinsi Banten, di Provinsi Jawa Barat, di Provinsi Jawa Tengah, di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, di Provinsi Jawa Timur, dan di Provinsi Bali) kelihatan sekali trennya terus menurun,” ujarnya.

 

Selama pelaksanaan PPKM Mikro, Jokowi mengungkapkan, posko-posko penanganan COVID-19 di tingkat desa, kampung, maupun kelurahan juga semakin aktif untuk mencegah penularan COVID-19. “PPKM Skala Mikro juga menjadikan komunikasi antarwilayah berjalan dengan baik, gotong royong antara desa dan kelurahan secara bahu membahu aktif terus dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19,” ungkapnya.

 

(Baca juga: Ini Penyebab Belanja Online Makin Tren. Lebih Aman!)

 

Upaya lain akan tetap dijalankan

 

Meskipun hasil yang diperlihatkan oleh penerapan kebijakan PPKM Mikro ini cukup baik, Jokowi menekankan bahwa Pemerintah akan terus bekerja keras agar dapat semakin menurunkan tren laju COVID-19. Kebijakan ini, imbuhnya juga akan diterapkan di provinsi lain dengan kasus aktif yang tinggi.

 

Rencananya PPKM Mikro juga akan dikembangkan di provinsi di luar Jawa yang memiliki kasus aktif yang banyak. Hal itu dilandaskan pada penurunan penambahan jumlah kasus positif dalam satu minggu terakhir yang menunjukkan tren menurun. 

 

Jika pada bulan Januari 2021 kasus harian positif COVID-19 mencapai kisaran 14.000 hingga 15.000 kasus, dalam satu minggu terakhir tercatat penurunan yang cukup signifikan.

 

“Ini misalnya 22 Februari berada di angka 10.180 kasus dan pada 3 Maret ada 6.808 kasus. Angka-angka seperti ini kalau kita lihat secara detail, kasus harian semakin turun dan semakin turun,” ungkapnya.

 

Namun Jokowi mengingatkan agar penurunan kasus harian ini tidak mengurangi jumlah pelaksanaan tes COVID-19 yang dilakukan. Sikap waspada tetap harus dikedepankan agar kasus aktif harian semakin turun semakin turun tanpa mengurangi testing yang dilakukan setiap hari.

 

Lebih lanjut dipaparkan, kasus aktif Indonesia per 3 Maret 2021 berada di angka 11,11%, sementara kasus aktif dunia berada di angka 18,85%.

 

“Artinya, kasus aktif di negara kita Indonesia lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia,” tuturnya.

 

Untuk rata-rata kesembuhan, per 3 Maret 2021 rata-rata kesembuhan di Indonesia berada di angka 86,18%, juga lebih baik dari rata-rata kesembuhan dunia yang berada di angka 78,93%.

 

(Baca juga: 7 Rekomendasi Pinjol dengan Bunga Pinjaman Terendah)

 

Angka kematian masih tinggi

 

Sementara untuk angka kematian, juga jauh membaik dibandingkan dengan angka kematian di awal penanganan COVID-19, buah dari kerja keras yang dilakukan dalam penanganan COVID-19.

 

Namun Jokowi tidak memungkiri jika angka kematian di Indonesia masih sedikit berada di atas rata-rata kematian dunia. Per 3 Maret, di Indonesia rata-rata kematian berada di angka 2,7%, sedangkan dunia berada di angka 2,22%.

 

“Ini yang harus kita perhatikan dan kita harus bekerja keras agar angka kematian di Indonesia bisa berada di di bawah angka rata-rata kematian dunia,” tuturnya.

 

Terkait positivity rate, Jokowi menyampaikan, juga mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan pada akhir Januari lalu.

 

 “Di akhir Januari 2021 kita berada di angka 36,9%, kemudian turun di 2 Maret 2021 berada di angka 18,6%. Ini kita harapkan juga semakin turun, turun, dan turun lagi,” jelasnya

 

Menyoal mutasi virus Corona yang berasal dari Inggris, B.1.1.7, Jokowi mengimbau agar masyarakat tidak panik. Karena sampai sekarang penelitian mendalam tentang bagaimana efek dari virus tersebut masih terus dilakukan.

 

Ditambah, korban positif di Indonesia sudah dinyatakan negatif. Terpenting adalah perkuat imunitas dengan makan makanan yang bergizi. Supaya lebih hemat, kamu bisa berbelanja menggunakan kartu kredit SCB. Ada cashback 3% untuk transaksi di supermarket atau pom bensin. Ajukan sekarang di Finpedia.id