Meraup Untung dari Bisnis Benur dan Lobster

Posted: 26 Nov 2020from: EditorLast updated : 18 Sep 2021

Negeri ini sangat kaya akan sumber daya kemaritimannya. Betapa tidak dengan luas wilayah laut yang mencapai 5,8 juta kilometer persegi, Indonesia memilki potensi kekayaan laut senilai Rp1.700 triliun. Gambaran itu merupakan gambaran kasar ,dimana hasil laut belum diolah dan belum ditingkatkan nilai jualnya. Salah satu biota laut yang menjadi primadona dalam mendulang kekayaan masyarakat adalah lobster.


Belum lama ini dikabarkan, Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Edhy Prabowo sedang terbentur kasus dugaan gratifikasi izin ekspor benih Lobster. Dia diduga membelanjakan uang gratifikasi senilai Rp750 juta yang berasal dari pemberian hadian ekspor benih lobster.


Polemik ekspor benih lobster alias benur sebenarnya sudah mencuat sejak zaman Kementerian Kelautan dan Perikanan masih dipimpin oleh Susi Pudjiastuti. Kala itu, wanita pemilik Susi Air, maskapai penerbangan perintis itu melarang praktik ekspor benur melalui Peraturan Menteri KKP Nomor 56 Tahun 2016 tentang Penangkapan Lobster.


Dalam peraturan tersebut, memuat tentang larangan perdagangan benih lobster dan lobster berukuran kurang dari 200 gram ke luar negeri. Namun di zaman Edhy Prabowo, aturan tersebut divcabut melalui Peraturan Menteri KKP Nomor 12/Permen-KP/2020 tentang Pengelolaan Lobster, kepiting dan rajungan di wilayah Indonesia.


(Baca juga: Cara Menghapus Blacklist BI Checking. Pakai TMRW Supaya Keuangan Terencana)


Bisnis benur menggiurkan


Namun terlepas dari polemik yang ada, bisnis benur memang sangat menggiurkan. Bahkan bisa membuat liur menetes. LIhat saja, harga benur memang berada di angka yang tergolong murah, berkisar di level Rp2.500 hingga Rp6.000 per ekor untuk benur air tawar.


Untuk benur air laut, ada yang dijual di harga Rp15 ribu sampai Rp16 ribu per ekor. Tetapi coba kamu lihat jika benur tersebut sudah berkembang menjadi lobster. Satu kilogram lobster batu saja laku dijual di harga Rp210 ribu hingga Rp400 ribu.


Ekspor benur memang dimaksudkan untuk dikembangkan menjadi lobster yang akhirnya memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Mengacu pada data KKP, tingkat budidaya lobster di Indonesia baru mencapai 30%. masih jauh dari Vietnam yang mencapai 70%. Maka tak aneh jika negara yang dijuluki sebagai negeri naga baru itu menjadi destinasi utama ekspor benur dari Indonesia.


(Baca juga: Mau Punya Rumah Sebelum Menikah? Pakai Cara Ini)


Yuk budidaya lobster. Modalnya pakai PinjamKan


Untuk melakukan budidaya lobster tidaklah mudah, tetapi juga tidak masuk dalam kategori sulit. Karena lobster sendiri dikenal sebagai hewan laut yang cukup tahan banting. Khususnya bagi lobster air tawar.


Di beberapa marketplace, harga lobster air tawar size 4, di hargai dikisaran Rp200 ribu per kilogram. Kamu yang ingin memulai bisnsi tersebut bisa memulainya dengan modal tidak sampai Rp20 juta.


Kamu tinggal pilih, mau menggunakan kolam terpal, kolam tembok, kolam tanah atau akuarium. Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan membeli indukan lobster untuk kemudian dikawinkan.


Jaga suhu tetap sejuk dan jangan terhindari dari panas matahari langsung. Lebih baik jika kamu mendapatkan lahan yang tertutup pohon atau benda lain yang bisa membuat kolam kamu teduh.


Harga indukan lobster air tawar berkisar di angka Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per eko.Ada penjual yang menjualnya satuan ada juga yang menjual per set berisi 10 ekor.


Jangan juga lupa untuk menyiapkan habitatnya untuk bersembunyi. Lobster merupakan jenis binatang yang dikenal memiliki kegemaran bersembunyi. Kamu bisa menyiapkan pipa paralon yang seukuran dengan lobster itu sendiri.


Setelah berhasil dikawinkan dan lobster betina terlihat akan mengeluarkan telur, maka langkah selanjutnya adalah memindahkan indukan betina beserta tempat bersembunyinya ke kolam lain. Jaga sampai telur muncul dan menetas.


Jika nanti benur tersebut berhasil berkembang, kamu bisa memetik keuntungan yang lumayan. Beberapa petani lobster bahkan ada yang meraup keuntungan bersih hingga puluhan juga rupiah.


Hanya saja, yang namanya investasi selalu ada risiko yang membayangi. Kamu juga harus siap untuk menghadapi hal terburuk. Misal lobsternya mati atau hilang, Oleh karena itu, penting untuk kamu yang ingin bisnis lobster mempelajari dengan seksama apa-apa saja risiko dan juga metode yang baik dalam mengembangbiakkan lobster.


Urusan modal, kamu bisa mengandalkan PinjamKan. Kamu hanya perlu mengagunkan sertifikat tanah atau rumah untuk kemudian mendapatkan modal usaha. Suku bunga yang didapat biasanya lebih rendah dari pinjaman tanpa agunan.


Buat rencana bisnis terlebih dahulu untku memudahkan jalannya usaha lobster kamu. Setelah itu, ajukan di Finpedia untuk mendapatkan modal usahanya.