Cara Maksimalkan Keuntungan di Reksa Dana Pasar Uang

Posted: 25 Nov 2022from: EditorLast updated : 25 Nov 2022

Reksa dana merupakan salah satu bentuk investasi yang dapat dipilih. Jika ingin mendiversifikasi investasi dengan risiko rendah, maka reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan.

 

Reksa dana pasar uang atau RDPU adalah jenis reksa dana yang dana investasinya akan diinvestasikan oleh Manajer Investasi ke instrumen pasar uang seperti deposito dan/atau efek yang bersifat utang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Contohnya seperti Surat Utang Negara (SUN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi, sukuk dan sejenisnya.

 

Keunggulannya sebagai alternatif pilihan instrumen investasi karena memiliki tingkat risiko rendah, dan likuid dengan proses pencairan yang mudah dan cepat. Selain itu, potensi imbal hasilnya juga di atas rata-rata suku bunga deposito.

 

Alasan lainnya, yaitu mudah dilakukan karena saat ini juga telah tersedia di beberapa e-commerce, terdapat banyak pilihan termasuk yang bersifat syariah, dan tentu saja diawai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bahkan modal investasinya pun terjangkau, bisa dimulai dari Rp100.000.

 

Jadi, gimana nih agar investasi di reksa dana pasar uang bisa menguntungkan? Nah, Anda bisa cek rangkuman tips berikut.

 

1. Tentukan Tujuan Investasi dan Profil Risiko

 

Langkah pertama untuk memaksimalkan keuntungan reksa dana pasar uang tentu saja menentukan tujuan investasi yang sesuai dengan perencanaan keuangan Anda. Apakah untuk jangka pendek atau panjang.

 

Jika memiliki profil risiko konservatif dan ingin berinvestasi untuk jangka pendek, maka RDPU mungkin cocok untuk Anda. Hal ini karena dana kelolaannya ditujukan untuk instrumen pasar uang dengan jangka waktu satu tahun.

 

2. Pelajari soal Investasi

 

Agar lebih maksimal, Anda perlu mempelajari tentang jenis investasi dan berbagai istilah yang menyertainya. Jangan hanya sekedar menyetor uang untuk diinvestasikan.

 

Meskipun sistem pengelolaan dana dalam RDPU diatur langsung oleh Manajer Investasi, Anda tetap perlu melakukan analisis untuk melihat apakah jelas dan berpotensi menguntungkan kedepannya.

 

Informasi yang harus dipahami mulai dari pengelolaan dana, rekam jejak, sampai dengan likuiditas reksa dana yang dijalankan. Beberapa diantaranya seperti kepemilikan izin dari OJK, serta investor juga perlu memastikan rekam jejak dari Manajer Investasi, rekam jejak Bank Kustodian, serta metode perhitungan NAB atau Nilai Aktiva Bersih.

 

3. Pilih Manajer Investasi yang Tepat

 

Sebelum berinvestasi di reksa dana pasar uang, hal yang tak kalah penting adalah memilih Manajer Investasi yang akan dipercaya mengelola dana Anda. Oleh karena itu harus memilih secara cermat dengan terlebih dahulu memastikan rekam jejaknya.

 

Pastikan memilih Manajer Investasi yang sudah berpengalaman, profesional dan memiliki performa baik dalam beberapa tahun terakhir.

 

4. Buat Strategi Investasi

 

Strategi berinvestasi tidak hanya diperlukan untuk meminimalkan risiko, tapi sekaligus memperbesar potensi imbal hasil (return). Ada dua strategi berinvestasi reksa dana yaitu sekaligus dan secara berkala.

 

Strategi menyetor sekaligus atau lump sum adalah menyetor sejumlah dana besar di awal investasi dan membiarkan uang investasi tersebut bergerak naik turun mengikuti perkembangan pasar, tanpa melakukan tambahan investasi (top up) sampai investor memutuskan untuk mencairkannya. Umumnya yang memilih strategi ini adalah kalangan investor profesional.

 

Sementara dalam investasi berkala, pemodal dapat membeli produk investasi secara teratur atau berkala dengan nominal investasi yang biasanya tetap pada setiap periode pembelian, serta tanpa melihat kondisi pasar. Ini lebih cocok untuk jenis investor yang memiliki kemampuan modal masih terbatas, dan masih dalam tahap mencoba.

 

5. Mengetahui Biaya yang Dibebankan

 

Saat investasi reksa dana, Anda tidak bisa hanya memperhatikan harus imbal hasilnya saja, tetapi juga biaya-biaya yang menyertai produknya. Begitu pula dengan investasi RDPU, dimana pengelolaan dana dilakukan oleh Manajer Investasi.

 

Melalui Manajer Investasi itu, artinya Anda mempercayakan dana untuk diurus oleh orang lain. Nah, jasa yang diberikan tersebut tentu membutuhkan imbalan.

 

Biaya yang harus dikeluarkan kepada Manajer Investasi itu biasa disebut sebagai management fee. Besaran biaya pada tiap perusahaan bisa berbeda-beda. Sehingga, Anda harus mencari tahu terlebih dahulu detail pembagian keuntungannya seperti apa.

 

Ada berbagai istilah umum lain yang terdapat dalam reksa dana, termasuk subscription fee yaitu biaya untuk membeli atau menaruh dana di reksa dana. Di reksa dana pasar uang, tidak dikenakan subscription fee untuk membeli reksa dana.

 

Kemudian juga ada redemption fee, apabila Anda hendak menjual atau mencairkan dana di reksa dana. Perlu diingat kembali bahwa, Anda terbebas dari biaya jual apabila berinvestasi di reksa dana pasar uang.

 

Butuh Dana Cepat untuk Penuhi Kebutuhan? Cari di Finpedia Saja!

 

Jika kamu butuh dana cepat untuk menutupi segala kebutuhan pentingmu, bisa akses Finpedia.id untuk mengajukan berbagai produk finansial terbaik.

 

Finpedia.id menyediakan berbagai produk finansial dari lembaga perbankan, pembiayaan, hingga P2P Lending.

 

Adapun produk finansial yang disediakan diantaranya adalah kartu kredit, pinjaman darurat, modal usaha, kredit tanpa agunan, kredit dengan agunan, dan masih banyak lagi.

 

Di Finpedia.id, kamu bisa cek kelengkapan informasi produk finansial mulai dari suku bunga yang diberikan, tenor, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia.id.

 

Salah satunya, kamu bisa ajukan layanan pinjaman secara online dari Easy Cash yang menyediakan pinjaman instan mulai dari Rp200 ribu sampai Rp10 juta.

 

Mudah dan praktis bukan? Karena kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!