Lebaran Tahun Ini Masih Gak Boleh Mudik!

Posted: 26 Mar 2021from: EditorLast updated : 21 Mei 2021

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) melarang ativitas mudik lebaran di tahun 2021 ini. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipatif terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 pasca libur panjang.

 

Menteri PMK Muhadjir Effendi mengatakan, angka penularan dan kematian akibat Covid-19 masih tinggi, terutama saat usai libur panjang. Meski begitu, Cuti bersama Idul Fitri tetap diberlakukan oleh Pemerintah, hanya saja aktivitas mudiknya tidak diperbolehkan.

 

“Aktivitas mudik tidak ada, nanti akan ada juga pemberian bantuan sosial (bansos),” ungkapnya di Jakarta.

 

Lebih lanjut dirinya mengatakan, aturan resmi tentang larangan mudik akan diatur lebih lanjut oleh Polisi Republik Indonesia (Polri) dan Kementerian Pehubungan (Kemenhub). Jadi kamu yang sudah merencanakan aktivitas liburan atau pergi ke kampung halaman, di urungkan dulu niatannya.

 

Toh itu semua demi kebaikan bangsa dan negara. Supaya negeri ini bisa lebih cepat keluar dari pandemi Covid-19.

 

(Baca juga: Awas Data Bocor. Lakukan Hal ini Supaya Tetap Aman)

 

Larangan Mudik Mulai Tanggal 6 Mei


Pemberlakukan larangan mudik ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 23 Maret silam. Aturan ini berlaku untuk semua elemen masyarakat, baik itu TNI, Polri, Karyawan Swasta maupun pekerja mandiri dan seluruh masyarakat.

 

Pemberlakukan larangan mudik diterapkan mulai tanggal 6 Mei sampai dengan 17 Mei 20201. Kebijakan tersebut tidak berbeda dengan kebijakan yang diterapkan pada perayaan hari raya Idul Fitri tahun 2020.

 

Mau tidak mau, Pemerintah harus menarik tuas rem untuk membatasi pergerakan masyarakat. Maklum, program vaksinasi Covid-19 juga masih belum selesai dilakukan, jadi untuk bisa tetap menjaga rasio pertumbuhan korban positif Covid tetap rendah, berbagai cara akhirnya dilakukan.

 

Dalam pembukaan Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Munas V APKASI) Tahun 2021, di Istana Negara, Jokowi juga mengingatkan kepada Kepala Daerah bahwa tugas bersama dalam penanganan pandemi belum selesai. Kepala daerah juga diminta tetap waspada dan tidak lengah, meskipun terjadi penurunan kasus, karena risiko penyebaran COVID-19 masih ada.

 

“Ini harus menjadi kehati-hatian kita semuanya. Ini barang ini enggak kelihatan, di mana kita juga enggak tahu, lewatnya apa kita juga enggak tahu, medianya untuk penularan juga enggak bisa… Sebab itu satu-satunya jalan tetap harus waspada dan tidak lengah,” ujarnya seperti di kutip dalam laman Setkab.go.id.

 

Dalam menghadapi pandemi, upaya penanganan COVID-19 melalui 3T (testing, tracing, dan treatment) harus terus diintensifkan. Presiden mengingatkan bahwa ia selalu memantau perkembangan kasus dan penanganan yang dilakukan di seluruh Indonesia.

 

“Sekali lagi, jangan lengah, lakukan testing, tracing, dan treatment. Tes, lacak, kemudian diisolasi, dirawat. Jangan sampai lepas dari ini. Terutama yang masih zona merah, yang masih zona orange, harus didorong/ditekan terus agar masuk ke zona hijau,” tegas Jokowi.

 

Kemudian, sejalan dengan pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 yang tengah gencar digulirkan pemerintah, Kepala Negara juga meminta agar kepala daerah mengawal dan memantau jalannya program tersebut di wilayah masing-masing, mulai dari distribusi hingga pelaksanaan vaksinasi.

 

“Sekali lagi, kawal program vaksinasi dengan detail, pastikan proses vaksinasi ini berlangsung dengan cepat, siapkan vaksinator-vaksinatornya dengan baik,” jelasnya.

 

Kepala daerah juga harus mengetahui target penerima vaksinasi di daerah masing-masing. Ditambahkan Presiden, ia juga terus memantau program vaksinasi tersebut hingga ke tingkat pelaksanaan di lapangan.

 

(Baca juga: 10 Orang Terkaya di Dunia. Usianya Masih di Bawah 30 Tahun!)


Lebih produktif walau gak mudik


Untuk kamu yang sudah kangen kampung, ditahan dulu ya. Kamu bisa tetap melakukan silaturahmi dengan melakukan video call dengan orang-orang terkasih. Jadi meskipun terpisahkan jarak, paling tidak rasa kangen yang sudah lama ditahan bisa disalurkan dengan terus melakukan komunikasi secara intens.

 

Nah mumpung libur panjang, kamu bisa mengasah kreativitas sekaligus produktivitas keluarga. Caranya adalah dengan melakukan berbagai kegiatan yang tidak hanya menyenangkan namun juga menghasilkan.

 

Kamu tinggal pilih mana aktivitas yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga. Sesuaikan dengan hobi dan kemampuan masing-masing. Namun rata-rata orang memilih menghabiskan waktunya di rumah dengan cara memasak.

 

Ya, aktivitas tersebut ternyata sangat seru untuk dilakukan bersama anggota keluarga yang lain. Kamu bisa sekaligus menambah ikatan emosional diantara anggota keluarga.

 

Nah berikut merupakan beberapa kegiatan di dapur yang bisa menghasilkan pendapatan tambahan. Jadi kamu bisa melakukan kegiata bermanfaat sambil meraup cuan.

 

1. Menjual kue kering

 

Kebutuhan kue kering saat lebaran tetap tinggi lo di tengah Pandemi. Nah kamuy yang sudah terlanjur mengambil cuti bisa memanfaatkannya untuk berjualan kue kering. Seperti nastar, kastengel, kacang goreng dan ragam panganan lainnya.

 

Modal yang dibutuhkan rata-rata tidak terlalu besar, berkisar di angka Rp500 ribu. Dengan jumlah tersebut, kamu sudah bisa memulainya. Ada banyak resep yang bisa dimanfaatkan untuk bisa menghasilkan produk dengan rasa yang berkualitas.

 

Poin pentingnya adalah pada pemilihan bahan baku. Kamu bisa langsung memilih bahan yang enak dan berkualitass. Jadi positioning produk kamu langsung tercipta.

 

Tidak perlu takut akan sulit mencari pasar, karena sejatinya pasar akan tercipta sendiri seiring dengan baiknya kualitas produk kamu.

 

2. Menjual menu lebaran

 

Lebaran juga identik dengan beberapa makanan khasnya, seperti ketupat, rendang, opor ayam ataupun sambal goreng kentang. Nah kamu bisa menjadi penyedia makanan tersebut.

 

Berikan tester ke wilayah sekitar dulu untuk kemudian menjajakannya lewat jejaring sosial. Membincang bisnis makanan, strategi pemasaran yang paling baik adalah video saat memasaknya dan foto yang menggugah selera.

 

Nah kamu bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di ponsel pintar milik kamu untuk menghasilkan karya-karya yang spektakuler. Tidak perlu malu untuk memulai, karena semua yang saat ini kamu lihat sudah besar usahanya, dimulai dari kecil dulu.

 

Jadi kalau tidak dimulai sekarang, bagaimana mau besar usahanya. Urusan modal usaha, agar keuangan kamu tidak terganggu oleh usaha yang akan dijalankan, kamu bisa memanfaatkan fasilitas KTA Online Tunaiku.

 

Dengan limit sampai Rp20 juta, kamu bisa mencukupi ragam kebutuhan usaha makanan tersebut. Kamu bisa mengajukannya langsung di Finpedia.id. Disana terdapat produk keuangan lain yang bisa dimanfaatkan untuk semua kebutuhan keuangan kamu.

 

Mulai dari Kartu kredit, pinjaman modal usaha, pinjaman renovasi rumah, pinjaman tunai, Kredit tanpa agunan (KTA) dan produk keuangan lainnya hanya dengan bermodalkan ponsel pintar dan juga KTP.