Target Investasi Meningkat, Ini 5 Cara Menjadi Investor Hebat

Posted: 22 Sep 2022from: EditorLast updated : 22 Sep 2022

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengakui bahwa target investasi Rp1.400 triliun pada 2023 sangat besar. Jumlah ini naik dari target tahun ini sebesar Rp1.200 triliun.

 

Bahlil mengatakan, target tersebut sangat besar, dan bukan merupakan hal yang mudah untuk dicapai. Hal ini mengingat anggaran Kementerian Investasi tahun depan turun dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 1,09 triliun.

 

"Karena rapat sudah diputuskan oleh mekanisme internal di DPR terkait dengan pengesahan anggaran, kami siap menjalankan apa yang diputuskan, karena memang dapat pahami kondisi yang ada. Namun, target Rp 1.400 triliun ini menjadi target yang sangat besar sekali. Kalau kami tidak mencapai target (investasi), tolong dimaklumi," kata Bahlil dalam rapat di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 21 September 2022.

 

Kementerian Investasi sebelumnya telah mengajukan anggaran Rp 1,88 triliun untuk APBN 2023 guna mendukung kinerja otoritas permodalan. Kebutuhan anggaran itu naik seiring dengan meningkatnya beban target investasi pada 2023. Namun dalam RAPBN 2023, pagu anggaran Kementerian Investasi ditetapkan sebesar Rp 1,09 triliun.

 

"Tapi yakinlah bahwa kita selalu berpikir yang maksimal, insya Allah Rp 1.400 triliun akan kita jaga," katanya.

 

Bahlil menjelaskan pada tahun 2022, pagu anggaran untuk Kementeriannya Invetasi sebesar Rp1,3 triliun, dengan permintaan mencari investasi sebanyak Rp1.200 triliun. Sedangkan untuk tahun 2023, anggaran Kementerian Investasi berkurang menjadi Rp1,1 triliun dengan permintaan investasi Rp1.400 triliun.

 

"Saya belum menemukan teori ekonomi yang target Rp1.200 triliun anggaran kami Rp1,3 triliun, kemudian target dinaikkan menjadi Rp1.400 triliun, pembiayaan dikurangi menjadi Rp1,1 triliun," lanjut Bahlil.

 

Berbicara soal investasi, saat ini banyak orang mulai mencoba untuk menghasilkan keuntungan dari investasi saham. Di zaman modern seperti sekarang ini, menggandakan uang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan masa depan. Salah satunya dengan investasi.

 

Menurut investor saham, Lo Kheng Hong, berinvestasi itu mudah dan sederhana bagi yang punya tujuan dan sabar. Dirangkum dari berbagai sumber, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin menjadi investor. Berikut tipsnya:

 

1. Tanamkan Mindset Yang Benar

 

Optimistis, pantang menyerah dan tidak takut mengambil risiko. Tanamkan mindset tersebut sebelum memulai.

 

Mindset adalah salah satu dari sekian banyak hal yang mempengaruhi kesuksesan seseorang selain kerja keras, pengalaman, skill, network dan sebagainya.

 

Oleh karena itu, perlu menerapkan mindset yang dapat mengubah perilaku dan tindakan Anda kearah yang lebih baik untuk kesuksesan.

 

2. Kenali Berbagai Investasi

 

Saat ini, banyak varian investasi yang bermunculan. Misalnya, saham, reksa dana, p2p lending, properti seperti tanah atau bangunan dan sebagainya. Selain itu, perbanyaklah browsing dan mencari tahu platform investasi yang tepat untuk pemula

 

Sebaiknya investor pemula memahami terlebih dahulu setiap jenis investasi agar tidak salah pilih.

 

Selain itu, tidak ada salahnya jika melakukan riset mengenai tujuan investasi, adanya risiko yang akan diterima investor dan peluang dari setiap investasi. Setelah itu, Anda bisa memastikan untuk memilih jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan.

 

Demi menumbuhkan rasa percaya diri, mulai dengan modal sedikit demi sedikit adalah cara berinvestasi untuk pemula. Pilih investasi yang sudah terjamin dan memiliki performa yang baik selama lima hingga sepuluh tahun terakhir.

 

Salah satu hal yang harus Anda perhatikan agar cara berinvestasi pemula dapat terealisasi, yaitu dengan terlebih dahulu membagi modal yang dimiliki ke dalam beberapa aset atau yang biasa disebut dengan diversifikasi. Contoh yang umum adalah diversifikasi di emas, saham, properti, dan surat hutang.

 

Langkah tersebut bertujuan mencegah kegagalan total jika salah satu aset mengalami kerugian, karena masih ada aset lainnya yang mengalami keuntungan. Beban yang dirasakan jika mengalami kerugian pun berkurang. 

 

3. Jangan Mengabaikan Inflasi

 

Hal ini patut dihindari. Jika Anda mengabaikan inflasi dalam memilih sarana investasi jangka panjang, bisa jadi investasi Anda mengecil daya belinya.

 

Bagi mayoritas orang, investasi saham atau reksa dana adalah salah satu cara untuk bersaing dengan inflasi. Anda perlu memperhatikan bahwa nilai saham bisa naik dan turun kapan saja. Hal itu karena saham investasi yang paling beresiko. Namun, saham memberikan potensi keuntungan yang paling besar dan telah secara konsisten melampaui inflasi sejak tahun 1940-an.

 

4. Realistis

 

Tujuan berinvestasi memang untuk mendapatkan keuntungan

 Namun, Anda juga harus realistis karena keuntungan yang didapat dari investasi tidak datang secara instan.

 

Jika ada pihak yang menawarkan investasi dan menjanjikan keuntungan besar dalam waktu relatif singkat, maka perlu dicurigai keaslian investasi tersebut atau ada oknum penipu yang menawarkan investasi bodong.

 

5. Jangan Berlebihan

 

Hal yang lumrah jika baru pertama kali melakukan investasi ada rasa dan pikiran terjadinya yang tidak diinginkan

 

Salah satu ketakutan terbesar setiap orang adalah kehilangan uang, begitu pula dalam berinvestasi. Namun, Anda akan terbiasa dengan kondisi pasar seiring berjalannya waktu. Tetap tenang dalam menyikapi kondisi yang ada dan sebisa mungkin untuk tidak berhutang.

 

Terlalu berlebihan dalam berinvestasi akan memengaruhi mental dan psikologis, khususnya untuk para pemula. Jangan gampang terkecoh dengan hal-hal atau rekomendasi cara berinvestasi yang belum tentu benar.

 

Nikmati Kemudahan Akses Pengajuan Pinjaman di Finpedia

 

Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, coba akses Finpedia.id,untuk mendapatkan ragam produk finansial dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Adapun, produk yang ditawarkan mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan, tabungan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Kamu bisa melihat berapa suku bunga yang diberikan dari masing-masing lembaga keuangan, jangka waktu yang tersedia, serta syarat yang dibutuhkan hingga pengajuan bisa dilakukan di Finpedia.