Mau Mapan di Usia 30? Bisa Ini Caranya. Mulai Usaha Pakai Finplus

Posted: 25 Nov 2020from: EditorLast updated : 3 Jun 2021

Banyak orang yang menginginkan kemapanan di usia muda. Bahkan ada juga yang menganut prinsip, muda kaya raya, tua foya foya dan mati masuk surga. Prinsip tersebut bisa saja digunakan, asal usaha dan upaya untuk meraihnya juga dilakukan dengan maksimal. Kamu yang menginginkan hidup mapan di usia 30 tahun, bisa meraihnya asal menjalankan pola hidup disiplin dan juga sederhana.


Kamu yang saat ini masih kuliah atau baru saja mendapatkan pekerjaan, bisa mewujudkan kemapanan di angka 30 tahun. Kemapanan yang dimaksud adalah bisa memiliki tempat tinggal di usia 30 tahun dan juga kendaraan yang terparkir didalamnya.


JIka dilihat dengan kondisi ekonomi saat ini, rasanya memang seperti mustahil. Dimana harga rumah yang mengalami peningkatan setiap tahunna, adanya inflasi, pandemi yang juga belum menunjukkan tanda-tanda kapan berakhir dan masih banyak kekahwatiran lainnya yang tanpa disadari membuat semangat kita untuk mendapatkan yang terbaik semakin kendor.


Nah buat kamu yang ingin mewujudkannya. Ikuti langkah dibawah ini, jangan mudah menyerah dan pasrah dengan keadaan. Ingat, masa depanmu ada di tangan kamu sendiri.


1. Kejar pendapatan tambahan


Kamu yang baru saja lulus kuliah di jenjang Sarjana alias S1, biasanya sekarang masih berusia 20 tahun. Saat-saat itu biasanya rasa untuk membuktikan kemandirian kepada orang tua dan lingkaran sosial terdekatnya masih sangat besar.


Kamu pasti berambisi untuk mendapatkan pekerjaan yang terbaik. Beruntung jika kamu juga mampu meraih penghasilan yang baik pula, tetapi rasanya tidak banyak fresh graduated yang mendapatkan penghasilan lumayan.


Namun seiring bertambahnya jam kerja dan juga pengalaman, kamu bisa mendapatkan gaji yang sesuai dengan harapan kamu. Nah sambil menunggu saat itu tiba, kamu bisa menggandakan penghasilan.


Caranya? Ya tentu dengan menggandakan pekerjaan juga. Tetapi bukan dengan pekerjaan dari kantor tempat kamu bekerja, Kamu bisa memanfaatkan laman freelancer atau tawaran pekerjaan lain yang sifatnya part-time atau bisa di remote dari mana saja.


Agar tidak mengganggu pekerjaan utama, kamu bisa menuntaskan pekerjaan tambahan di hari sabtu atau minggu. Selepas jam pulang kerja juga bisa melakukan pekerjaan tambahan.


Usahakan mendapatkan pekerjaan tambahan yang sesuai dengan hobi. Sehingga kamu bisa tetap senang meskipun kondisi fisik sudah lelah. Hal itu akan sangat membantu kamu saat mengerjakan pekerjaan tambahan.


(Baca juga: Tips Mengelola Modal untuk Kamu Pebisnis Mula. Pakai Finplus Untuk Tambahan Modal)


2. Tetap hidup sederhana


Saat penghasilan kamu sudah double lantaran adanya penghasilan tambahan, kamu yang ingin mapan di usia 30 tahun harus tetap mempertahankan gaya hidup sederhana. Ingat, bukannya gaya hidup mengikuti gaji ya.


Sebesar-besarnya penghasilan kamu akan habis juga jika mengkikuti gaya hidup konsumtif. Kamu harus bisa mengukur dan menahan diri untuk masa depan yang lebih baik.


Misalnya, kamu memilki penghasilan utama Rp5 juta setiap bulan. Kemudian ada penghasilan tambahan senilai Rp3 juta setiap bulannya. Kamu bisa sisihkan dana penghasilan tambahan langsung ke rekening tabungan.


Kemudian jangan lupa untuk menyisihkan 20% atau lebih untuk dana tabungan juga. Dengan begitu, kamu memiliki dana tabungan minimal Rp4 juta setiap bulannya.


JIka kamu baru mendapatkan pekerjaan tambahan di usia 23 tahun, artinya masih ada waktu 7 tahun untuk mengatur keuanganmu dengan bijak. Jangan terlena denga barang-barang yang sebenarnya tidak benar-benar kamu butuhkan.


Ingat, tujuan membeli barang harus disandarkan pada fungsinya, bukan pada gengsi. Nah dari dana tersebut, bagi lagi 50%-nya untuk investasi.


Kamu bisa membenamkannya pada produk reksa dana ataupun logam mulia. Pilih investasi yang mini risiko dan menghasilan pendapatan yang stabil.


Lambat laun produk investasi kamu akan mengalami peningkatan harga jual. Kamu bisa memanfaatkannya untuk menambah aset berupa rumah ataupun mobil ketika sudah pada tahap yang cukup.


Dengan asumsi 50% dana tabungan di investasikan, maka ada sekitar Rp2 juta dari total dana tabungan yang masuk dalam produk investasi setiap bulannya, Artinya setiap tahun terdapat Rp14 juta dana investasi yang kamu miliki.


jumlah tersebut belum memperhitungkan imbal hasil yang bisa didapatkan dari produk investasi. Jika melihat rerata imbal hasil produk reksa dana yang ada di Indonesia yang lebih besar dari suku bunga deposito, rasanya kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lumayan.


Tetapi ingat, dalam prinsip investasi selalu ada risiko. Kamu harus juga siap menghadapi risiko terburuk ketika jumlah dana yang diinvestasikan mengalami penyusutan. Oleh karena itu penting untuk mempelajari dengan betul produk investasi mana yang cocok dengan kebutuhan kamu.


3. Mulai usaha


Karena kamu ingin mengejar kemapanan di usia muda, maka kamu juga harus memacu ritme produktivitas kamu. Mulai jalankan usaha secara mandiri.


Coba pisahkan dana tabungan dengan modal usaha. Kamu bisa memanfaatkan dana modal usaha dari Finplus. Rendahnya tingkat suku bunga bisa menjadi rujukan kamu untuk memulai usaha kecil.


Suku bunga yang ditawarkan oleh Finplus berkisar diangka 0,4%. Tetapi sebelumnya, tentukan dulu jenis usaha yang akan kamu jalankan. Jangan pinjam dulu baru memikirkan usaha apa yang akan dikebut.


Karena yang namanya dana pinjaman terdapat biaya bunga yang sudah harus kamu bayarkan ketika dana itu cair. Dengan menggunakan dana pinjaman modal usaha, pola keuangan kamu akan menjadi lebih teratur.


Kamu tidak menjadi tidak terbiasa mencampur dana pribadi dengan dana moda usaha. Jangan langsung berpikir besar, mulailah dari skala terkecil. Jenis usaha yang bisa dijajal seperti penjual makanan skala rumahan atau pakaian bayi dan sebagainya. Sembari bisnis, jangan lupa untuk belajar bagaimana bisnis bisa berjalan dan berkembang. Untuk mendapatkannya kamu bisa mengakses Finpedia dan temukan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.


(Baca juga: 3 Manfaat Pinjaman Online Bunga Rendah. Bisa Untuk Dana Harian Juga)


4. Asah kemampuan diri


Kamu juga harus terus mengasah kemampuan diri sendiri. Jangan batasi rasa keingintahuanmu terhadap sesuat. Mumpung masih muda, perdalam ilmu-ilmu teknis yang tidak didapatkan dari bangku kuliah.


Seperti workshop digital marketing, menulis atau teknik lainnya yang bisa memupuk keilmuan kamu. Saat pandemi seperti sekarang, kamu bisa mengikuti webinar-webinar yang bisa menambah kemampuan diri.


Jangan juga lupa untuk terus meningkatkan kemampuan bahasa asing kamu. Karena di era digital seperti sekarang, penggunaan bahasa asing sudah layaknya seperti bahasa ibu dalam lingkup pekerjaan.


Jangan ragu untuk menjadikan pendidikan sebagai salah satu produk investasi diri. Karena pada akhirnya kamu sendiri yang akan memetik hasil dari buah kerja keras selama ini.


5. Jangan lupa beramal


Prinsip banyak memberi banyak menerima harus ada di dalam pikiran kamu. Karena dengan begitu kamu bisa membuka peluang positif masuk lebih banyak. Seperti contoh, ada teman kamu yang sedang dalam kesulitan finansial, jika memang kamu bisa membantunya, laksanakan.


Sepanjang tidak merepotkan dan tidak menganggu arus keuangan kamu. Dengan begitu, ketika teman kamu memiliki proyek yang bisa dikerjakan bersama, maka dia akan mengingat jasa kamu.


BIsa jadi kamu yang dihubungi untuk terlibat dalam proyek tersebut. Intinya, jangan pernah merasa berat memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan.