Tahun Baru, Pilih Mobil Bekas atau Baru?

Posted: 18 De00 2020from: EditorLast updated : 28 Mei 2021

Setiap menuju pergantian tahun, banyak harapan dan doa terucap untuk bisa meraih yang lebih baik di tahun depan. Mulai dari kesehatan, pekerjaan, status dan masih banyak lagi. Salah satu hal yang juga banyak diharapkan adalah kendaraan. Bentuknya bisa mobil atau pun motor. Nah buat kamu yang memang tengah berencana meminang kendaraan roda empat tersebut, mulai tetapkan pilihan, mau membeli mobil baru atau mobil bekas tetapi berkualitas.


Melihat tren penjualan mobil sejak awal tahun ini hingga mei, terjadi penurunan penjualan mobil secara domestik. Namun optimisme mulai terlihat, sejak bulan Juni sampai November yang memperlihatkan kenaikan perlahan.


Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), angka penjualan mobil di bulan Juni berada di angka 12.623 unit, kemudian naik lagi di bulan Juli menjadi 25.283 unit. Pada bulan Agustus Gaikindo mencatat penjualan mobil secara nasional mencapai 37.277, alu di September sebesar 48.554 unit.


Oktober 2020, penjualan mobil berada di angka 49.043 dan di November naik lagi ke angka 53.844. Sepanjang tahun ini, penjualan mobil oleh Gaikindo diproyeksikan mencapai 525 ribu unit, atau setengah dari total penjualan di tahun lalu yang mencapai 1,03 juta unit.


Lesunya daya beli membuat produsen mobil mengalami kesulitan untuk menjual produknya. Untuk kamu yang tengah berencana membeli mobil untuk mendukung mobilitas di tahun 2021 mendatang, simak dulu di sini.


(Baca juga: Mendulang Untung dari Bisnis Sampah)


1. Mobil baru


Membeli mobil baru memang menyenangkan, kamu bisa mendapatkan unit mobil yang sudah pasti sehat dan juga nyaman. Karena kendaraan yang dipinang merupakan kendaraan yang baru saja di produksi dan belum pernah dipakai sebelumnya.


Biasanya saat membeli mobil baru, kamu juga akan mendapatkan layanan service gratis sampai kilometer tertentu. Hal tersebut akan meringankan keuangan kamu, karena artinya kamu tidak perlu mengeluarkan uang untuk melakukan perawatan selama waktu tertentu.


Selain itu, pembelian mobil baru juga biasanya dilengkapi dengan program asuransi all risk atau total lost only (TLO). Kamu bisa pilih program asuransi mana yang akan dibeli untuk mobil incaran kamu. Biasanya orang membeli produk all risk, karena dengan begitu, jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan, kamu bisa menghemat banyak biaya perbaikan.


Produk asuransi all risk artinya melindungi semua potensi kejadian. Hanya saja klausul kasus per kasusnya berbeda di setiap perusahaan asuransi. Dengan produk tersebut jika kamu mengalami kejadian yang tidak disengaja, maka kamu cukup perlu membayar biaya own risk (OR)-nya saja.


Biaya tiap OR-nya tergantung dari masing-masing perusahaan asuransi. Umumnya berkisar di angka Rp300 hingga Rp400 ribu per OR. Misal kamu mengalami kejadian yang mengakibatkan body samping mobil baru kamu penyok dan juga tergores.


Jika tidak menggunakan asuransi, maka kamu harus membayar dana yang cukup mahal mulai dari biaya perbaikan dan juga biaya cat. Sedangkan dengan asuransi, maka kamu hanya perlu membayar OR-nya saja.


Hanya saja untuk mendapatkan mobil baru, kamu harus menebusnya dengan harga yang cukup mahal. Tetapi, kamu juga bisa memboyong nya dengan cara kredit mobil. Jadi kamu hanya menyiapkan uang muka untuk kemudian meneruskan pembayarannya secara angsuran dalam jangka waktu tertentu.


(Baca juga: Apa Itu Shadow Banking dan Bagaimana Cara Menghindarinya)


2. Mobil bekas


Bagi yang memiliki budget terbatas, membeli mobil bekas menjadi pilihan yang menarik. Apalagi jika tuntutan mobilitas nya sudah semakin tinggi, membeli mobil bekas berkualitas merupakan hal yang harus dicapai.


Jangan sampai kamu malah rugi waktu dan juga uang untuk terus memperbaiki kondisi mobil yang kurang baik. Oleh karena itu, untuk membeli mobil bekas perlu ketelitian dan pemahaman yang baik tentang mobil.


Selain itu, jangan terburu-buru menjatuhkan pilihan. Lakukan riset dan perbandingan mendalam tentang unit mobil yang kamu inginkan. Usahakan kamu membeli mobil bekas yang tidak jauh dari tahun produksinya.


Dengan begitu kamu bisa menghemat banyak. Misalnya mobil baru dengan merek X pada tahun ini memiliki harga Rp100 juta, sementara dengan dana yang sama kamu bisa mendapatkan mobil bekas dengan merek yang sama namun tipe yang lebih tinggi.


Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan biaya asuransi nya. Karena rata-rata premi asuransi yang harus di bayarkan pada produk mobil bekas lebih mahal dari asuransi mobil baru.


Semua tergantung pada pilihan kamu. Sesuaikan dengan budget dan pastikan tidak mengganggu dana darurat kamu. Kamu bisa memanfaatkan dana kredit tanpa agunan (KTA) dari Standard Chartered Bank (SCB) untuk memenuhi mimpi kamu memiliki mobil bekas berkualitas.


Ajukan sesuai dengan kebutuhan. Lakukan perbandingan produk keuangan di Finpedia. Temukan produk keuangan dengan suku bunga terendah dan syarat termudah, lalu ajukan segera.