Ini Porsi Pinjaman yang Pas Untuk Mengembangkan Usaha

Posted: 28 Mei 2021from: EditorLast updated : 28 Mei 2021

Masalah permodalan bagi pelaku usaha merupakan hal yang krusial. Meskipun membincang bisnis tidak melulu soal modal, tetapi dengan dana yang kuat, akan memudahkan kamu pelaku usaha untuk melakukan ekspansi bisnis. Oleh karena itu, tak aneh jika perusahaan-perusahaan besar terus memperkuat modalnya, baik itu dengan mekanisme pinjaman ataupun melalui keuntungan yang didapatkan.

 

Keduanya sumber modal itu bisa digunakan untuk memperkuat bisnis. Untuk yang menggunakan hasil keuntungan, artinya bisnis tersebut sudah berjalan lebih dulu dan juga telah berhasil mencetak laba.

 

Dalam laporan keuangan, biasanya disebutkan perihal laba ditahan. Itu maksudnya adalah keuntungan perusahaan yang ditahan untuk memperkuat modal kerja. Peruntukan dananya bisa untuk menambah kantor cabang atau menambah mesin produksi.

 

Lalu untuk mekanisme sumber modal lainnya yakni melalui pinjaman. Ada rasio yang bisa dihitung untuk menilai berapa jumlah utang yang masih bisa digunakan untuk menambah modal.

 

Rasio itu dinamakan debt to equity ratio (DER). Setiap jenis bisnis memiliki rasii utang yang berbeda-beda, tergantung dari risiko dan juga jumlah aset yang dimiliki.

 

(Baca juga: Mau Punya Rumah Sebelum Menikah? Pakai Cara Ini)

 

Berapa porsi pinjaman yang cocok untuk modal usaha?


Jika mengacu pada idealnya posisi DER adalah sebesar 0,5 kali dari aset. Maksudnya adalah, jika kamu memilki pinjaman Rp10 juta, artinya aset yang sudah kami miliki harus mencapai Rp30 juta atau jumlah aset lebih banyak 2 kali dari utang.

 

Dengan begitu, bisnis yang dijalankan memiliki risiko keuangan yang lebih kecil dan terukur. Untuk menghitung rasio utang, kamu bisa menggunakan rumus: utang jangka panjang/dana sendiri x 100%.

 

Semakin ideal porsi utang yang dimiliki, semakin baik kamu untuk mengatur keuangan usaha kamu. Ada beberapa jenis utang yang bisa dimanfaatkan untuk menopang usaha. Diantaranya adalah utang jangka panjang dan utang jangka pendek.

 

1. Utang jangka panjang


Jenis pinjaman yang masuk dalam kategori utang jangka panjang adalah utang yang memiliki jangka waktu lebih dari 1 tahun. Jenis pinjaman ini biasa digunakan untuk membeli barang investasi yang sifatnya permanen.

 

Seperti untuk membeli peralatan produksi ataupun untuk membeli lahan guna kepentingan usaha. Sifatnya yang jangka panjang akan membuat kamu lebih leluasa untuk mengatur keuangan secara disiplin setiap bulannya.

 

Namun biasanya, bagi perusahaan jenis utang ini memerlukan agunan alias jaminan. Karena nilai nominalnya juga cukup besar. Untuk kamu pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), bisa memanfaatkan fasilitas kredit tanpa agunan (KTA) yang memilki tenor maksimal 5 tahun.

 

Namun sebelumnya, hitung dulu dengan baik tingkat pengembalian dana dan potensi keuntungan yang didapatkan. Jangan sampai, kamu malah harus merugi lantaran tidak cermat mengelola utang.

 

Suku bunga yang diberikan biasanya lebih rendah dari jenis utang lainnya. Apalagi jika kamu memberikan jaminan untuk fasilitas yang didapatkan.

 

(Baca juga: Apa itu skor kredit dan bagaimana menjaganya)

 

2. Utang jangka pendek


Utang jangka pendek adalah salah satu struktur modal yang kerap digunakan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Jenis pinjaman ini memiliki tenor atau jangka waktu kurang dari 1 tahun.

 

Disini biasanya arus kas berjalan cepat. Pinjaman ini cocok untuk kamu yang memiliki perputaran uang secara harian, seperti usaha makanan, minuman ataupun laundry pakaian.

 

Dana dari fasilitas ini cocok untuk digunakan membeli bahan baku produksi yang sifatnya cepat habis. MIsalnya, kamu memiliki usaha katering rumahan yang kebetulan baru mendapatkan kontrak di suatu perusahaan untuk mengurus makan siang atau sarapannya selama 1 tahun.

 

Nah kamu bisa menggunakan fasilitas ini untuk mencukupi kebutuhan modal untuk membayar tenaga kerja tambahan, bahan baku yang lebih banyak dari biasanya dan juga hal lain yang sifatnya langsung habis.

 

Beberapa fasilitas utang jangka pendek yang bisa kamu manfaatkan antara lain fasilitas pinjaman modal usaha dari lembaga keuangan digital alias pinjaman online yang terdaftar dan resmi tercatat di OJK.

 

Jenis utang ini biasanya tidak memerlukan agunan alias jaminan untuk syarat mendapatkannya. Namun sebelumnya, kamu juga perlu menghitung jumlah bunga yang diberikan dikurangi dengan potensi keuntungan yang didapatkan setiap bulannya dari usaha kamu.

 

JIka memang keuntungannya bisa lebih besar dari tingkat pengembalian keuntungan, maka langkah yang kamu lakukan sudah benar. Jangan sampai, kamu harus menanggung biaya yang besar namun keuntungan yang didapatkan tidak seberapa. Terpenting adalah bagaimana kamu bisa membuat rencana bisnis yang proper dan menjalankannya dengan baik.

 

Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia. Dengan Finpedia, kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan, seperti KoinWorks yang menyediakan pinjaman cuma-cuma mulai dari Rp2 juta. Akses sekarang dan kembangkan usaha online yang kamu miliki dengan lebih mudah