Tips Investasi Saham Untuk Pemula

Posted: 4 Feb 2021from: EditorLast updated : 24 Mei 2021

Investasi saham belakangan ini menjadi tren bagi anak-anak muda di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pada tahun 2020, jumlah investor ritel hampir mencapai angka 4 juta orang atau sekitar 12,2% dari total investor di pasar modal. Bandingkan dengan porsi di tahun 2019 lalu yang hanya mencapai 10,6%.

 

Terjadinya peralihan belanja dari konsumsi ke belanja investasi menjadi penyebab terjadinya lonjakan jumlah investor saham perorangan itu. Nah untuk kamu yang saat ini tengah berniat berinvestasi saham, simak dulu tipsnya disini. Supaya tidak melakukan cutloss terus.

 

(Baca juga: Mau berburu Investasi? Simak 10 Reksa Dana Saham yang Paling Cuan di Tahun 2020)

 

IHSG berada di tren positif

 

Direktur Utama UOB Asset Management Indonesia Ari Adil mengatakan pasar modal Indonesia diprediksi masih akan mengalami tren positif pada tahun 2021. Dia juga melihat adanya potensi penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menuju level 7.400. Proyeksi tersebut didasarkan dari data rata-rata IHSG selama 10 tahun dengan asumsi kenaikan earning per share (EPS) 25% di tahun 2021, di poin +1 standar deviasi sebesar 17,4x price to earnings ratio (PER).

 

Ari juga mengatakan bahwa arus investasi kemungkinan akan meningkat seiring dengan adanya Omnibus Law dan pemulihan ekonomi di tahun 2021, yang akan mendorong pertumbuhan EPS dan menahan tren arus modal keluar.

 

Dengan demikian, pasar modal masih akan menjadi salah satu lahan investasi yang menarik bagi para investor di tengah pandemi COVID-19. Selain potensi EPS yang bertumbuh, suku bunga acuan yang rendah juga akan menciptakan minat terhadap aset berisiko seperti saham.

 

Untuk kamu investor baru, terus perdalam pengetahuanmu tentang kondisi perekonomian negara. Selain itu, melakukan update tentang apa-apa saja yang terjadi di perekonomian global juga patut dilakukan agar kamu bisa menjadi investor yang cerdas, tidak hanya termakan oleh pompom saham.

 

Tips investasi saham

 

1. Tentukan tujuan investasi dan profil risiko

 

Dengan mengetahui tujuan investasi dan profil risiko kamu, kamu sebagai investor jadi bisa mengukur seberapa besar dana yang bisa kamu gunakan untuk investasi saham.

 

Misalnya, tujuan investasi kamu adalah untuk mendapatkan tambahan pendapatan. Berarti kamu tidak perlu terlalu agresif dalam melakukan investasi, berpikir secara bijak saat akan membeli saham dan tentukan target harga yang akan dijual nantinya.

 

Selain itu jangan pernah menggunakan dana panas atau istilahnya dana untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Gunakan uang dingin atau uang yang jika terdapat potensi kerugian tidak mempengaruhi keberlangsungan hidup kamu.

 

2. Mencari saran dari profesional di bidang investasi yang berizin

 

Kamu bisa mendapatkannya dengan aktif bergabung di grup investasi saham yang berisi analis dari perusahaan sekuritas atau ekonom. Dengan begitu, kamu bisa mempelajari pergerakan harga saham secara teknikal dan fundamental saham setiap perusahaan terbuka.

 

Ari mengungkapkan, reksa dana pendapatan tetap serta reksa dana pasar uang dapat dijadikan pilihan diversifikasi aset portofolio untuk saat ini karena profil risiko yang relatif rendah.

 

“Namun, setiap berinvestasi dalam reksa dana, masyarakat sebaiknya mengenal manajer investasi yang mengelola dananya, serta keamanan dan transparansi dari produknya,” jelasnya dalam keterangan pers di Jakarta (4/2).

 

(Baca juga: Simak, 5 Peluang Bisnis Modal Kecil di 2021)

 

Jangan lupa siapkan mental

 

Perlu dipahami, dalam setiap melakukan investasi kamu juga harus menyiapkan mental untuk menghadapi kerugian. Karena ibarat dua sisi mata uang, setiap potensi keuntungan yang ada dalam produk investasi selalu terdapat risiko di sisi lainnya.

 

Jadi jangan hanya siap untuk menerima keuntungan, kamu juga harus siap menerima risikonya.

 

Jangan pernah gunakan dana pinjaman online untuk berinvestasi saham, karena hal itu hanya akan memberatkanmu di kemudian hari. Dana pinjaman online sejatinya diperuntukkan untuk memenuhi hal yang sifatnya darurat, seperti untuk modal usaha, dana talangan gajian, biaya rumah sakit ,biaya pendidikan dan sebagainya.

 

Untuk kamu yang membutuhkan pinjaman online untuk kebutuhan darurat bisa menggunakan fasilitas dari UKU. Proses pengajuannya yang mudah dan pencairannya yang cepat bisa membantu kamu untuk mencukupi kebutuhan hidup yang mendesak. Ajukan sekarang di Finpedia.id