Mengenal DME, Pengganti LPG Masa Depan

Posted: 18 Nov 2021from: EditorLast updated : 22 Nov 2021

Pemerintah berencana mengganti gas untuk masyarakat dari Liquid Petroleum Gas (LPG) dengan Dimethyl Ether (DME). Hal itu dilakukan guna menciptakan kemandirian di sektor energi sekaligus untuk menekan subsidi LPG yang salah sasaran. Betapa tidak, dari jumlah rumah tangga miskin, hanya 24% yang menikmati subsidi LPG 3 kg, sedangkan 76% lainnya dinikmati oleh kelompok rumah tangga yang lebih mampu. Lantas apa itu DME?

 

Nah sebelum berbincang tentang DME, bahan baku, harga DME ataupun jalur distribusinya, coba kamu simak dulu angka impor LPG di Indonesia. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, sekitar 75% sampai 78% dari konsumsi Elpiji dalam negeri masih dipenuhi dari impor.

 

Angka konsumsi LPG pada tahun 2020 lalu mencapai 8 juta ton, dimana sekitar 6,1 juta tonnya didatangkan dari luar negeri. Biaya impor yang harus ditanggung oleh pemerintah mencapai Rp55,7 triliun.

 

Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk menekan angka tersebut melalui pemanfaatan hilirisasi batu bara, atau secara sederhana bisa dikatakan lewat meningkatkan nilai tambah di batu bara. Mengapa batu bara? Karena jumlah cadangan batu bara di tanah air masih sangat besar.

 

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin pernah mengatakan, cadangan batu bara Indonesia saat ini mencapai 38,84 miliar ton. Dengan asumsi rata-rata produksi batu bara sebesar 600 juta ton per tahun, pun tidak ditemukan cadangan batu bara baru, masih bisa untuk mencukupi kebutuhan hingga 65 tahun.

 

Tetapi perlu diingat juga, negeri ini juga memiliki sumber daya batu bara yang tercatat sebesar 143,7 miliar ton. Nah karena itu juga akhirnya pemerintah terus melakukan penelitian terkait hilirisasi batu bara sebagai energi alternatif pengganti LPG, salah satu caranya adalah dengan DME.

 

(Baca juga: 5 Tempat Sewa Perlengkapan Bayi. Praktis dan Hemat)

 

Apa itu DME?

 

Jadi DME adalah produk turunan dari batu bara berkalori rendah. Namun bukan berarti DME hanya bisa dihasilkan dari batu bara. Ya, DME bisa diproduksi dari berbagai sumber energi, termasuk bahan yang dapat diperbarui.

 

Mulai dari biomassa, limbah dan Coal Bed Methane (CBM). Namun saat ini, batu bara kalori rendah dinilai sebagai bahan baku yang paling ideal untuk pengembangan DME.

 

DME memiliki kandungan panas (calorific value) sebesar 7.749 Kcal/Kg, sementara kandungan panas LPG senilai 12.076 Kcal/Kg. Kendati begitu, DME memiliki massa jenis yang lebih tinggi sehingga kalau dalam perbandingan kalori antara DME dengan LPG sekitar 1 berbanding 1,6.

 

Pemilihan DME untuk subtitusi sumber energi juga mempertimbangkan dampak lingkungan. DME dinilai mudah terurai di udara sehingga tidak merusak ozon dan meminimalisir gas rumah kaca hingga 20%.

 

Sebagai perbandingan, dalam setahun, LPG menghasilkan emisi 930 kg CO2, sementara dengan adanya DME emisinya akan berkurang menjadi 745 kg CO2.

 

Di samping itu, kualitas nyala api yang dihasilkan DME lebih biru dan stabil, tidak menghasilkan partikulat matter (pm) dan NOx, serta tidak mengandung sulfur. DME merupakan senyawa eter paling sederhana mengandung oksigen dengan rumus kimia CH3OCH3 yang berwujud gas sehingga proses pembakarannya berlangsung lebih cepat dibandingkan LPG.

 

DME di Dalam Tabung

 

Distribusi DME nantinya juga akan sama seperti LPG, yakni akan ditempatkan di dalam tabung. Sementara untuk harga jual, diprediksi akan lebih murah dari harga LPG. Meskipun begitu, belum ada kepastian dari pemerintah terkait harga jual dari DME.

 

Rencananya, proses transisi dari LPG ke DME ini baru akan dimulai di tahun 2035 mendatang. Kementerian ESDM melalui Balitbang ESDM juga telah menyelesaikan uji terap pemakaian DME 100% di wilayah Kota Palembang dan Muara Enim pada Desember 2019 hingga Januari 2020 kepada 155 kepala keluarga.

 

Selain itu, uji terap DME 20%, 50% dan 100% dilakukan di Jakarta yaitu di Kecamatan Marunda, kepada 100 kepala keluarga pada tahun 2017.

 

Hasil uji terap menunjukkan mudah dalam menyalakan kompor, stabilitas nyala api normal, mudah dalam pengendalian nyala api dan warna nyala api biru.

 

(Baca juga: Jurus Jitu Ajarkan Keuangan pada Anak Sejak Dini)

 

Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia. Seperti layanan dari Akulaku yang menyediakan pinjaman instan mulai dari Rp1 juta sampai Rp15 juta.

 

Dengan begitu, kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!