Lebih baik mana, Pinjaman Tanpa Agunan atau dengan Agunan ?

Posted: 27 Nov 2020from: EditorLast updated : 18 Sep 2021

Kamu yang membutuhkan dana tunai dalam waktu dekat, pasti sedang sibuk membandingkan mana produk pinjaman terbaik yang bisa memenuhi kebutuhan kamu. Ada dua jenis pinjaman yang bisa kamu gunakan, yang pertama adalah pinjaman tanpa agunan dan jenis berikutnya adalah pinjaman dengan agunan.


Dua-duanya memilki kelebihan masing-masing, Setiap produk keuangan memang didesain untuk bisa memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Jadi tergantung apa yang menjadi titik berat dalam pengambilan keputusan kamu.


1. Pinjaman tanpa agunan


Pinjaman tanpa agunan atau yang lazim disebut sebagai Kredit Tanpa Agunan (KTA) adalah produk keuangan yang dimiliki oleh lembaga keuangan, baik itu bank atau lembaga keuangan digital yang memberikan kemudahan pencairan dana pinjaman tanpa harus menjaminkan aset atau agunan lain.


Ya, dalam pinjaman tanpa agunan, kamu tidak perlu repot menjaminkan aset berupa sertifikat tanah, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), sertifikat deposito, ponsel atau aset berharga lainnya yang dipersyaratkan untuk mendapatkan dana pinjaman.


Pinjaman tanpa agunan memang memberikan kemudahan bagi calon debiturnya untuk memperoleh akses pendanaan. Proses pencairannya juga relatif lebih mudah. Kamu bisa mendapatkan dana pinjaman dalam hitungan hari.


Umumnya pinjaman tanpa agunan digunakan untuk hal yang sifatnya darurat. Namun pada prinsipnya, jenis pinjaman ini adalah multiguna. Jadi kamu bisa menggunakanna untuk mebiayai renovasi rumah, membeli mobil baru, membeli rumah, memulai usaha dalam artian sebagai modal usaha dan masih banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan dari pinjaman tanpa agunan.


Syarat untuk mendapatkannya juga relatif mudah. Biasanya bank atau lembaga keuangan lain membutuhkan identitas pribadi kamu seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), bukti penghasilan, rekening koran dan juga status pekerjaan.


Suku bunga yang ditawarkan dalam pinjaman tanpa agunan berkisar di angka 12% sampai 24% per tahun atau sekitar 1% hingga 2% per bulan. Tergantung dari kebijakan masing-masing lembaga keuangan.


Suku bunga ini masih lebih rendah dari suku bunga kartu kredit yang berkisar diagka 2% sampai 2,5% per bulan. Jumlah dana pinjaman tanpa agunan yang bisa didapatkan juga terdapat batasan.


Umumnya, jumlah pinjaman tanpa agunan yang bisa diterima maksimal 6 sampai 8 kali gaji bulanan kamu. Jadi misalnya, kamu memiliki penghasilan Rp5 juta perbulan, kamu bisa mendapatkan maksimal dana pinjaman tanpa agunan Rp40 juta.


Tetapi lagi-lagi itu tergantung dari kebijakan masing-masing lembaga keuangan. Karena ada juga yang mampu memberikan pinjaman tanpa agunan hingga ratusan juta rupiah. Tergantung bagaimana riwayat kredit kamu selama ini.


Kamu yang memilki rekam jejak bagus dalam kredit, berpeluang mendapatkan akses pendanaan yang lebih besar lagi. Begitu pula sebaliknya. Sebelum mengajukan pinjaman tanpa agunan, ada baiknya kamu membuat perencanaan keuangan terlebih dahulu.


Hal itu perlu agar kamu bisa dengan mudah menggunakan dana tersebut sesuai dengan peruntukannya.Jangan sampai menggunakan dana pinjaman tanpa aguna untuk berbelanja mewah, karena hal itu hanya akan memberatkan keuangan kamu.


(Baca juga: Mendulang Untung dari Bisnis Sampah)


2. PInjaman dengan agunan


JIka pinjaman tanpa agunan memberikan kemudahan pencairan dan persyaratan. Dalam Pinjaman dengan agunan, kamu harus menjaminkan aset berharga kamu untuk mendapatkan dana pinjaman.


Aset yang dimaksud bisa dalam bentuk sertifikat tanah atau rumah, BPKB mobil, logam mulia, sertifikat deposito dan sebagainya. Tujuannya adalah agar bank atau lembaga keuangan dapat meminimalisir risiko terjadinya gagal bayar.


Biasanya jenis pinjaman dengan agunan mampu memberikan plafon pinjaman yang jauh lebih besar dari pinjaman tanpa agunan. Semakin besar aset yang kamu jaminkan, maka semakin besar pula dana pinjaman yang bisa diterima.


Sebagai contoh, kamu menjaminkan sertifikat sebidang tanah seluas 200 meter. Harga yang tertera dalam nilai jual objek pajak (NJOP) adalah sebesar Rp5 juta per meter persegi. Artinya, nlai aset minimum yang kamu miliki mencapai Rp1 miliar.


Dikatakan minimum karena aset berupa properti memiliki banyak faktor pembentuk harganya. Nanti ketika petugas penilai datang dan menaksir aset kamu, bisa jadi nilainya jauh lebih besar dari NJOP. Hal itu dikarenakan infrastuktur yang sudah dibangun maupun rencana pembangunan infrastuktur dalam waktu dekat ikut menjadi bagian dalam penilaian aset jaminan.


Nah jika aset minimum kamu mencapai Rp1 miliar, bank biasanya mampu memberikan dana pinjaman maksimal 70% sampai 80% dari nilai aset. Artinya kamu yang membutuhkan dana jumbo untuk pengembangan usaha, bisa mendapatkan dana hingga Rp800 juta.


Itu juga dengan catatan, riwayat kredit kamu selama ini terukur baik di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Jenis pinjaman dengan agunan memang ditujukan untuk pinjaman yang membutuhkan dana besar.


Tujuannya biasanya untuk pengembangn usaha. Oleh karena itu, pihak lembaga keuangan juga biasanya akan meminta data pendukung lainnya atau underlying asset dalam pengajuan pinjaman.


Kamu bisa mengajukan rencana pengembangan bisnis dan juga arus kas dari bisnis yang sudah kamu jalani. Pun jika kamu baru ingin memulai usaha, pihak lembaga keuangan akan meminta rekening koran kamu selama 3 bulan atau 6 bulan terakhir dan data pendukung lainnya.


Disini proses penilaian akan memakan waktu yang lebih lama. Karena pihak kreditur harus memastikan keabsahan jaminan yang kamu bawa terlebih dahulu. JIka sertifikat tanah yang kamu jaminkan, maka bank atau lembaga keuangan akan mengeceknya terlebih dulu ke Badan Pertanahan Nasional (BPN).


Suku bunga yang ditawarkan oleh bank atau lembaga keuangan juga biasanya lebih rendah dari pinjaman tanpa agunan. Mengapa, karena kreditur memiliki aset yang sewaktu-waktu bisa disita jika terjadi macet ataupun gagal bayar.


Rata-rata suku bunga yang diberikan mencapai 12% hingga 14% per tahun atau sekitar 1% per bulan. DItambah terdapat fasilitas lain seperti fixed rate selama 5 tahun misalnya di bunga 5%. Ya, suku bunga yang didapat memang jauh lebih rendah, tetapi kamu harus siap jika sewaktu-waktu kredit kamu macet dan lembaga keuangan melakukan sita aset atau jaminan.


(Baca juga: 5 Keuntungan Ajukan Pinjaman Lewat Pinjol)


Lalu lebih baik mana ya?


Semuanya tergantung dari kebutuhan dan kemampuan kamu. JIka kamu memang membutuhkan dana yang ekstra besar untuk pengembanan usaha ataupun kebutuhan lainnya. Terpenting adalah kamu membuat rencana penggunaan dananya terlebih dahulu.


Setelah itu sesuaikan dengan kemampuan bayar kamu setiap bulannya. Jangan sampai mengagunkan aset berupa rumah hanya untuk kepentingan hura-hura. Kamu sendiri yang akan kesulitan untuk membayar cicilannya.


Kebanyakan debitur menggunakan fasilitas pinjaman dengan agunan untuk mengajukan pembiayaan properti atau rumah, usaha ataupun jenis pengembangan lainnya yang sifatnya produktif.


Kamu bisa dengan mudah mendapatkan akses pendanaan jika riwayat kredit kamu terjaga dengan baik. Kamu yang membutuhkan pinjaman tanpa agunan ataupun dengan agunan bisa mengakses Finpedia.id untuk melihat dan membandingkan mana produk yang paling cocok untuk kamu.


Mulai dari suku bunga, tenor, lembaga penyedia kredit dan hal lain yang kamu butuhkan. Untuk pinjaman dengan agunan, ada produk dari PinjamKan yang bisa memberikan pencairan lebih cepat. Akses sekarang di Finpedia.