Petaka Perang Tarif Trump, Pasar Crypto Merah Merona! Harga Bitcoin Anjlok ke Rp1,7 Miliar

Posted: 15 Okt 2025from: EditorLast updated : 15 Okt 2025

Pasar crypto kembali bergejolak.

Harga Bitcoin anjlok tajam hingga menyentuh level $102.000 atau sekitar Rp1,69 miliar setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif 100% untuk seluruh produk asal China pada Jumat (10/10).


Keputusan mengejutkan ini langsung mengguncang pasar keuangan global dan memicu aksi jual besar-besaran di berbagai bursa crypto. Dalam waktu kurang dari 24 jam, kapitalisasi pasar crypto global terjun hampir 12% — penurunan paling drastis dalam beberapa bulan terakhir.




Apa yang Sebenarnya Terjadi?


Setelah berbulan-bulan gencatan senjata, perang dagang AS–China kembali memanas. Trump mengumumkan bahwa mulai 1 November, Amerika akan menerapkan tarif tambahan 100% untuk semua barang dari China, di atas tarif 30% yang sudah lebih dulu berlaku.


Langkah ini disebut sebagai bentuk balasan terhadap rencana China yang akan membatasi ekspor rare earth minerals — bahan penting untuk pembuatan chip komputer, semikonduktor, dan perangkat elektronik. Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menyebut kebijakan China itu sebagai langkah “sangat agresif” dan berpotensi mengancam stabilitas ekonomi global.




Bitcoin Terjun ke Level Terendah Sejak Juni 2025


Tak butuh waktu lama, harga Bitcoin (BTC) langsung merosot di berbagai bursa.


  • Di Binance, pasangan BTC/USDT sempat menyentuh $102.000 (Rp1,69 miliar) — level terendah dalam tiga bulan terakhir.
  • Sementara di Coinbase, harga Bitcoin jatuh ke $107.000 (Rp1,78 miliar) sebelum sedikit pulih.


Menurut data dari CoinGlass, total posisi perdagangan crypto yang terlikuidasi dalam 24 jam terakhir mencapai $9,4 miliar (Rp156 triliun) — di mana sekitar $7,15 miliar (Rp118 triliun) berasal dari posisi long. Banyak analis menyebut momen ini sebagai “kapitulasi pasar”, yaitu fase ketika investor panik dan memilih menjual aset sebelum nilainya jatuh lebih dalam.




Ethereum dan Solana Ikut Babak Belur


Bukan cuma Bitcoin yang jadi korban.

Dua altcoin besar, Ethereum (ETH) dan Solana (SOL), juga ikut terpuruk.


  • ETH turun ke $3.500 (Rp58 juta)
  • SOL jatuh di bawah $140 (Rp2,3 juta)


Menurut laporan Hyblock Capital, posisi leverage di banyak altcoin “terhapus total”. Dengan kata lain, banyak trader yang terpaksa ter-liquidate akibat volatilitas ekstrem. Volume perdagangan pun melonjak tajam — tanda jelas kalau pasar sedang dikuasai kepanikan.




Dampak Perang Dagang terhadap Industri Teknologi & Crypto Mining


Perang tarif antara Amerika dan China kini bukan sekadar urusan ekspor-impor, tapi juga menyentuh rantai pasokan teknologi global.

Langkah China membatasi ekspor rare earth minerals bisa berdampak besar terhadap produksi chip, kecerdasan buatan (AI), hingga perangkat crypto mining.


Di sisi lain, kebijakan AS yang memperketat ekspor teknologi ke China dianggap sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap manufaktur luar negeri. Namun, efek sampingnya justru bisa menekan industri crypto mining, karena sebagian besar perangkat rig mining dan chip ASIC masih diproduksi di China. Jika pasokan chip terganggu, biaya operasional penambang crypto bisa meningkat drastis.



Kapitalisasi Pasar Crypto Turun Hampir 12%


Data terbaru menunjukkan nilai total pasar crypto global menyusut 11,8% dalam sehari menjadi sekitar $3,64 triliun (Rp60,5 kuadriliun). Penurunan ini menegaskan betapa sensitifnya pasar crypto terhadap kebijakan ekonomi dan politik global, terutama yang melibatkan dua kekuatan besar dunia: Amerika Serikat dan China.


Para analis memperkirakan volatilitas pasar masih akan berlanjut beberapa hari ke depan. Investor besar (whales) dan institusi kemungkinan akan bersikap lebih hati-hati hingga dampak penuh kebijakan tarif ini terlihat jelas. Namun, sebagian pelaku pasar justru menilai kondisi seperti ini sebagai peluang membeli aset crypto di harga diskon.




Kesimpulan: Drama Tarif Trump Guncang Dunia Crypto


Kebijakan tarif 100% ala Trump membuktikan bahwa geopolitik punya pengaruh besar terhadap pasar crypto. Anjloknya harga Bitcoin ke bawah Rp1,7 miliar jadi pengingat bahwa pasar ini masih sangat sensitif terhadap sentimen global.


Namun, banyak analis tetap optimistis. Mereka percaya fundamental crypto masih kuat untuk jangka panjang.

Kuncinya: jangan panik, atur strategi, dan pantau terus drama AS–China, karena bisa jadi keputusan politik mereka lah yang menentukan arah pasar berikutnya.