Ikuti Cara Ini Agar Tak Tertipu Investasi Bodong

Posted: 21 De00 2022from: EditorLast updated : 21 De18 2022

Para pelaku kejahatan seakan tak pernah kehabisan cara untuk menjerat korbannya, termasuk melalui modus investasi. Penipuan berkedok investasi ini telah memakan banyak korban, termasuk mahasiswa. Salah satu kasus yang menyita perhatian adalah ratusan mahasiswa Institut Pendidikan Bogor (IPB) yang menjadi korban penipuan berkedok investasi.

 

Terjeratnya para mahasiswa diduga berawal dari tawaran keuntungan oleh terduga pelaku dengan melakukan suatu “projek” bersama. Mahasiswa IPB diminta untuk mengajukan pinjaman online ke aplikasi penyedia pinjaman.

 

Lalu pelaku diduga meminta dana tersebut digunakan untuk melakukan transaksi di toko online miliknya. Dari setiap nominal transaksi itu, mahasiswa dijanjikan mendapatkan komisi, tapi pelaku tidak pernah memenuhi janjinya itu.

 

Terkait kasus tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada awal pekan ini mengungkapkan bahwa para mahasiswa IPB yang menjadi korban penipuan berkedok kerja sama penjualan online itu telah berhasil mendapat keringanan atau restrukturisasi pinjaman dari empat platform penyedia pinjaman dana yang digunakan saat kejadian.

 

Kasus ini merupakan penipuan berkedok investasi dengan mengarahkan para mahasiswa untuk melakukan pinjaman di perusahaan pembiayaan dan fintech peer to peer lending legal, yang kemudian uangnya digunakan untuk transaksi di toko online yang diindikasikan terafiliasi dengan pelaku penipuan.

 

Kasus ini merupakan salah satu pelajaran agar kejadian serupa tidak lagi terjadi. Jangan mudah percaya dengan tawaran investasi, apalagi jika itu berasal dari orang yang baru atau tidak kita kenal.

 

Jika Anda tertarik berinvestasi, ada sejumlah tips yang bisa diikuti agar tak tertipu investasi bodong atau kasus penipuan semacam itu.

 

1. Tingkatkan Literasi Keuangan

 

Kunci utama agar tak menjadi korban investasi bodong adalah dengan terus meningkatkan literasi keuangan Anda. Dari sisi literasi keuangan, kejadian yang menimpa mahasiswa IPB merupakan pelajaran dan catatan penting. Pasalnya kejadian ini bahkan bisa menimpa kalangan mahasiswa yang seharusnya sudah memiliki literasi keuangan yang baik.

 

Literasi keuangan adalah pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan. Semakin baik literasi keuangan Anda, artinya tentu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki juga semakin bagus, termasuk dalam hal memahami dan menerapkan fitur, manfaat, risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.

 

2. Jangan Cepat Tergiur Janji Manis

 

Masyarakat patut curiga apabila ada pihak yang menjanjikan tingkat keuntungan yang jauh melebihi hasil tingkat bunga bank umum. Selain itu, Anda juga perlu waspada ketika ada yang menjanjikan investasi tersebut tidak memiliki risiko kerugian. Semakin besar keuntungan yang diimingi, semakin besar risiko kerugian yang akan Anda alami.

 

3. Pastikan Sudah Berizin

 

Ingatlah untuk memeriksa izin dari orang atau lembaga yang menawarkan investasi terlebih dahulu. Izin tersebut diterbitkan oleh salah satu lembaga berwenang seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Kementerian Koperasi dan UKM.

 

Contohnya, jika akan menawarkan produk Efek (surat berharga) atau produk perbankan, maka perusahaan tersebut harus memiliki izin usaha dari OJK. Selain itu produk yang ditawakan juga wajib sudah tercatat di OJK.

 

Kemudian jika akan menawarkan produk komoditi berjangka (seperti forex), maka perusahaan tersebut dan produknya harus memiliki izin usaha dan tercatat di Bappebti. Lalu jika akan menawarkan produk koperasi, maka perusahaan tersebut harus memiliki izin usaha dan tercatat di Kementerian Koperasi dan UKM.

 

4. SIUP Bukan Izin untuk Investasi

 

Perlu diingat, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bukanlah izin untuk melakukan pengelolaan investasi. Apibila menggunakan SIUP, maka izin tersebut bukanlah untuk melakukan penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi.

 

Karena itu, Anda harus cermat meneliti izin orang atau lembaga yang menawarkan produk investasi. Anda dapat mengecek perizinan suatu lembaga melalui website OJk secara berkala. Hubungi hotline OJK 1500655 dan email waspadainvestasi.ojk.go.id.

 

Sebab investasi yang aman dan legal sudah pasti memiliki izin dan terdaftar di OJK. Apabila produk yang ditawarkan investasi berjangka atau komoditi, seharusnya perusahaan penawar sudah terdaftar di Bappebti. Jika nama perusahaan tidak dapat ditemukan, maka legalitasnya investasinya tidak bisa dijamin.

 

5. Cari Banyak Informasi

 

Cari informasi mengenai pihak yang menawarkan investasi dan investasi yang ditawarkan. Jangan begitu saja percaya dengan informasi yang disampaikan kepada Anda.

 

Anda bisa memanfaatkan internet untuk menggali informasi, mulai dari media pemberitaan, media sosial hingga forum-forum di internet. Selain itu, coba bertanya kepada orang-orang di sekitar Anda, terutama yang sudah berpengalaman di dunia investasi.

 

Semakin banyak informasi yang didapat, maka Anda bisa lebih tahu kredibilitas pihak tersebut dan investasi yang ditawarkan. Jika Anda mengetahui ada tawaran penghimpunan dana dan pengelolaan investasi ilegal atau mencurikan, segera laporkan kepada Satgas Waspada Investasi (SWI) atau polisi.

 

Butuh Dana Cepat untuk Penuhi Kebutuhan? Cari di Finpedia Saja!

 

Jika kamu butuh dana cepat untuk menutupi segala kebutuhan pentingmu, bisa akses Finpedia.id untuk mengajukan berbagai produk finansial terbaik.

 

Finpedia.id menyediakan berbagai produk finansial dari lembaga perbankan, pembiayaan, hingga P2P Lending.

 

Adapun produk finansial yang disediakan diantaranya adalah kartu kredit, pinjaman darurat, modal usaha, kredit tanpa agunan, kredit dengan agunan, dan masih banyak lagi.

 

Di Finpedia.id, kamu bisa cek kelengkapan informasi produk finansial mulai dari suku bunga yang diberikan, tenor, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia.id.

 

Salah satunya, kamu bisa ajukan layanan pinjaman secara online dari Easy Cash yang menyediakan pinjaman instan mulai dari Rp200 ribu sampai Rp10 juta.

 

Mudah dan praktis bukan? Karena kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!