Dari Kemerdekaan Bangsa ke Kemerdekaan Dompet: Belajar Mandiri Finansial

Posted: 26 Aug 2025from: EditorLast updated : 26 Aug 2025

 17 Agustus selalu jadi momen berharga buat bangsa kita. Perjuangan panjang para pahlawan bikin Indonesia bisa merdeka. Tapi, pernah nggak sih kita mikir: udahkah kita benar-benar merdeka, terutama soal keuangan?

 

Karena jujur aja, banyak orang yang masih “terikat” sama masalah finansial: gaji pas-pasan, utang menumpuk, sampai dompet yang sering “kangker” alias kantong kering.

 


Apa Itu Merdeka Finansial?

 

Merdeka finansial bukan berarti punya miliaran rupiah. Lebih ke: kita bebas menentukan pilihan hidup, nggak stres mikirin uang, dan punya kendali penuh atas pengeluaran maupun tabungan.

 

Grant Sabatier, penulis Financial Freedom, jelasin ada 7 level kebebasan finansial:

 

  • Kejelasan – tahu posisi keuangan kita ada di mana.


  • Kemandirian – penghasilan cukup untuk kebutuhan dasar.


  • Ruang Bernapas – nggak lagi hidup dari gaji ke gaji.


  • Stabilitas – punya tabungan darurat minimal 6 bulan.


  • Fleksibilitas – bisa hidup dari investasi selama 2 tahun.


  • Kemandirian Finansial – kerja jadi pilihan, bukan kewajiban.


  • Kehidupan Berlimpah – uang lebih banyak dari yang dibutuhkan.

 

Coba deh refleksi, kita ada di level yang mana sekarang?

 

 

Belajar dari Rich Dad Poor Dad

 

Robert Kiyosaki di bukunya Rich Dad Poor Dad ngajarin konsep simpel: Aset vs Liabilitas.

 

Aset = hal yang masukin duit ke dompet (contoh: bisnis, properti, investasi).

 

Liabilitas = hal yang ngeluarin duit dari dompet (contoh: cicilan, gaya hidup berlebihan).

 

Buat bisa “merdeka dompet”, kita harus tahu bedanya dan mulai bangun aset, bukan liabilitas.

 

 

 

Tips Realistis ala Theo Derrick

 

Kalau masih bingung mulai dari mana, ada 5 langkah praktis versi Theo Derrick:

 

  • Biasakan surplus (jangan habisin semua gaji).


  • Bangun active income sampai bisa nutup kebutuhan bulanan.


  • Sisihkan untuk dana darurat (idealnya 3–6 bulan kebutuhan).


  • Mulai belajar investasi low risk.


  • Baru deh pelan-pelan masuk investasi sesuai kondisi.

 

Kuncinya: semua dimulai dari kebiasaan kecil yang konsisten.

 

 

 

Hubungannya dengan Perilaku & Kebiasaan

 

Kalau pernah baca The Psychology of Money (Morgan Housel) dan Atomic Habits (James Clear), keduanya punya benang merah: perilaku menentukan hasil.


  • Keuangan sehat datang dari perilaku bijak soal uang.


  • Kebiasaan kecil (misal catat pengeluaran, kontrol belanja impulsif) kalau dilakukan konsisten bisa bawa dampak besar.


 

Menyatukan Semua

 

Jadi, kalau disimpulin:

 

  • Kenali aset & liabilitas.


  • Biasakan selalu ada sisa.


  • Bangun dana darurat.


  • Pelajari investasi.


  • Jaga kebiasaan finansial sehat.

 

 

Itu semua proses panjang, tapi sejalan dengan semangat 17 Agustus: merdeka butuh perjuangan.

Dan kalau bangsa kita bisa merdeka, dompet kita pun harus bisa!