Tips atur Keuangan Buat Mahasiswa Rantau. Biar Tetap Sejahtera!

Posted: 9 Jul 2021from: EditorLast updated : 9 Jul 2021

Kamu yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA), saat ini pasti sedang senang-senangnya untuk menapaki dunia baru, yakni perkuliahan. Meskipun masih berjalan secara daring karena adanya pandemi, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kegiatan belajar mengajar akan kembali berjalan normal ke depannya.

 

Bagi yang mendapatkan kampus di luar daerah, mau tidak mau kamu harus menjalani hidup dengan mandiri. Hal itu memaksa kamu untuk bisa mengatur keuangan dengan baik, jangan sampai uang yang selama ini dikirim oleh keluarga habis di tengah jalan.

 

Pun kamu mahasiswa yang tengah berjuang membiayai kuliahmu sendiri di luar kota atau luar negeri sekalipun, juga harus bisa mengatur arus kas agar semuanya bisa berjalan lancar. Nah beberapa hal di bawah ini perlu kamu perhatikan agar kegiatan perkuliahanmu berjalan lancar dan prestasi gemilang bisa terus dikejar.

 

(Baca juga: Jurus Jitu Penuhi Kebutuhan Sekolah yang Makin Tinggi)

 

1. Hitung pengeluaran dan pemasukanmu


Hal ini mungkin tidak pernah dilakukan saat kamu masih tinggal seatap dengan orang tua. Nah dengan menjalani hidup secara mandiri, kamu harus bisa menghitung berapa kebutuhanmu setiap bulan mulai dari biaya kost, biaya makan dan minum, biaya internet dan komunikasi, biaya untuk mengerjakan tugas, transportasi dan biaya lainnya yang rutin muncul setiap bulan.

 

Setelah itu, hitung juga pemasukanmu setiap bulan. Biasanya, para orang tua akan mengirimkan uang bulanan untuk mencukupi kebutuhannya. Lihat baik-baik, adakah pos keuangan yang masih bisa kamu tekan lagi untuk bisa menghemat pengeluaran.

 

2. Jangan jadikan utang sebagai kebiasaan


Tidak ada yang salah dengan menggunakan layanan pinjaman dari bank ataupun lembaga keuangan resmi lainnya, tetapi ketika hal itu sudah menjadi kebiasaan rutin, berarti ada yang salah dengan cara kamu mengatur keuangan.

 

Karena jika kamu menggunakan utang untuk hal yang sifatnya darurat atau mendadak, itu sudah sesuai dengan tujuan adanya layanan keuangan tersebut. Tetapi ketika hal tersebut terjadi secara rutin, bisa jadi kamu memang boros dana mengelola keuangan.

 

Dengan terbiasa berutang juga akan membuat cara pandang kamu tentang uang menjadi remeh. Padahal jika tidak diselesaikan dengan baik, kamu bakal hidup dengan jeratan utang.

 

Oleh karena itu, cari sumber yang membuat kamu harus berutang. Jika ternyata penyebab tidak cukupnya dana bulanan karena salah satu dari pos keuangan yang rutin, berarti kamu harus bisa mencari alternatifnya yang memiliki harga lebih murah. Atau bisa juga dengan mencari tambahan pendapatan dengan menjadi Asisten Dosen misalnya atau menjual beragam makanan ringan di kampus.

 

3. Usahakan untuk rutin menabung, berapapun!


Jangan lupa untuk menyisihkan dana kiriman untuk ditabung. Kamu harus memilki rekening yang terpisah dengan rekening utama. Jadi, setelah dihitung total pengeluaran kamu selama satu bulan dan ternyata masih ada sedikit dana tersisa, tabungkan paling tidak 30% dari dana tersisa tersebut.

 

Pun ternyata jumlahnya pas, coba lihat lagi apakah masih ada pos keuangan yang masih bisa di tekan lagi pengeluarannya. Kamu juga bisa mengumpulkan uang koin dari hasil kembalian belanja.

 

Jika dikumpulkan dengan baik, kamu bakal takjub dengan hasilnya kelak. Jadi mulailah hidup cermat dan hemat. Jangan hanya tergoda untuk memenuhi gaya hidup yang mahal.

 

4. Sisihkan juga untuk dana darurat


Pendidikan adalah amunisi untuk bisa menggapai masa depan dengan lebih baik. Nah dalam kondisi pandemi seperti sekarang, kita tidak pernah tahu hal apa yang akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

 

Jika suatu saat orang tua kamu mengalami kehilangan pekerjaan lantaran pandemi dan akhirnya kesulitan untuk membiayai kuliah kamu, maka kamu harus bisa membiayai kuliah dengan dana sendiri.

 

Itu mengapa penting bagi kamu mahasiswa memiliki dana darurat. Dana tersebut juga bisa digunakan ketika kamu mengalami sakit ataupun kondisi yang tidak terduga lainnya.

 

Idealnya, dana darurat memang mencapai 6 kali dari pengeluaran bulanan kamu. Tetapi yang terpenting adalah seberapa gigih kamu bisa menyediakan dana taktis untuk kebutuhan yang sifatnya mendesak secara mandiri.

 

Jadi sisihkan sebagian dana yang kamu terima setiap bulannya, paling tidak 10% dari dana tersisa untuk dana darurat. Dengan disiplin sejak dini, kamu bisa lebih baik mengatur keuangan kedepannya. Yuk lebih cermat mengelola keuangan.

 

(Baca juga: Ini Alasan Kenapa Kamu Harus Membeli Emas dari Sekarang)

 

Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia.

 

Dengan begitu, kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan, seperti AdaPundi yang menyediakan pinjaman untuk semua keperluan kamu mulai dari Rp400 ribu sampai Rp6 juta. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!