Surabaya Jadi Kota Termacet Kalahkan Jakarta?

Posted: 21 Jan 2022from: EditorLast updated : 21 Jan 2022

Berdasarkan riset perusahaan analis data, INRIX, Surabaya menduduki posisi puncak sebagai kota termacet di Indonesiat tahun 2021. Data tersebut menyebutkan bahwa, tingkat kemacetan di Kota Pahlawan itu lebih tinggi dari Jakarta yang selama ini dikenal karena kepadatan kendaraannya.

 

Penelitian dengan tajuk Global Traffic Scorecard 2021 itu menghitung jumlah waktu yang terbuang dengan melakukan analisis data kecepatan maksimal saat lalu lintas padat dan kecepatan saat lalu lintas lancar.

 

Dalam laporannya disebutkan bahwa kota Surabaya menjadi kota termacet di Indonesia, disusul oleh DKI Jakarta yang ada di peringkat dua dan Denpasar, Malang serta Bogor.

 

Kota-kota yang disebutkan selama ini memang dikenal sebagai kota yang memiliki mobilitas tinggi. Bisa karena faktor cepatnya pertumbuhan industri ataupun populasi. Sebelumnya, Surabaya bahkan pernah masuk dalam kota termacet di Asia Tenggara yang diikuti oleh Bangkok dan juga Thailand.

 

Buat diketahui, perhitungan kemacetan yang dilakukan INRIX juga disandarkan pada luasan kotanya. Sehingga berdasarkan laporan INRIX, waktu yang terbuang selama jam sibuk di Surabaya mencapai 62 jam dalam satu tahun, dengan kecepatan rata-rata kendaraan 13 mph atau sekitar 20,9 km/jam.

 

Memang di DKI Jakarta berapa banyak waktu yang terbuang selama periode jam sibuk? Nah Ibukota Negara tercinta ini memiliki waktu terbuang sebanyak 28 jam selama jam sibuk. Tingkat kecepatan rata-rata kendaraannya mencapai 11mph atau sekitar 17,1 km/jam.

 

Untuk kota Denpasar, kamu yang pernah berlibur di Bali pasti pernah merasakan tingkat mobilitas disana. Kota yang berada di Pulau Dewata itu membuang waktu sebanyak 31 jam selama kemacetan di periode jam sibuk.

 

Sedangkan Kota Malang memiliki jumlah waktu terbunga selama jam sibuk sebanyak 29 jam dan Bogor sebanyak 7 jam selama jam sibuk.

 

Baca juga: Ini dia Rajanya Investasi Bodong, Pencetus Skema Ponzi

 

Volume Kendaraan Selalu Meningkat

 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, populasi kendaraan di seluruh wilayah Indonesia per 2019 lalu tercata menembus 133 juta unit. Jumlah tersebut meningkat 5,3% dibanding jumlah kendaraan di 2018 yang sebanyak 126,5 juta unit.

 

Sedangkan di 2018, pertumbuhan jumlah kendaraannya juga berkisar diangka yang sama, yakni mencapai 5,9% dibanding 2017 yang sebanyak 118,92 juta kendaraan.

 

Dari jumlah kendaraan yang ada di 2019, jumlah sepeda motor mendominasi dengan persentase mencapai 84% dari total kendaraan.

 

Sebenarnya, jika dilihat dari persepektif lain, adanya kenaikan jumlah kendaraan menandakan bahwa daya beli masyarakat meningkat. Pasalnya, kendaraan seperti mobil ataupun motor masuk dalam kebutuhan tersier alias barang mewah.

 

Bukan barang kebutuhan pokok seperti beras, minyak ataupun kebutuhan dasar lainnya. Sehingga, dapat diartikan bahwa ekonomi bertumbuh dan juga daya beli masyarakat bertumbuh.

 

Kemacetan dalam Rupiah

 

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pernah mengatakan, berdasarkan dari data Bank Dunia 2019, kerugian akibat kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta saja mencapai Rp65 triliun per tahun.

 

Nah perihal kemacetan lalu lintas di kota juga bisa dijadikan indikasi sebagai salah satu penghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong penggunaan moda transportasi massal pada masyarakat.

 

Menurut Budi, shifting ke angkutan umum massal dan adaptasi kebiasaan baru (AKB) menggunakan transportasi yang sehat diperlukan dalam mengurangi masalah kemacetan dan jug polusi di perkotaan.

 

Baca juga: Dalam 5 Golongan Finansial Ini, Kamu Ada Dimana?

 

Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia.

 

Dengan begitu, kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan, seperti Ringan yang menyediakan pinjaman untuk semua keperluan kamu mulai dari Rp600 ribu sampai Rp20 juta. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!