Bingung Buka Deposito Dimana? Simak Langkahnya Disini

Posted: 12 Aug 2020from: EditorLast updated : 15 Apr 2021

Kamu yang saat ini bingung ingin menempatkan dana investasi, bisa memilih deposito sebagai mediumnya. Kamu hanya perlu membenamkan sejumlah dana di bank dalam jangka waktu tertentu. Jenis ini cocok untuk kamu yang menginginkan risiko mini dan aman. Instrumen deposito memiliki suku bunga yang lebih tinggi dari tabungan. Saat ini bunga deposito untuk tenor 1 tahun ada yang mencapai 6,3%. Namun rata-rata suku bunga deposito berada di angka 5,4%.


Bandingkan dengan suku bunga tabungan yang hanya diganjar 1,17% per tahun. Kamu yang memiiliki banyak dana di tabungan, ada baiknya untuk memilah-milah sejumlah instrumen investasi untuk portofolio keuangan.


Jika semuanya kamu taruh di tabungan, peningkatannya tidak lebih dari 2% per tahun. Sementara jika 50% dari jumlah dana kamu benamkan di Deposito, maka di akhir tahun sudah ada penambahan dana 5,4% dari total pokok dana. 


Tetapi memang peruntukannya tabungan bukanlah untuk investasi. Tabungan hanyalah sarana untuk menyimpan dan menarik dana dengan mudah. Sementara Deposito, ada kontrak yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, jika kamu memang ingin membuka deposito, mulailah dari tenor yang paling singkat. 


(Baca juga: 5 Ide Bisnis Kekinian, Modalnya Gak Sampai Rp10 Juta Pakai KTA)


Mengenal Deposito


Deposito adalah produk simpanan, sama seperti tabungan namun dengan suku bunga yang lebih tinggi. Deposito memiliki tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan, 24 bulan atau 36 bulan, kamu bisa pilih jangka waktu yang sesuai dengan kebutuhan.


Semakin lama tenor yang dipilih, maka semakin tinggi juga bunga deposito yang bisa didapatkan. Karena dengan begitu, bank bisa menjaga likuiditasnya tetap tinggi untuk kemudian disalurkan lagi sebagai pinjaman.


Pihak bank berani memberikan suku bunga yang lebih tinggi karena adanya jaminan kontrak saat kamu pertama kali membuka deposito. Begitu kamu mencairkan dana deposito di luar kontrak, maka kamu akan dikenakan penalti 0,5% dari nilai pokok. 


Perjanjian tersebut sudah dijelaskan diawal saat akan membuka rekening deposito biasanya. Selain itu, saat membuka deposito, kamu akan diberikan sertifikat sebagai bukti kepemilikan. Serifikat itu bisa kamu jaminkan juga lho untuk mendapatkan pinjaman dari bank.


Kamu juga bisa memilih, rekening deposito yang akan dibuka menggunakan mata uang rupiah atau valas. Tetapi suku bunga yang diberikan juga berbeda, hal itu dikarenakan nilai dari valas biasanya lebih tinggi dari rupiah. 


Nah sebelum membuka deposito, perhatikan hal dibawah ini dulu ya. Supaya tidak salah pilih. Pasalnya, hampir semua bank memiliki produk simpanan berupa deposito


1. Bandingkan suku bunganya


Kamu bisa mengakses Finpedia.id untuk membandingkan suku bunga deposito antar bank. Disana kamu bisa melihat mana bank yang memberikan suku bunga tertinggi dan mana bank yang memberikan suku bunga terendah.


Jika memang dana kamu terbatas, bukalah dengan menggunakan tenor yang pendek. Karena dengan begitu, kamu bisa pilih tenor 1 bulan dengan sistem ARO (automatic roll over). 


Dengan skema seperti itu, bunga yang didapatkan akan secara otomatis ditambahkan ke nilai pokoknya. Karena tenor yang dipilih adalah 1 bulan, artinya setiap akhir bulan, bank akan memperbarui kontrak dan memperpanjang otomatis kontraknya selama 1 bulan ke depan dengan nilai pokok yang sudah ditambahkan bunga.Dengan sistem seperti itu, kamu berpotensi mendapatkan dana yang lebih besar dibanding tenor yang 1 tahun sekaligus.


2. Pilih Bank yang mengikuti ketentuan bunga pinjaman LPS


Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merupakan lembaga independen yang menjamin dana simpanan nasabah di bank. Suku bunga deposito yang dijamin oleh LPS untuk periode 30 Juli hingga 30 September 2020 adalah 5,25% untuk deposito di Bank Umum dan 7,75% untuk pembukaan deposito di Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


Selama bunga yang diberikan masih dalam jaminan LPS, tandanya dana kamu aman berada disana. Untuk lebih aman, hindari bank yang memberikan suku bunga diatas bunga penjaminan. 


Tetapi jika kamu memang sudah mengenal rekam jejak bank tersebut, kamu bisa juga membenamkanya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. 


Hanya saja, pahami prinsip investasi High profit high risk. Karena risiko akan mengikuti sejalan dengan besarnya keuntungan yang didapat. Begitu pula sebaliknya.


(Baca juga: 5 Keuntungan Ajukan Pinjaman Lewat Pinjol)


3. Perhatikan juga biaya administrasinya


Setiap bank memiliki biaya administrasi yang berbeda. Saat akan membuka deposito, galilah informasi sebanyak-banyaknya berapa biaya yang dikenakan. Mulai dari biaya administrasi dan juga pajak deposito. 


Meskipun hanya dikenakan setiap kali pembukaan, tetapi jika kamu menggunakan sistem ARO, artinya akan ada beberapa biaya administrasi yang harus dibayarkan setiap tahunnya. 


Untuk memudahkan, kamu bisa mengakses Finpedia dan temukan produk keuangan yang cocok dengan kebutuhan. Kamu juga bisa gunakan fitur simulasi kredit untuk mendapatkan informasi terkait besaran cicilan sekaligus menghitung kemampuan bayar kamu.