Investasi Hijau, Cari Tahu Keunggulan dan Risikonya

Posted: 11 Apr 2023from: editorLast updated : 16 Apr 2023

Istilah investasi hijau belakangan ini cukup populer. Hal ini seiring meningkatkan perhatian global terhadap isu-isi lingkungan, termasuk ancaman perubahan iklim.

 

Di Indonesia sendiri, investasi hijau juga mulai dilirik. Pemerintah pun tengah berusaha agar investasi hijau semakin berkembang.

 

Bagi yang belum familiar, definisi investasi hijau adalah investasi yang fokus pada aspek-aspek lingkungan, sosial dan tata kelola yang baik (environment, social and givernance/ESG). Tujuannya untuk menjaga kelangsungan perekonomian dan kehidupan di muka bumi.

 

Menurut keterangan Otoritas Jasa Keuangan (OJk), investasi hijau secara prinsip adalah kegiatan penanaman modal yang fokus pada perusahaan atau prospek investasi yang memiliki komitmen kepada konservasi sumber daya alam, produksi serta penemuan sumber alternatif energi baru dan terbarukan (EBT). Selain itu juga pada implementasi proyek air dan udara bersih, serta kegiatan aktivitas investasi yang ramah terhadap lingkungan sekitar.

 

Saat ini ada beragam jenis invetasi hijau, yaitu sukuk hijau (green sukuk), saham berbasis ESG, obligasi hijau (green bonds), reksa dana hijau.

 

Nah jika tertarik dengan investasi hijau ini, yuk cari tahu dahulu apa saja keunggulan dan risikonya.

 

1. Keunggulan Investasi Hijau

 

Secara finansial, potensi keuntungan dari produk investasi hijau sama dengan produk investasi lainnya.

 

Keuntungan ini termasuk recurring income, yaitu berupa dividen atau kupon imbal balik.

 

Selain itu juga ada capital gain, yakni kenaikan harga pasar atas produk investasi dibandingkan dengan harga pembelian.

 

Selain itu, investor di dalam investasi hijau ini otomatis juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Prinsip investasi hijau tidak hanya mencari keuntungan, tapi juga menghasilkan dampak sosial dan lingkungan secara berkelanjutan.

 

2. Risiko Investasi Hijau

 

Secara umum, risiko pada produk investasi konvensional juga dapat ditemui pada produk investasi hijau. Namun, investor perlu memperhatikan adanya risiko suatu produk investasi hijau keluar dari kategori “hijau”.

 

Artinya, jika produk investasi tersebut tiba-tiba memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dengan kriteria dan nilai tertentu. Hal ini tentu akan membuat valuasinya berubah.

 

Jika suatu produk investasi hijau tidak lagi dikategorikan sebagai investasi hijau, maka investor perlu melakukan review terhadap kebijakan produk tersebut. Terutama pada produk investasi yang tidak lagi dikategorikan sebagai investasi hijau.

 

Dalam investasi hijau, Anda perlu memastikan instrumen investasi yang dipilih tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Bahkan jika memungkinkan memberikan efek baik kepada kesejahteraan lingkungan.

 

Singkatnya, tujuan investasi adalah untuk menjaga kelangsungan perekonomian dan kehidupan di muka bumi.

 

Butuh Dana Cepat untuk Penuhi Kebutuhan? Cari di Finpedia Saja!

 

Jika kamu butuh dana cepat untuk menutupi segala kebutuhan pentingmu, bisa akses Finpedia.id untuk mengajukan berbagai produk finansial terbaik.

 

Finpedia.id menyediakan berbagai produk finansial dari lembaga perbankan, pembiayaan, hingga P2P Lending.

 

Adapun produk finansial yang disediakan diantaranya adalah kartu kredit, pinjaman darurat, modal usaha, kredit tanpa agunan, kredit dengan agunan, dan masih banyak lagi.

 

Di Finpedia.id, kamu bisa cek kelengkapan informasi produk finansial mulai dari suku bunga yang diberikan, tenor, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia.id.

 

Salah satunya, kamu bisa ajukan layanan pinjaman secara online dari Easy Cash yang menyediakan pinjaman instan mulai dari Rp200 ribu sampai Rp10 juta.

 

Mudah dan praktis bukan? Karena kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!