5 Alasan Kenapa Daftar Haji Punya Antrian Panjang. Berapa Biayanya di Tahun 2022

Posted: 5 Jul 2022from: editorLast updated : 5 Jul 2022

Berbeda dengan umroh, untuk daftar naik haji setiap umat Islam diwajibkan untuk mengantri, sampai gilirannya tiba. Tidak sebentar, antrian bahkan bisa sampai puluhan tahun lamanya. Kira-kira apa alasan antrian daftar haji panjang?

 

Pasalnya, panjangnya antrian naik haji, membuat para umat muslim yang berniat untuk beribadah haji, menjadi khawatir dan bertanya-tanya. Apakah mereka masih memiliki kesempatan untuk naik haji, baik dari segi ekonomi, kesehatan, hingga usia.

 

Karena biaya yang tidak murah, membuat calon jemaah haji harus menabung. Di perjalanan selama menabung, mungkin ada saja kebutuhan mendesak, sehingga tabungan tidak kunjung terkumpul.

 

Jadi, selagi memiliki rezeki, banyak orang yang langsung mendaftar haji meski antriannya panjang. Karena kebutuhan pasti akan selalu ada, jadi pintar-pintar untuk mengatur keuangan, ketika menabung.

 

Belum lagi, bagi yang para lansia yang khawatir akan kesehatan dan usianya yang semakin bertambah. Karena antrian panjang, akan membuatnya semakin tua dan rentan sakit.

 

Jadi, apa alasan antrian daftar haji panjang? Bahkan, sekaya apapun kamu, tetap harus mengantri meski ada haji khusus yang bisa berangkat 5-6 tahun kemudian! Lalu seberapa besar biaya yang harus disiapkan?

 

5 Alasan Antrian Daftar Haji Panjang

 

1. Durasi Naik Haji Lebih Lama daripada Umroh

 

Alasan antrian daftar haji panjang yang pertama, adalah durasi naik haji lebih lama daripada umroh. Di mana durasi ibadah haji adalah 40 hari, dan umroh hanya 9-14 hari.

 

Tidak hanya itu, jadwal ibadah haji hanya dilakukan di satu waktu, yakin ketika memasuki Iduladha, sedangkan umroh bisa kapan saja.

 

Saat ibadah haji, seluruh umat muslim di seluruh dunia akan berkumpul di satu tempat yang sama, yakni di Mekkah dan di satu waktu yang sama. Sehingga, pembatasan akhirnya diberlakukan di setiap negara dan menyebabkan antrian panjang.

 

2. Daya Tampung Terbatas Tiap negara

 

Alasan mengapa antrian daftar haji panjang yang selanjutnya adalah karena setiap negara memiliki daya tampung, yang ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi.

 

Adapun, tiap negara diberi kuota sebesar 10%, untuk berangkat ibadah haji setiap tahunnya. Nah, dari banyaknya umat muslim di Indonesia yang ingin ibadah haji, maka terciptalah antrian yang sangat panjang, bahkan hingga puluhan tahun.

 

3. Banyak Tempat yang Direnovasi

 

Seperti yang diketahui, pemerintah Arab Saudi selalu melakukan renovasi di banyak tempat, untuk memperluas lokasi ibadah haji dan umroh.

 

Hal tersebut dilakukan secara berkala, tanpa henti, dan tanpa penutupan lokasi ibadah (kecuali saat pandemi) dan momen-momen tertentu.

 

Terlebih, luasnya tempat-tempat ibadah di Mekkah dan banyaknya orang yang berlalu-lalang, membuat petugas tidak bisa fokus melakukan renovasi dengan cepat, karena tetap harus mengutamakan keselamatan pengunjung.

 

4. Umat Islam di Indonesia Terbesar di Dunia

 

Jika dilihat dari banyaknya penduduk, mungkin negara Indonesia yang memiliki antrian paling panjang. Mengapa? Karena umat Islam di Indonesia adalah yang terbesar di dunia.

 

Dari 270 jutaan penduduk Indonesia, sebanyak 86,7% adalah umat muslim. Sisanya adalah penduduk beragama Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.

 

Dengan kuota hanya 10% dan sangat terbatas, membuat antrian haji menjadi panjang tak terhindarkan. Jadi, jika kamu berniat ibadah haji di usia yang masih tergolong muda, segera daftar sekarang juga.

 

5. Membatasi untuk Umat yang Ingin Naik Haji ‘Lagi’

 

Rindu tanah suci tidak ada salahnya, tapi jika untuk naik haji ‘lagi’ untuk kedua kalinya mungkin bisa diganti dengan ibadah umroh, sebagai alternatif. Karena, kamu bisa berangkat kapan saja, tidak harus antri seperti ibadah haji.

 

Ketika sudah pernah ibadah haji dan ingin ‘lagi’, maka kamu bisa membuat antrian semakin panjang, bagi yang belum pernah sama sekali.

 

Jadi, alangkah lebih baik, beri kesempatan untuk saudara muslim lainnya, untuk berangkat haji. Sebanyak apapun uang yang kamu punya, tidak ada salahnya untuk mengalah, demi saudara-saudara muslim lainnya, yang ingin merasakan ibadah haji ke tanah suci.

 

Berapa Biaya Ibadah Haji 2022?

 

Jangankan biaya ibadah haji, biaya kehidupan sehari-hari saja, pasti akan naik setiap tahunnya. Bahkan, kenaikan biaya haji diinformasikan secara langsung oleh pemerintah Arab Saudi.

 

Namun, kenaikan biaya haji di tahun 2022, sangat berdampak bagi seluruh umat muslim di dunia, khususnya Indonesia. Bagaimana tidak, dilansir bbc.com calon jemaah haji harus siapkan ongkos tambahan hingga puluhan juta rupiah, beberapa hari sebelum berangkat.

 

Kenaikan tersebut, dikarenakan adanya penerapan sistem paket akomodasi, yang jumlahnya lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya, baik bagi haji khusus maupun reguler. Lantas berapa biaya haji di tahun 2022 atau 1443 H ini?

 

Jika dibandingkan dengan tahun 2019 kemarin (2020-2021 ditutup karena pandemi), naiknya hampir 100%. Bahkan, M. Firman Taufik, selaku Sekjen Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH), mengatakan bahwa pada tahun 2019 biaya haji sekitar 6.000-7.000 riyal (SAR). Tapi, sekarang menjadi 10.000 sampai 14.000 SAR, bahkan 16.000 SAR.

 

Selain itu, adanya biaya tambahan sekitar Rp26 juta atau 7.000 SAR dimasukkan ke dalam komponen paket, yang wajib dibayarkan calon jemaah.

 

Berikut rincian biaya ibadah haji tahun 2022 M/1443 H:

 

Dilansir SINDOnews.com, berdasarkan UU Nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU), mengatur komponen atau struktur biaya haji dengan istilah Bipih atau jumlah uang yang harus dibayarkan untuk direct cost dan BPIH (Badan Penyelenggaraan Ibadah Haji).

 

- Biaya Penerbangan : Rp29.500.000

- Living Cost : Rp5.770.005

- Visa : Rp1.154.001

- Akomodasi di Madinah : Rp769.334

- Akomodasi Makkah : Rp2.692.669

 

Total Bipih 2022 : Rp39.886.009

 

Untuk dana BPIH, digunakan untuk operasional penyelenggaraan ibadah haji. Adapun biaya tersebut dipergunakan untuk inderect cost dan dikenal dengan biaya subsidi sebesar Rp41.861.835,04.

 

Butuh Dana Cepat untuk Penuhi Semua Kebutuhan? Cari di Finpedia Saja!

 

Mahalnya biaya haji membuat kamu harus menabung lebih banyak. Hal tersebut mungkin akan mengganggu finansial keluarga, sehingga kamu harus pintar mengatur keuangan.

 

Kebutuhan sehari-hari pasti akan selalu ada, dan jika kamu butuh dana cepat untuk memulai usaha tapi semua alokasi dana sudah masuk ke tabungan, kamu bisa cari solusi di Finpedia.id!

 

Akses Finpedia.id untuk mengajukan berbagai produk finansial terbaik, dari berbagai produk finansial dari lembaga perbankan, pembiayaan, hingga P2P Lending.

 

Adapun produk finansial yang disediakan diantaranya adalah kartu kredit, pinjaman darurat, modal usaha, kredit tanpa agunan, kredit dengan agunan, dan masih banyak lagi.

 

Di Finpedia.id, kamu bisa cek kelengkapan informasi produk finansial mulai dari suku bunga yang diberikan, tenor, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia.id.

 

Salah satunya, kamu bisa ajukan layanan pinjaman secara online dari Easy Cash yang menyediakan pinjaman instan mulai dari Rp200 ribu sampai Rp10 juta.

 

Mudah dan praktis bukan? Karena kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!