Ini dia Rajanya Investasi Bodong, Pencetus Skema Ponzi

Posted: 20 Jan 2022from: EditorLast updated : 20 Jan 2022

Dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa keuangan 2022, Presiden Joko Widodo meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkuat fungsi pengawasan guna mencegah munculnya skema ponzi, investasi bodong, penipuan investasi dan sejenisnya yang merugikan masyarakat. Istilah ponzi sendiri sudah sering kali terdengar, namun apakah kamu tahu siapa pencetus skema tersebut yang juga disebut sebagai raja investasi bodong?

 

Skema ponzi adalah skema investasi bodong yang pertama kali dicetuskan oleh Charles Ponzi di tahun 1900-an. Secara sederhana, bisa dibilang bahwa metode Ponzi merupakan metode gali lubang tutup lubang.

 

Dikatakan begitu, lantaran untuk mendapatkan keuntungan, skema tersebut harus terus mencari korban baru agar mau membenamkan dananya di investasi bodong yang ditawarkan untuk membayarkan keuntungan korban sebelumnya.

 

Begitu seterusnya sampai ketika sudah begitu banyak orang yang bergabung dan tidak ada lagi korban anyar, baru akan menimbulkan pertanyaan tentang benar tidaknya investasi bodong tersebut. Karena orang yang terakhir bergabung tidak bisa mendapatkan keuntungan lantaran tidak ada lagi orang baru yang bisa dijadikan korban.

 

Ponzi mendapatkan inspirasi untuk memanfaatkan skema tersebut dari bos tempatnya bekerja. Dilansir dari berbagai sumber, kala itu Charles Ponzi bekerja sebagai assisten teller di Banco Zarossi, bank yang berada d wilayah Kanada.

 

Pemilik bank tersebut, Luigi Zarossi. Selama bekerja, prestasi Charles Ponzi cukup baik, hingga karirnya meningkat dan bisa memegang posisi sebagai Manager. Nah Zarossi dalam menjalankan bisisnya meggunakan metode “gali lubang tutup lubang” yang akhirnya mengilhami Ponzi untuk melakukan hal yang lebih besar besar lagi.

 

Mengutip Republika, jadi Zarossi memanfaatkan aliran uang dari deposito di bank yang dimilikinya. Dia memberikan imbal hasil 6% sebagai iming-iming bagi nasabah baru. Tujuannya adalah untuk bisa menghimpun dana sehingga bisa digunakan mendanai investasi lainnya.

 

Namun rencana tinggal rencana, strategi Zarossi rupanya berakhir buntu. Imbal hasil yang dijanjikan pada nasabahnya tidak bisa ditunaikan. Dia akhirnya kabur ke Meksiko dengan membawa serta uang-uang nasabah.

 

Setelah kasus tersebut, Charles Ponzi yang juga terlibat dalam kasus tersebut sempat dipenjara dengan tuduhan memalsukan cek dan penyelundupan imigran. Bukannya jera, dia malah terus berupaya untuk mengeruk keuntungan lebih besar dengan cara yang tidak legal.

 

Bermula dari Perangko

 

Ya, Ponzi akhirnya menjadi pengusaha besar dengan menjalankan praktik penipuan investasi. Dia memulai semuanya di Boston. Kala itu, Ponzi mendapatkan surat yang dikirim dari perusahaan asal Spanyol.

 

Dalam surat tersebut terdapat selembar International Reply Coupon (IRC), alias kupon yang bisa ditukar perangko prioritas dari negara lain. Kala itu, perangko masuk dalam barang mewah yang dicari oleh banyak orang.

 

Tidak ingin ketinggalan untung, Ponzi kemudian membentuk perusahaan dan memborong IRC dari negara tertentu. Setelah itu, dia menukarkannya dengan perangko langka dan berhasil mendulang keuntungan hingga 400%.

 

Tidak puas sampai disitu, Ponzi mendirikan perusahaan yang bernama The Securities Exchange Company. Nasabah yang ingin bergabung dijanjikan keuntungan 50% dalam kurun waktu 45 hari.

 

Janji yang luar biasa itu sukses menjerat 18 investor dengan nilai investasi sekitar USD1.800. Awalnya investor senang, karena keuntungan didapatkan, lalu semakin banyak orang membicarakannya dan akhirnya mampu menggaet lebih banyak lagi investor.

 

Langkah Ponzi yang tidak melakukan apa-apa, konon berhasil mendapatkan keuntungan hingga ratusan ribu dollar setiap harinya. Skema yang dijalankan adalah gali lubang tutup lubang, jadi dana dari investor baru digunakan untuk membayar keuntungan investor lamanya.


Lalu Ponzi harus terus mencari investor baru untuk membayarkan keuntungan investor sebelumnya. Awalnya banyak orang yang tidk menyadari langkah Ponzi. Namun sebuah surat kabar, The Boston Post akhirnya melakukan investigasi dan akhirnya menemukan banyak sekali keanehan.

 

Disitu, Ponzi mulai kesulitan mendapatkan investor baru untuk membayarkan keuntungan investor lamanya. Akhirnya, perusahaan yang didirikan bangkrut dan Charles Ponzi ditangkap dengan 86 dakwaan penipuan dan juga penggelapan.

 

Karena dicetuskan oleh Ponzi, maka skema investasi bodong seperti itu dinamakan sebagai skema ponzi. Banyak investasi bodong yang menjalankan skema seperti ini untuk menjerat korbannya dengan lebih mudah, yakni janji keuntungan.

 

Jangan pernah lupa, bahwa yang namanya investasi selalu terdapat risiko yang ada di dalamnya. Jika memang ada penawaran investasi dengan janji imbal hasil yang tidak masuk akal, kuat diduga itu adalah investasi bodong. Selalu cek status legalitas lembaga investasi pilihan kamu di OJK atau lembaga resmi lainnya.

 

Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia.

 

Dengan begitu, kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan, seperti Ringan yang menyediakan pinjaman untuk semua keperluan kamu mulai dari Rp600 ribu sampai Rp20 juta. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!