Soal Kesopanan, Pengguna Internet di Indonesia Peringkat 4 dari Bawah

Posted: 25 Feb 2021from: EditorLast updated : 9 Sep 2021

Microsoft baru saja merilis riset pengguna internet 2020 yang bertajuk Digital Civilization Index (DCI) atau indeks kesopanan dalam menggunakan internet. Dari 32 wilayah yang di lakukan riset, pengguna internet di Indonesia berada pada peringkat 29 dalam hal kesopanan menggunakan internet. Skor kesopanannya menurun 8 poin menjadi 76 dan menjadikan Indonesia dalam ranking terbawah di wilayah Asia Tenggara.

 

Riset tersebut dilakukan dengan melibatkan 16 ribu responden yang berada di beberapa wilayah yang berbeda. Periode riset berlangsung selama bulan April sampai Mei 2020 yang terdiri dari kaum muda dan juga dewasa.

 

Semakin rendah skor yang diberikan maka semakin kecil risiko paparan negatif yang diberikan dari internet, imbasnya skor kesopanannya akan semakin tinggi. Melansir laman Microsoft, risiko terpapar penyebaran kebencian dan paparan negatif lainnya mengalami kenaikan.

 

Untuk informasi yang dianggap sebagai informasi palsu alias hoax, pesan berantai yang berujung pada penipuan (scam) berada pada level 47%, kemudian ujaran kebencian sebesar 27% dan tindakan diskriminasi di internet sebesar 13%.

 

48% risiko datang dari orang yang tidak dikenal di internet dan 24% merupakan risiko yang datang dari lingkungan yang dikenalnya. Meski begitu, adanya pandemi membuat kesopanan di internet membaik, hal itu dikatakan oleh 4 dari 10 responden yang diteliti.

 

(Baca juga: Penawaran Kartu Kredit Via Telepon, Diterima Tidak ya?)


Bullying masih sering terjadi


Sementara untuk perilaku bullying alias perundungan di internet, 47% responden mengaku terlibat dalam tindakan perundungan sementara 19% mengaku menjadi target perundungan. Kebanyakan yang menjadi korban perundungan adalah Generasi Milenial.

 

54% dari generasi yang lahir dari tahun 1981 sampai 1996 itu mengaku menjadi korban perundungan. Generasi Z alias generasi yang lahir pada tahun 1997 sampai 2015 sebanyak 47%, generasi X 39% dan boomers alias generasi dari orang tua kita sebanyak 18% mengaku menjadi korban perundungan.

 

“Studi tahunan Microsoft tentang keadaban digital sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong interaksi online yang positif. Masyarakat kita mengandalkan dan merangkul teknologi digital lebih dari sebelumnya di tengah COVID-19, dan internet yang lebih aman akan meningkatkan pengalaman dan membentuk kesejahteraan komunitas kita”, kata Liz Thomas, Regional Digital Safety Lead, Asia-Pasifik, Microsoft dalam keterangan resminya.

 

Belanda peringkat pertama soal kesopanan


Adalah Belanda yang menduduki peringkat pertama dalam hal kesopanan pengguna internet. Kemudian diikuti oleh Inggris, Amerika Serikat, Singapura dan Taiwan yang menduduki peringkat 5 besar dalam DCI 2020. Untuk negara dengan tingkat peningkatan nilai DCI terbaik ada pada Colombia, Chili, Peru, Vietnam dan Turki.

 

Secara keseluruhan, 26% responden secara global mengatakan keadaban online lebih baik selama pandemi, hal ini dikaitkan dengan tren orang-orang yang saling membantu dan memiliki rasa kebersamaan yang lebih besar, sementara 22% mengatakan keadaban online lebih buruk, sebagian akibat dari penyebaran informasi palsu dan menyesatkan yang semakin marak.

 

Risiko penyebaran kebencian dan perpecahan terus meningkat, dengan responden global melaporkan peningkatan pengalaman hoax, penipuan dan scam (+ 3%), ujaran kebencian (+ 4%), dan diskriminasi (+ 5%).

 

Jumlah responden yang melaporkan kejadian ujaran kebencian di India meningkat dua kali lipat sejak 2016 (menjadi 26% dari 13%), sedangkan di Thailand, jumlah responden yang melaporkan mengalami mikroagresi adalah 18% di atas rata-rata global.

 

(Baca juga: Mengenal Apa Itu Obligasi dan Fakta Menarik Tentangnya)

 

Gunakan internet untuk hal yang produktif


Ketimbang melakukan hal yang negatif, lebih baik kamu menggunakan internet untuk menambah pengetahuan atau pendapatan. Ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan dari hadirnya internet, dengan begitu kamu sudah menggunakan kemajuan teknologi sesuai pada tempatnya.

 

Karena pada dasarnya, teknologi hadir untuk membantu kehidupan manusia. Kamu bisa menjadi sukses dengan menggunakan teknologi secara benar. Kamu bisa menjajal usaha rumahan misalnya dan jadikan dunia maya sebagai etalase barang dagangan kamu.

 

Rutin melihat kompetitor menggunakan teknik pemasarannya juga bisa dilakukan untuk menambah khasanah berpikir kamu. Jadi baik buruknya internet ada di tanga penggunanya.

 

Kamu yang memiliki hobi bersepeda misalnya, bisa menjual pernak-pernik kebutuhan sepeda secara online. Modalnya bisa gunakan fasilitas KTA Online Tunaiku, limit yang bisa kamu dapatkan sampai Rp20 juta lo.

 

Jangan tunggu lama, manfaatkan kemajuan teknologi untuk kemajuan hidup kamu. Ajukan di Finpedia.id dan temukan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhanmu.