Freelancer Bingung Atur Keuangan? Yuk Ikuti Cara Ini

Mengelola keuangan dengan gaji bulanan tetap saja terkadang masih sulit, apalagi jika tidak memiliki pekerjaan tetap alias freelancer. Meski jumlah penghasilan setiap bulan mungkin beragam, tapi freelancer tetap perlu mengelola anggaran bulanannya dengan baik.
Freelancer atau yang biasa disebut dengan tenaga lepas adalah pekerjaan yang tidak terikat kontrak jangka panjang, namun tetap memiliki ikatan kerja yang kuat terhadap perusahaan.
Kontrak yang diberikan terhadap freelancer ini biasanya hanya berisi project, design, waktu pengerjaan, dan juga biaya yang dikenakan. Karena itu, penghasilan freelancer setiap bulan mungkin saja berbeda, tergantung dari setiap kontrak yang diambil dan jumlahnya.
Menjadi freelancer di Indonesia pun bukan lagi hal baru. Bahkan penghasilannya pun ada yang bisa menjadi puluhan juta setiap bulan.
Perkembangan pesat di bidang teknologi membawa dampak positif bagi pemberi kerja dan pencari kerja, terutama freelancer. Salah satu alasan orang memilih menjadi freelancer, karena dianggal bisa meningkatkan work-life balance dibandingkan karyawan tetap perusahaan yang terikat dengan jam kerja.
Sementara itu, freelancer dapat menyesuaikan waktu kerja, ritme kerja, tempat kerja, bahkan rate mereka sendiri, tergantung pada proyek yang sedang dikerjakan.
Nah, karena sifat pekerjaannya yang tergantung pada kontrak. Pendapatan freelance pun tergantung pada proyek pekerjaan yang diselesaikan. Semakin banyak, maka semakin banyak pula pendapatannya. Begitu pula sebaliknya.
Karena itu, freelancer pun harus mengatur keuangan dengan baik. Terlebih lagi, freelance pada umumnya tidak mendapatkan tunjangan asuransi kesehatan, THR, uang pensiun dan tunjangan lainnya.
Bagi para freelancer, simak tips untuk mengelola keuangan dengan baik berikut ini.
1. Pengeluaran Stabil
Meski penghasilan beragam, berusahalah agar pengeluaran tetap stabil. Sebisa mungkin hindari pengeluaran besar yang bukan untuk kebutuhan utama, dan pastikan rata-rata pengeluaran stabil setiap bulan.
Meskipun pemasukan sedang besar, sebaiknya upayakan pengeluaran stabil atau tidak terlalu besar dibandingkan rata-rata pengeluaran bulanan biasanya. Anda bisa menggunakan kelebihan penghasilan tersebut untuk kebutuhan di waktu lain, terutama di kondisi darurat.
2. Catat Pengeluaran
Meski penghasilan tidak tetap, Anda tetap perlu membuat catatan keuangan. Buat catatan pemasukan dan pengeluaran setiap bulan, bahkan tahunan jika perlu.
Semakin rinci catatan, maka akan semakin baik Anda memahami kondisi keuangan. Salah satu keuntungannya, Anda bisa mengetahui pengeluaran yang tidak begitu penting dan dapat menekannya ketika penghasilan sedang di bawah rata-rata.
3. Tabungan dan Dana Darurat
Jika pekerja tetap saja membutuhkan tabungan dan dana darurat, apalagi freelancer yang biasanya tidak mendapatkan jaminan tunjangan dari tempatnya bekerja.
Penghasilan freelancer yang tidak stabil, tetap perlu disiplin menyisihkan uang untuk tabungan dan dana darurat setiap bulan.
Freelancer lebih memiliki potensi risiko kehilangan pekerjaan dibandingkan karyawan tetap. Karena itu, dana darurat sangat diperlukan untuk membantu biaya hidup dalam kondisi minim penghasilan, bahkan tanpa pemasukan untuk sementara waktu.
4. Asuransi
Pastikan Anda memiliki asuransi kesehatan. Biaya kesehatan yang terus naik akan sangat berisiko jika freelancer tidak memiliki jaminan kesehatan.
Jangan sampai tidak memiliki jaminan kesehatan. Setidaknya, pastikan Anda memiliki BPJS Kesehatan dan jika ada dana lebih bisa mempertimbangkan untuk ikut asuransi kesehatan swasta.
Jika ingin memiliki asuransi, maka cari tahu banyak informasi soal perusahaan asuransi tersebut. Selain itu, pastikan Anda memahami isi perjanjiannya untuk menghindari masalah klaim asuransi di kemudian hari.
5. Investasi
Kemudian, ingatlah untuk mengalokasikan dana untuk investasi. Pilih instrumen investasi yang memberikan imbal hasil tetap dan tumbuh.
Anda perlu menulis tujuan-tujuan keuangan dalam jangka pendek, dan jangka panjang dengan rinci. Hal ini untuk membantu menentukan instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda sebagai investor.
Butuh Dana Cepat untuk Penuhi Kebutuhan? Cari di Finpedia Saja!
Jika kamu butuh dana cepat untuk menutupi segala kebutuhan pentingmu, bisa akses Finpedia.id untuk mengajukan berbagai produk finansial terbaik.
Finpedia.id menyediakan berbagai produk finansial dari lembaga perbankan, pembiayaan, hingga P2P Lending.
Adapun produk finansial yang disediakan diantaranya adalah kartu kredit, pinjaman darurat, modal usaha, kredit tanpa agunan, kredit dengan agunan, dan masih banyak lagi.
Di Finpedia.id, kamu bisa cek kelengkapan informasi produk finansial mulai dari suku bunga yang diberikan, tenor, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia.id.
Salah satunya, kamu bisa ajukan layanan pinjaman secara online dari Easy Cash yang menyediakan pinjaman instan mulai dari Rp200 ribu sampai Rp10 juta.
Mudah dan praktis bukan? Karena kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!





Produk yang direkomendasikan

Indodana PayLater
Rp 200,000 - Rp 50,000,000
CICILAN RINGAN: Cicilan dengan bunga ringan dan terjangkau yang bisa dibayar tiap bulan
AMAN: Menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Big Data, menjamin agar semua proses pengajuan aman dan nyaman

Tap-to-Pay! Nikmati pembayaran instan tanpa kartu. Cukup tap HP di mesin EDC dan transaksi selesai!
Honest App! Kelola kartu kamu dengan mudah langsung dari aplikasi di smartphone Kamu!

Diskon 5% untuk tiket pesawat, dan 10% untuk Paket Tour
Limit hingga Rp50 Juta!

Gratis Akses Airport Lounge Dalam & Luar Negeri
Setiap pembelanjaan Rp 10.000 mendapatkan 50 MPC Point

Minimum Limit = Rp 10.000.000
Bonus MPC Points (20 MPC Points tiap belanja Rp10.000).