Backlog Perumahan Tinggi. Ini Tips Buat Kamu yang Ingin Punya Rumah

Posted: 7 Feb 2022from: EditorLast updated : 8 Feb 2022

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2020, angka backlog kepemilikan rumah sebesar 12,75 juta. Padahal sebelumnya, jumlah backlog perumahan di Indonesia berada di kisaran 11,4 juta.

 

Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan jumlah tersebut belum termasuk pertumbuhan keluarga baru yang angkanya diperkirakan mencapai 700 ribu sampai 800 ribu per tahun.

 

Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) merancang program perumahan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024. Tujuannya adalah untuk bisa meningkatkan akses masyarakat secara bertahap terhadap perumahan dan pemukiman yang layak, aman dan terjangkau.

 

Sehingga pada akhirnya, kota yang inklusif dan layak huni bisa terwujud dengan target akses hingga 70% di tahun 2024.

 

Salah satu cara yang akan digenjot adalah dengan meningkatkan kemudahan akses bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk bisa memiliki rumah lewat program pembangunan rumah bersubsidi.

 

Selain itu, Peran aktif asosiasi pengembang, swasta, perbankan dan masyarakat terus didorong mengingat sektor properti menjadi salah satu leading sektor atau lokomotif dalam menopang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dampak Pandemi Covid-19.

 

Baca juga: Ini Deretan Film Box Office Tentang Investasi yang Harus Kamu Tonton

 

 

Tips Miliki Rumah Impian

 

Lantas bagaimana caranya untuk kamu yang ingin memilki rumah dengan segera? Tenang, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk bisa segera mendapatkan rumah impian.

 

 

1. Tentukan Budget

 

Sebelum memilih rumah impian, kamu harus menentukan budget untuk membelinya terlebih dulu. Jadi saat melakukan survei perumahan, kamu bisa menyesuaikan dengan budget yang dimiliki.

 

Misalnya, kamu sudah menentukan budget untuk memiliki rumah adalah Rp250 juta, dengan asumsi uang muka 20%, artinya kamu sudah memiliki dana sekitar Rp50 juta. Selain itu, sesuaikan juga jumlah cicilan dengan penghasilan kamu setiap bulannya.

 

Buat batasan maksimal 30% untuk dana cicilan. JIka memang kamu sudah memiliki cicilan lain, maka jumlahkan dengan proyeksi cicilan rumah setiap bulannya, jika masih berada dalam range 30%, keuangan kamu masih aman. 

 

Jangan juga lupa untuk memasukkan potensi kenaikan harga rumah setiap tahunnya. JIka kamu menargetkan akan membeli rumah di tahun depan, artinya harga rumah yang akan kamu beli berpotensi naik sekitar 7 sampai 10%.

 

Karena rerata kenaikan harga rumah berkisar di angka tersebut setiap tahun. JIka kamu berencana memiliki rumah dalam 5 tahun ke depan, maka kamu tinggal mengalikannya 5 dan akan menjadi 35% hingga 50%.

 

2. Disiplin menabung

 

Kamu perlu disiplin menabung untuk bisa mengumpulkan uang muka guna pembelian rumah. Semakin banyak uang muka yang bisa kamu bayarkan, semakin rendah jumlah cicilan yang harus dibayarkan.

 

Kamu bisa mulai menabung dengan mengalokasikan 30% dari penghasilan setiap bulannya. Gunakan fitur autodebet supaya kamu tidak lupa. Kamu juga bisa menggunakan reksadana sebagai instrume untuk mengumpulkan uang muka rumah.

 

Jadi setorkan 30% dari penghasilan ke reksadana yang memang kamu pahami. Jangan menunda menabung sampai akhir bulan, namun saat gaji diterima, langsung disisihkan untuk uang muka.

 

Dalam reksadana, tersedia fitur auto-invest yang secara otomatis memotong rekening dalam jumlah dan waktu tertentu setiap bulan agar diinvestasikan di instrumen reksa dana yang dipilih.

 

Secara umum reksa dana menyediakan instrumen yang memberikan return lebih tinggi dengan tingkat keamanan yang baik.

 

3. Mencari Penghasilan Tambahan

 

Mencari pekerjaan sampingan adalah salah satu solusi yang bisa kamu lakukan. Cari sebuah pekerjaan sampingan tanpa mengganggu pekerjaan utama.

 

Sesuaikan pekerjaan sampingan yang diambil dengan keahlian. Saat ini ada banyak situs freelance yang menyediakan beragam pekerjaan paruh waktu. Mulai dari penulis, editor, desain grafis dan masih banyak lagi.

 

4. Investasi

 

Menyimpan uang dan membiarkannya mengendap di tabungan dalam jangka waktu yang lama bukanlah sebuah pilihan yang bijak untuk dilakukan. Mulailah untuk melipat gandakan uang kalian dengan berinvestasi.

 

Kamu dapat memulai dengan ikut menanam modal di usaha yang dikelola teman atau keluarga. Selain itu, kamu juga dapat menginvestasikan uang dalam bentuk investasi yang lebih aman, seperti emas, deposito, dan reksadana.

 

Baca juga: Bersiap Memasuki Gelombang 3 Covid-19. Lakukan Hal Ini Supaya Tetap Sehat

 

Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia.

 

Dengan begitu, kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan, seperti Ringan yang menyediakan pinjaman untuk semua keperluan kamu mulai dari Rp600 ribu sampai Rp20 juta. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!