Tentukan Porsi Investasi yang Tepat Sesuai dengan Karaktermu

Posted: 13 Jan 2022from: EditorLast updated : 13 Jan 2022

Demam investasi melanda di seluruh dunia kala pandemi, tidak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sampai dengan akhir tahun lalu, jumlah investor pasar modal sudah mencapai 7,5 juta atau naik 92,7%, Untuk itu, kamu harus bisa menentukan porsi investasi yang tepat sesuai dengan karaktermu, tujuannya agar kamu bisa mendapatkan imbal hasil yang maksimal juga membagi risiko yang ada secara tepat.

 

Ada beberapa karakter dalam dunia investasi. Masing-masing karakter memiliki porsi investasi yang berbeda. Beberapa ahli keuangan berpendapat bahwa dalam menentukan porsi investasi bisa menggunakan skema 50-30-20.

 

Maksudnya adalah, 50% untuk biaya hidup, 30% untuk cicilan dan 20% untuk tabungan dan investasi. Untuk porsi tabungan dan investasi kamu bisa membaginya berdasarkan kebutuhan, kamu bisa membaginya 10% untuk investasi dan 10% untuk tabungan, atau lebih mengutamakan tabungan ketimbang investasi.

 

Porsi invetasi yang tepat disini maksudnya adalah berapa banyak porsi dari masing-masing instrumen investasi yang bisa kamu gunakan. Nah kalau kamu termasuk dalam karakter yang mana.

 

(Baca juga: Daftar Pinjaman Online Bunga Rendah 2022. Limit Sampai Rp10 Juta!)

 

1. Konservatif

 

Porsi investasi bagi kamu yang bertipe konservatif adalah dengan lebih banyak mengalokasikannya di instrumen investasi yang memiliki imbal hasil paling stabil. Kamu cenderung menghindari jenis investasi yang meskipun memberikan imbal hasil yang tinggi, namun memiliki risiko yang juga tidak kalah tingginya.

 

Lho investasi memiliki risiko? Jelas, rasanya terlalu naif jika kamu hanya memikirkan keuntungan semata. Karena yang namanya investasi ibarat dua sisi koin, selain keuntungan, terdapat juga risiko yang menempel di sisi satunya untuk bisa dikelola dengan baik.

 

JIka memang kamu masuk dalam tipe konservatif, kamu bisa memilih porsi investasi yang lebih besar di aset yang kurang berisiko. Seperti reksadana pasar uang, deposito ataupun Obligasi Negara Ritel (ORI). Tipe ini biasanya adalah tipe Investor pemula yang belum memiliki pengalaman dalam melakukan investasi

 

2. Moderat

 

Untuk menentukan porsi investasi yang tepat, maka kamu juga perlu mengetahui tipe investor moderat. Kategori ini adalah tipe investor yang berencana mendapatkan keuntungan dalam periode tertentu dalam jangka menengah dan panjang.

 

JIka kamu melihat ada penurunan dalam nilai investasi, kamu tidak serta merta mencairkannya, karena sudah menentukan batasan psikologis berapa persen penurunan yang bisa diterima.

 

Bagi kamu yang masuk dalam kategori investor moderat, kamu bisa membagi porsi investasinya di kas atau deposito sebesar 10%, lalu reksadana pasar uang 25%, reksa dana pendapatan tetap sebesar 35% dan investasi saham sebesar 30%.

 

Biasanya, jangka waktu investasi yang bisa dilakukan adalah selama 3 sampai 4 tahun. Dalam kategori ini, kamu juga sudah membekali diri dengan pengetahuan yang cukup tentang apa itu investasi dan bagaimana risiko yang harus dikelola.

 

(Baca juga: SWI tutup 103 Pinjol Ilegal yang Berpotensi Rugikan Masyarakat)

 

 

3. Agresif

 

Nah kalau membincang jenis investor yang agresif, artinya kamu mengejar imbal hasil yang tinggi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Istilahnya adalah HODL alias Hold On for Dear Life.

 

Jadi, ketika terjadi penurunan dalam nilai investasi, kamu tahu bahwa itu adalah saat yang tepat untuk menambahkan kembali amunisi dalam keranjang investasi kamu. Karena artinya, kamu bisa mendapatkan harga yang lebih murah.

 

Porsi investasi dalam kategori ini biasanya lebih besar di instrumen investasi saham. Umumnya, porsinya mencapai 60% dari total investasi, sedangkan 20% lainnya dialokasikan untuk reksadana pendapatan tetap atau jenis investasi lain yang memiliki imba hasil tetap, 10% di deposito dan 10% tersisa di alokasikan di pasar uang.

 

Perlu menyebar dana kamu di beberapa instrumen investasi, tujuannya adalah untuk membagi risiko yang ada. Jadi ketika salah satu instrumen mengalami penurunan, ada instrumen lain yang naik kencang.

 

Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia.

 

Dengan begitu, kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan, seperti Ringan yang menyediakan pinjaman untuk semua keperluan kamu mulai dari Rp600 ribu sampai Rp20 juta. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!