Sudah Coba Beli Emas Pakai Kartu Kredit? Bisa Dicicil Sampai 0%!

Posted: 4 Nov 2020from: EditorLast updated : 3 Jun 2021

Sejak akhir tahun lalu, emas menjadi primadona bagi banyak orang. Terus melambungnya harga jual salah satu barang tambang itu menjadi alasan banyak orang untuk menjadikannya sebagai barang investasi dan juga koleksi. Seperti diketahui, harga emas sebelum masa Pandemi masih berada di angka ratusan ribu, namun harga jualnya melonjak ke angka Rp1 juta-an kala Pandemi Covid-19 muncul sampai sekarang.


Emas, dalam hal ini logam mulia merupakan instrumen investasi yang jarang mengalami penurunan harga. Oleh karena itu, tak aneh jika akhirnya banyak orang yang menjadikan emas sebagai barang simpanan untuk dana darurat.


JIka dulu untuk membeli logam mulia kamu harus datang ke kantor produksi emas milik PT Antam (Persero) Tbk. Sekarang, dengan kemajuan teknologi, kamu bisa memiliki logam mulia secara daring.


Ada banyak platform yang bisa kamu gunakan untuk memiliki logam mulia. Kamu hanya perlu mengaksesnya melalui ponsel pintar ataupun laptop pribadi.


Selain itu, kamu juga bisa memiliki emas dengan cara membuka tabungan emas dengan nominal mulai dari Rp10 ribu. Nanti, emas yang didapatkan akan disetarakan dengan jumlah uang yang kamu setorkan.


Setelah dananya genap mencapai 1 gram, baru logam mulia bisa kamu mliki secara fisik. Pun jika kamu ingin menyimpannya di platform tersebut tidak masalah. Proses jual belinya akan tetap berlangsung secara daring, jadi kamu bisa terhindar dari risiko pencurian.


Ya, sekarang memiliki emas semakin mudah. Yak aneh juga jika penjualan emas milik Antam berhasil meroket 147% di kuartal 3 tahun ini. Sepanjang tahun ini, Antam sukses menjual sebanyak 14.882 kg emas.


Hal yang menyebabkan pergerakan harga emas


Meskipun emas tergolong sebagai barang investasi yang stabil, kamu tetap harus mewaspadai beberapa faktor dibawah ini. Karena harga emas juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti,


1. Ketidakpastian ekonomi Global


Seperti pada tahun 1998 silam, negeri ini harus menghadapi kondisi ekonomi dan politik yang menegangkan. Inflasi melonjak tajam dan akhirnya berimbas pada kondisi politik tanah air. Keaadan tersebut bisa terjadi lantaran adanya krisis finansial yang terjadi di wilayah Asia.


Pada saat itu, harga emas mengalami lonjakan yang sangat tajam. Nah ketidakpastian ekonomi kembali menghantui, dimana saat ini sedang terjadi perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.


Situasi itu membuat investor global berbondong-bondong untuk berinvestasi aset aman (safe haven), salah satunya emas. Oeh karena itu, tidak heran jika harga emas naik karena memang peminatnya sedang banyak-banyaknya.


Namun jika situasi mulai kembali tenang, safe haven seperti emas akan kekurangan peminat. Karena Risk appetite investor datang lagi dan perburuan terhadap aset-aset berisiko pun dimulai.


 2.  Penawaran dan permintaan emas


Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya bikin logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya.

Menarik, ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas. Seperti diketahui, produksi emas di dunia selain dari hasil pertambangan juga berasal dari daur ulang emas.


Ada dua versi hasil hitung dari total emas yang ada di dunia. Versi pertama dari Thomson Reuters GFMS yang menyebut angka totalnya mencapai 171.300 ton. Sementara versi kedua dari James Turk, pendiri Gold Money, yang memperkirakan jumlahnya mencapai 155.244 ton.


3.  Kebijakan Moneter


Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga.


Kalau The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Sebab dolar menjadi gak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas. Begitu juga sebaliknya. Seperti yang terjadi saat ini, The Fed telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga. Harga emas pun melonjak naik karena keluarnya keputusan tersebut.


Selain itu, kenaikan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah juga ikut memengaruhi naik turunnya harga emas. Ketika nilai tukar rupiah melemah, harga emas justru mengalami peningkatan.


Beli emas dengan kartu kredit


Untuk bisa mendapatkan emas dengan mudah, kamu juga bisa memanfaatkan kartu kredit. Mekanismenya adalah, kamu membeli emas dengan menggunakan kartu kredit, lalu ubah pembayarannya menjadi cicilan.


Dengan begitu, kamu bisa memiliki emas sesuai dengan harga pada hari itu, dan membayarnya secara diangsur. Tentu hal itu akan meringankan kondisi keuangan kamu.


Dana lainnya bisa dibenamkan ke instrumen investasi yang lain. Carilah kartu kredit yang memilki fasilitas ubah pembayaran menjadi cicilan dengan bunga 0%. Kamu yang belum memiliki kartu kredit, bisa menggunakan kartu kredit TMRW dari UOB.


Melalui TMRW, kamu bisa dengan leluasa melakukan kontrol atas kartu kredit dan debit secara bersamaan. Sehingga setiap transaksi yang dilakukan bisa termonitor dengan baik. Selain itu, kamu juga bisa menentukan limit transaksi harian yang diinginkan. Akses Finpedia sekarang untuk mendapatkan kartu kredit pilihanmu dengan segera.


Asyiknya lagi menggunakan kartu kredit untuk membeli emas adalah, dana tabungan kamu menjadi lebih aman. Jadi dalam perencanaan keuangan, budget untuk berinvestasi dibenamkan di emas dalam jangka waktu tertentu.