Info Keuangan > Bisnis > Mengenal Sistem Kerja Bank dan Proses Bisnisnya di Indonesia

Mengenal Sistem Kerja Bank dan Proses Bisnisnya di Indonesia

Posted: 5 Okt 2020from: EditorLast updated : 5 Aug 2025

Tahukah kamu kalau sistem perbankan Indonesia sudah ada sejak zaman kolonial?

Bank pertama yang berdiri di tanah air adalah Bank van Leening pada tahun 1746. Setelah itu, hadir pula Nederlandsche Handel Maatschappij pada 1824, yang menjadi cikal bakal banyaknya bank yang bermunculan di tahun-tahun berikutnya.

Sejak saat itu, keberadaan lembaga keuangan seperti bank umum, bank tabungan, bank pembangunan, hingga bank sekunder memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.

Fungsi Utama Perbankan Indonesia

Seiring waktu, sistem perbankan terus mengalami perkembangan dan penyederhanaan oleh pemerintah. Mengutip dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), fungsi utama perbankan Indonesia adalah:

Menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat
Mendukung pelaksanaan pembangunan nasional
Mendorong pemerataan hasil pembangunan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional
Meningkatkan taraf hidup masyarakat

Struktur Sistem Perbankan di Indonesia

Berdasarkan undang-undang yang berlaku, struktur perbankan nasional terbagi menjadi dua jenis utama:

Bank Umum
Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Meski sama-sama berfungsi sebagai lembaga keuangan, terdapat beberapa perbedaan mencolok di antara keduanya.

Misalnya, BPR tidak diperbolehkan menerima simpanan giro, tidak ikut serta dalam lalu lintas pembayaran, serta tidak bisa bertransaksi dengan mata uang asing.

Selain itu, jangkauan layanan BPR juga jauh lebih terbatas dibandingkan bank umum. Namun secara prinsip, keduanya menjalankan fungsi utama yang sama: mengelola dana masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit.

Dari Mana Bank Mendapatkan Dana?

Agar bisa beroperasi, bank harus memiliki dana yang cukup. Salah satu sumber utamanya berasal dari produk simpanan masyarakat, seperti:

Tabungan
Giro
Deposito

Dari sudut pandang perbankan, tabungan dan giro dikategorikan sebagai dana murah karena bunga yang dibayarkan oleh bank tergolong rendah. Sedangkan deposito disebut dana mahal karena suku bunga yang diberikan kepada nasabah lebih tinggi.

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Semua dana yang dihimpun dari masyarakat ini disebut dana pihak ketiga, dan menjadi salah satu sumber utama modal kerja bank.

Semakin banyak dana murah yang dikumpulkan, maka semakin besar potensi keuntungan yang bisa diraih oleh bank.

Dana Pihak Pertama & Kedua

Selain dari masyarakat, bank juga bisa memperoleh dana dari:

Dana pihak pertama (DPP): Modal pemilik, laba ditahan, agio saham
Dana pihak kedua: Pinjaman dari Bank Indonesia, pinjaman antar bank, atau perjanjian repo (repurchase agreement), biasanya digunakan saat terjadi krisis likuiditas.

Bagaimana Bank Mendapatkan Keuntungan?

Untuk menjalankan bisnisnya, bank tidak hanya mengandalkan dana simpanan, tapi juga harus menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit kepada masyarakat. Inilah sumber utama keuntungan bank.

Margin Bunga

Bank mendapatkan keuntungan dari selisih antara bunga pinjaman (kredit) yang diberikan kepada nasabah, dengan bunga simpanan yang dibayarkan ke nasabah penyimpan dana. Selisih ini disebut net interest margin (NIM).

Sumber Pendapatan Lain

Selain dari bunga kredit, bank juga mendapatkan penghasilan dari:

Transaksi valuta asing (valas)
Biaya administrasi
Jasa layanan keuangan (seperti transfer, kartu kredit, digital banking)
Investasi dan bisnis lainnya

Peran Penting Bank dalam Pembangunan Nasional

Bank tidak hanya sekadar tempat menabung atau pinjam uang. Keberadaan bank sangat berperan dalam mendukung pembangunan ekonomi. Dengan menyalurkan kredit untuk rumah, pendidikan, UMKM, hingga korporasi besar—bank membantu masyarakat dan negara untuk berkembang.

Bahkan, banyak proyek-proyek strategis nasional yang didanai oleh perbankan, terutama melalui pembiayaan kepada BUMN atau proyek infrastruktur besar.