Payment ID: Gebrakan Baru BI yang Mulai Diuji Coba 17 Agustus 2025

Posted: 11 Aug 2025from: EditorLast updated : 11 Aug 2025

Ada kabar menarik dari dunia keuangan Indonesia! Tepat di Hari Kemerdekaan RI yang ke-80, Bank Indonesia (BI) akan mulai menguji coba sistem baru bernama Payment ID. Sistem ini digadang-gadang bisa jadi “game changer” dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) dan pengelolaan transaksi keuangan masyarakat secara digital.


 

Apa Itu Payment ID?


Secara sederhana, Payment ID adalah kode unik berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang bertujuan untuk mencatat dan menghubungkan semua transaksi keuangan seseorang—baik itu melalui rekening bank, e-wallet, hingga platform pembayaran digital lainnya.

 

Kode ini terdiri dari kombinasi 9 karakter huruf dan angka, dan fungsinya bukan main-main: bisa memantau pemasukan, pengeluaran, pinjaman, investasi, bahkan aktivitas mencurigakan seperti judi online dan pinjol ilegal. Semuanya terpantau real-time.

 

 


Kenapa Harus Ada Payment ID?


Bank Indonesia menjelaskan ada tiga fungsi utama dari sistem ini:

 

  • Mengidentifikasi profil pengguna secara spesifik.


  • Mengotentikasi transaksi agar datanya valid dan aman.


  • Menghubungkan data pribadi dengan catatan transaksi yang lebih rinci dan akurat.

 

Intinya, BI ingin membangun sistem keuangan yang transparan, akurat, dan terintegrasi. Data dari berbagai sumber akan disatukan dalam satu identitas finansial. Bayangin aja, semua informasi finansial kamu—baik itu dari bank A, e-wallet B, sampai aplikasi investasi C—semuanya terhubung lewat satu Payment ID.

 

 


Apa Manfaatnya untuk Masyarakat?


Dengan sistem yang makin terintegrasi, pemerintah dan lembaga keuangan bisa lebih mudah:

 

  • Menyalurkan bansos secara tepat sasaran.


  • Mendeteksi tindak pencucian uang atau transaksi mencurigakan.


  • Menghentikan penggunaan ID jika pemiliknya sudah meninggal (karena datanya akan sinkron dengan Dukcapil Kemendagri).

 

Menurut BI, meski uji coba dimulai 17 Agustus 2025, penerapan penuhnya masih akan dilakukan bertahap, karena infrastruktur dan sistemnya tentu perlu waktu untuk disempurnakan.

 


 

Tapi... Gimana Soal Privasi?


Nah, meskipun konsepnya terdengar keren dan futuristik, tetap ada catatan penting dari para ahli. Salah satunya datang dari ekonom UGM, Eddy Junarsin. Ia bilang, sistem ini bisa berdampak pada privasi data masyarakat, apalagi kalau sampai ada error teknis atau sistem bocor.

 

Ia juga menyinggung soal arah masa depan teknologi keuangan yang cenderung akan mengarah ke ekosistem berbasis blockchain dan digital token, bukan lagi sistem fiat tradisional. Artinya, perlu riset dan kesiapan matang agar Payment ID benar-benar bisa menjawab tantangan zaman.

 


 

Kesimpulan


Payment ID adalah langkah besar yang sedang dipersiapkan Bank Indonesia untuk membawa sistem keuangan Indonesia ke level yang lebih modern dan terintegrasi. Meskipun masih dalam tahap uji coba, inovasi ini punya potensi besar untuk memperkuat perlindungan sosial, memperbaiki distribusi bantuan, dan menjaga integritas transaksi.

 

Namun, seperti inovasi digital lainnya, tantangan soal privasi dan keamanan data tetap harus jadi perhatian utama. Jadi, kita tunggu saja bagaimana kelanjutannya—semoga bisa jadi solusi.