Jadi yang Termahal, Apa Keuntungan dari Olimpiade Jepang?

Posted: 4 Aug 2021from: EditorLast updated : 4 Aug 2021

Olimpiade Jepang masih berlangsung sampai 8 Agustus mendatang. Sekitar 11 ribu atlet dari 205 negara sudah dan masih bertanding sejak awal gelaran, di akhir Juli lalu. Tujuannya satu, untuk bisa merebut medali dari 33 cabang olahraga yang dipertandingkan.

 

Untuk bisa memuluskan gelaran ini, Jepang harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Ya, Olimpiade Jepang menjadi olimpiade termahal berdasarkan data Statistis sejak gelaran Olimpiade Barcelona, 1992 silam.

 

Dana yang dihabiskan diperkirakan mencapai USD28 miliar atau sekitar Rp405 triliun. Lebih besar dari budget Olimpiade Rusia yang digelar pada 2014 dengan total biaya USD21,9 miliar.

 

Besarnya biaya yang ditanggung oleh Jepang dipicu oleh adanya penundaan hajatan lantaran pandemi. Ya, sebelumnya Olimpiade Jepang direncanakan berlangsung pada tahun 2020, namun karena kala itu pandemi global masih tinggi tingkat penyebarannya, alhasil penyelenggaraannya di geser menjadi tahun 2021.

 

Nah karena adanya penundaan, Jepang harus menanggung kerugian USD2,8 miliar atau sekitar Rp40 triliun. Dengan alokasi dana sebesar itu, apa keuntungan yang didapatkan oleh Jepang?

 

Jangan juga lupa, karena pandemi masih berlangsung, maka Olimpiade kali ini dilangsungkan tanpa adanya penonton. Alhasil potensi penerimaan dari penjualan tiket penonton juga amblas.

 

Meskipun pada kenyataannya banyak negara yang harus merogoh kocek dalam untuk menjadi tuan rumah Olimpiade, tetapi nyatanya masih banyak negara yang berebut untuk menjadi penyelenggara dalam hajatan yang digelar selama 4 tahun sekali itu, ada apa ya?

 

(Baca juga: Greysia dan Apriani Boyong Medali Emas dari Jepang. Berapa ya Harga Medalinya?)

 

1. Promosi wisata negara penyelenggara

 

Saat menjadi tuan rumah penyelenggaran Olimpiade Jepang, pemerintah negara setempat secara tidak langsung sudah mempromosikan negaranya untuk dikunjungi oleh wisawatan dari negara lain.

 

Selain itu, bangunan megah yang menjadi tempat bertandingnya atlet dari ratusan negara juga akan menjadi ikon dalam dunia wisata dan kebanggaan negara penyelenggara.

 

Seperti stadion sarang burung yang terdapat di Beijing, China. Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjadikannya sebagai Stadion Nasional. Dengan begitu ,harapannya tingkat kunjungan wisatawan dapat meningkat setelah gelaran Olimpiade atau saat jelang Olimpiade.

 

Ajang Olimpiade juga menjadi sarana untuk peningkatan citra negara itu sendiri. Bayangkan saja, selama perhelatan berlangsung, seluruh media di ratusan negara akan mengekspos tuan rumah penyelenggara dari berbagai sisi.

 

Mulai dari jalannya pertandingan, objek wisata apa saja yang terdapat disana, bagaimana kondisi ekonomi dan budaya tuan rumah penyelenggara Olimpiade dan banyak lagi yang bakal diekspos oleh media terkait negara tempat berlangsungnya Olimpiade.

 

2. Penjualan domestik meningkat


Tuan rumah penyelenggara Olimpiade biasanya mengalami peningkatan omzet di penjualan makanan dan minuman untuk para Atlet beserta rombongan. Selain itu ada juga pendapatan dari penyewaan arena, peningkatan di sektor jasa transportasi dan penjualan merchandise Olimpiade.

 

Selain pendapatan yang berasal dari aktivitas fisik, ada juga potensi pendapatan yang bisa didapatkan dari siaran pertandingan di televisi ataupun dunia digital. eMarketer memproyeksikan, secara global pengeluaran iklan pada platform tradisional seperti (TV, radio, papan reklame/billboard serta koran di 2020 hanya turun 1,2% dibanding 2019.

 

Sedangkan untuk pengeluaran iklan di platform digital merangkak naik 12,7% pada 2020 dan diproyeksikan melonjak hingga 20,4% di 2021. Total pengeluaran iklan di seantero dunia pada tahun ini diprediksi naik menjadi USD455 miliar dari Rp378 miliar di 2020.

 

Untuk Olimpiade Jepang sendiri, Global Times melaporkan sudah ada lebih dari 60 perusahaan lokal dan internasional yang siap menggelontorkan dana sekitar USD3,3 miliar sebagai dana sponsor.

 

Nah Indonesia berniat untuk menjadi tuan rumah penyelenggara Olimpiade di tahun 2036 mendatang, Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menjadi tuan rumah Olimpiade, itu juga yang membuat biaya penyelenggaraannya sangat tinggi.

 

Namun sejatinya, negeri ini terus bersiap untuk bisa menjadi penyelenggara Olimpiade yang sukses, terbukti dengan pembangunan infrastruktur yang terus dikebut pengerjaannya.

 

(Baca juga: Ini Kelebihan Line Bank. Buka Tabungan Dapat Promo Cashback Rp150 Ribu!)

 

Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia. Seperti layanan keuangan dari KoinWorks yang memberikan pinjaman tanpa agunan mulai dari Rp5 juta sampai Rp2 miliar.

 

Dengan begitu, kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan. Akses sekarang dan kembangkan usaha kamu segera!