Ini Sejarah di Belakang Hari Pelajar Internasional!

Posted: 17 Nov 2021from: EditorLast updated : 17 Nov 2021

Dunia menjadikan setiap tanggal 17 November sebagai Hari Pelajar Internasional. Pada hari itu dijadikan momentum untuk mengenang peristiwa Praha di Perang Dunia ke-2, dimana 8 orang mahasiswa dan 1 professor di eksekusi mati di kamp konsentrasi Nazi tahun 1939 silam.

 

Pada masa itu, sang Fuhrer alias Adolf Hitler masih berkuasa di Jerman dan Nazi masih menguasai wilayah Austria dan hampir seluruh wilayah Cekoslawakia. Mahasiswa dari fakultas kedokteran yang berasal dari Charles University menggelar demonstrasi untuk memperingati 21 tahun kemerdekaan Republik Cekoslowakia.

 

Namun saat menggelar aksi unjuk rasa, terjadi bentrokan dengan pasukan Nazi yang memang sengaja menghadang aksi tersebut. Sekitar 15 mahasiswa terluka dan 1 orang harus meregang nyawa lantaran menderita luka tembak.

 

Nah sehari setelah pemakaman korban tembak tersebut tepatnya di 15 November 1939, rekan mahasiswa yang berduka meminta izin kepada pemerintah protektorat untuk melakukan prosesi pemakaman. Acara tersebut diikuti oleh ribuan mahasiswa dan kembali terjadi unjuk rasa.

 

Namun kali ini gelaran yang dilakukan adalah untuk menentang pasukan Nazi. Beberapa ahli sejarah menduga, pemerintah protektorat memberikan izin karena berharap terjadi kekerasan yang bisa dijadikan alasan untuk menutup semua universitas di Ceko.

 

Akhirnya, tidak hanya Universitas yang ditutup, pemerintah juga menangkap lebihd ari 1.200 mahasiswa dan mengirimnya ke Kamp Konsentrasi Sachsenhausen dan di 17 November 1939, 9 pengunjuk rasa yang terdiri dari 8 mahasiwa dan 1 orang professor di eksekusi tanpa diadili terlebih dulu.

 

Dua tahun berselang setelah peristiwa tersebut, di gelar International Student’s Council yang diadakan di London. Dalam pertemuan itu, lahirlah deklarasi untuk memperkenalkan Hari Mahasiwa Internasional pada 17 November, sebagai peringatan tanggal eksekusi 9 pengunjuk rasa.

 

Beberapa organisasi dunia memberikan perhatian terhadap tradisi Hari Pelajar Sedunia dan dari demonstrasi yang digelar di Ceko itu juga, mampu menginspirasi terjadinya reformasi di Cekoslawakia dari sebelumnya yang menganut sistem sosialis menjadi sistem demokrasi di 17 November 1989.

 

Revolusi yang dikenal dengan nama Revolusi Beludru alias Velvet Revolution itu menjadi menarik lantaran proses transisi kekuasaan bisa terjadi tanpa kekerasan dan damai.

 

(Baca juga: Pilihan Bank Digital Terbaik di Indonesia. Kamu Punya yang Mana?)

 

Yunani juga Mencekam


Nah di tanggal yang sama, yakni 17 November tepatnya tahun 1973 di Yunani, mahasiswa Politeknik Athena melakukan protes terhadap rezim kolonel yang saat itu berkuasa. Para mahasiswa tersebut melakuka aksi mogok yang dimulai sejak 14 November.

 

Namun hal itu tidak berjalan mulus, dini hari di tanggal 17 November, sebuh tank menabrak gerbang Politeknik yang diblokir. Beberapa sumber menyebutkan bahwa tidak ada korban jiwa meskipun terdapat beberapa diantaranya menderita luka serius.

 

Dari situ bisa terlihat, bahwa jalan panjang memang harus dilewati untuk bisa menikmati kesuksesan. Terlihat bagaimana niatan para mahasiswa untuk bisa menunjukkan eksistensinya serta memberikan sumbangsih terhadap negaranya dengan cara berusaha.

 

Seperti ungkapan seorang filsuf asal Yunani, Heraclitus yang mengatakan “Panta rhei”. Maksudnya adalah, tidak ada yang tidak berubah, masyarakat sewaktu-waktu bergerak dan berubah.

 

Kamu yang memang mendambakan perubahan kehidupan, mulailah dari sekarang. Jangan tunggu untuk hidupmu yang berubah dengan sendirinya, karena itu tidak mungkin.

 

Sudah memiliki niat usaha misalnya, lakukan saat itu juga. Jangan tunggu 10 menit lagi, besok atau nanti saat libur. Karena bisa jadi semangat kamu tidak akan sebesar saat pertama kali berniat memulai usaha.

 

(Baca juga: Hari Diabetes Sedunia, Ini Makanan yang Ampuh Turunkan Gula Darah)

 

Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia. Seperti layanan keuangan dari Finplus yang memberikan pinjaman tanpa agunan mulai dari Rp600 ribu sampai Rp2,5 juta. Bunganya super murah 0,4%!

 

Dengan begitu, kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!