Pilih Mana, Penghasilan Besar atau Gaji Besar?
Siapa yang tidak ingin hidup dalam kondisi berkecukupan. Masing-masing dari kamu pasti ingin hidup nyaman tanpa harus pusing memikirkan tagihan, cicilan ataupun kewajiban finansial lainnya. Kamu yang memegang status sebagai pekerja, bakal terus berupaya meniti karir dan berharap ada peningkatan pendapatan seiring dengan perbaikan karir. Namun tanpa disadari hal tersebut malah membuat lingkaran yang seakan tidak pernah putus, karena mau sebagus apapun posisi pekerjaan kamu, selama masih mendapatkan gaji, kamu masih berpotensi direpotkan dengan berbagai kewajiban finansial.
Pebisnis handal, Bob Sadino pernah mengatakan, “Setinggi apapun pangkat yang anda miliki, anda tetap pegawai. Tetapi sekecil apapun usaha yang Anda miliki, maka Anda bosnya”. Pilihannya memang hanya ada dua, mau mengejar kemandirian finansial lewat berbisnis, atau aman secara finansial dengan mengabdi pada orang lain.
(Baca juga: Jangan Cuma Jadi Medioker. Mulai Bisnis Pakai Pinjol)
Memiliki Gaji Besar
Menjadi seorang pegawai memang nyaman. Kamu hanya perlu menjalankan strategi bisnis dari perusahaan. Ada bagian tersendiri yang memikirkan bagaimana perusahaan berjalan dan dengan cara apa.
Masing-masing orang memegang tanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing. Tetapi gaji yang didapatkan tetap ada batasnya. Misalnya kamu yang bekerja di bidang finance, jika kamu berhasil menjaga kinerja, jenjang karir yang bakal ditapaki mungkin bisa mencapai posisi teratas, yakni Direktur Keuangan.
Disini biasanya gaji kamu sudah berada jauh diatas bayangan kebanyakan orang. Belum lagi jika dimasukkan variabel tunjangan kinerja dan segala jenis tunjangan lainnya. Sudah terbayang seberapa besar gaji kamu setiap bulannya.
Tetapi ingat, pun menjabat sebagai Direktur, status sebagai “orang gajian” masih melekat. Ketika perusahaan mengalami terpaan ekonomi, kamu sebagai pegawai pasti akan terkena dampaknya.
Kebijakan yang akan diterapkan sedikit banyak pasti berpengaruh terhadap pendapatan bulanan kamu. Meski begitu, kamu tidak bisa memutuskan bagaimana langkah terbaik untuk menjalankan perusahaan.
Karena tampuk pemegang kekuasaan tertinggi dalam dunia bisnis adalah pemodal. Mau setinggi apapun jabatan kamu, status kamu di mata pemodal adalah tetap sebagai operator atau orang yang menjalankan suatu kebijakan.
Memiliki Penghasilan Besar
Namun ketika pilihan ada pada penghasilan besar, kamu berarti sudah memilih untuk menjadi wirausahawan atau istilah sekarangnya entrepreneur alias pebisnis. Ya, menjadi seorang pebisnis memang tidak miliki limit dalam hal penghasilan.
Kamu bisa menentukan sendiri, berapa uang yang ingin kamu dapatkan setiap bulannya, bahkan jika ingin mendapatkan uang di setiap minggu, juga bisa dilakukan. Sepanjang dananya ada dan tidak mengganggu operasional bisnis.
Tetapi hal tersebut tidak bisa diraih secara instan, Kamu harus terjun sendiri dalam bisnis tersebut, mempelajari bagaimana bisnis itu berjalan dan bagaimana strategi untuk memenangkan hati konsumen.
Ada banyak keringat dan juga pikiran yang dicurahkan untuk bisa membangun bisnis. Belum lagi jika akhirnya bisnis yang kamu jalankan mengalami kebuntuan. Kreativitas dan juga intelegensi bakal dikerahkan untuk menyelamatkan bisnis yang sudah susah payah dibangun. Akhirnya kesemua hal tersebut membangun mental kamu sebagai mental pejuang. Itu yang membedakan orang gajian dengan orang berpenghasilan.
Jadi Sukses dan Berpenghasilan Besar, Pakai KTA dari SCB
Memulai bisnis memang tidak mudah. Butuh keberanian untuk melangkah dan mewujudkan semua ide yang ada di pikiran kamu. Tetapi jika tidak dimulai, maka sampai kapanpun kondisi kamu tidak akan berubah.
Orang-orang besar seperti Steve Jobs, Pendiri Apple Inc yang memulainya dari garasi, Michael Dell yang sempat bekerja sebagai pencuci piring di restoran demi membeli 3 unit komputer hingga akhirnya tercipta Dell dan masih banyak lagi tokoh besar di dunia yang memulai semuanya dari nol.
Tidak ada makan siang gratis memang, kamu harus membayarnya dengan kerja keras dan juga kemauan yang besar. Kamu yang saat ini masih bekerja sebagai pegawai, bisa mewujudkan mimpi untuk menyandang status mandiri finansial.
1. KTA untuk modal
Untuk bisa mencapai kemandirian finansial, kamu harus berinvestasi, berbisnis juga merupakan langkah untuk bisa berinvestasi. Soal modal, tidak perlu khawatir, kamu bisa mengajukan produk Kredit Tanpa Agunan (KTA) dari bank terpercaya.
Sifatnya adalah kredit jangka pendek, jadi lebih baik kamu sudah menyiapkan business plan tentang apa yang akan dikerjakan. Sehingga saat pengajuan, kamu sudah memiliki hitungan rinci tentang bisnis apa yang sudah berjalan, bagaimana target pasarnya, berapa omzet setiap bulannya dan bagaimana tantangannya.
Dalam business plan dimasukkan juga variabel break even point (BEP) atau titik impas. Jadi kamu bisa membuat estimasi kapan modal akan kembali dan dengan cara seperti apa.
(Baca juga: Hindari 4 Hal Ini Saat Akan Membeli Rumah. Pakai Easycash Supaya Lancar)
2. TIdak perlu jaminan
Sesuai namanya, KTA tidak memerlukan jaminan dalam pengajuannya. Kamu hanya perlu menyiapkan data diri seperti KTA, NPWP, KK dan bukti penghasilan setiap bulannya selama 3 bulan.
Hal itu perlu agar pihak bank dapat memverifikasi data yang sudah kamu berikan sekaligus mengecek bagaimana kualitas kredit kamu selama ini. Jika data kredit aman, kamu bisa segera mendapatkan dana pinjaman modal dari KTA.
3. Proses cepat
Lewat KTA, proses pengajuan dan juga pencairan bisa berjalan lebih cepat. Bahkan kamu juga bisa mendapatkannya secara daring. Untuk melihat besaran suku bunga dan juga tenor yang diberikan oleh masing-masing bank, manfaatkan aplikasi dari Finpedia.
Disana kamu bisa melihat mana bunga bank tertinggi dan mana bank yang memberikan suku bunga terbaik. Pengajuannya juga bisa langsung dilakukan di Finpedia.id. Kamu juga bisa menghitung berapa cicilan setiap bulannya jika nominal pinjaman yang kamu ajukan adalah sejumlah tertentu.