Awas Data Bocor. Lakukan Hal ini Supaya Tetap Aman

Posted: 3 Nov 2020from: EditorLast updated : 3 Jun 2021

Jagad dunia maya kembali dihebohkan dengan berita adanya kebocoran data dari 17 perusahaan di dunia, termasuk Indonesia. Diketahui, pelaku kejahatan menjual 34 juta basis data pengguna dari keseluruhan website yang diretas di sebuah forum peretasan. Hal tersebut seakan kembali mengingatkan kita tentang pentingnya selalu bersikap waspada saat akan melakukan transaksi apapun.


Masih segar di ingatan, platform e-commerce asal Indonesia, Tokopedia sempat mengalami kebocoran data pada bulan Mei lalu. Semitar 91 juta data pengguna bocor dan diperdagangkan secara bebas di internet.


Data kamu semua tidak ubahnya seperti emas yang memiliki nilai jual cukup tinggi. Semakin lengkap data yang bisa didapatkan, maka semakin mahal pula harga jualnya. Segala daya upaya dilakukan untuk bisa mencegah terjadinya kebocoran, mulai dari meningkatkan sistem keamanan website sampai bekerjasama dengan lembaga pemerintah, Badan Siber dan Sandi Negara Indonesia (BSSN).


Semakin masifnya penggunaan teknologi dalam dunia bisnis, semakin masif pula tindak kejahatan yang dilakukan oleh oknum-oknum nakal. Melakukan transaksi keuangan di dunia maya memang menyenangkan


Kamu bisa melakukan penjualan atau pembelian barang dengan mudah dimana saja dan kapan saja. Hanya dengan bermodalkan koneksi internet dan ponsel, semua bisa dilakukan tanpa harus keluar rumah. Nah supaya transaksi kamu tetap aman, kamu bisa melakukan hal dibawah ini agar data pribadi kamu tidak bocor,


1. Gunakan two way verification


Kamu bisa melengkapi kegiatan transaksi kamu dengan langkah two way verification. Jadi setiap kamu masuk ke akun e-mail ataupun media sosial, sistem akan meminta kode one time password (OTP) yang dikirimkan ke nomor ponsel kamu.


Jadi ketika, ada orang lain yang coba-coba mengambil data pribadi kamu, entah itu melalui media sosial ataupun melalui mekanisme phising, akan ada jaring pengaman tambahan berupa OTP yang harus dimasukkan ke dalam akun tersebut.


2. Jangan update data pribadi di media sosial


Sekecil apapun data yang kamu berikan di media sosial dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kebanyakan pelaku kejahatan memanfaatkan media sosial untuk mencari celah kebocoran data.


Apalagi buat kamu yang hobi melakukan swa foto, jangan pernah menampilkan nama ibu kandung, nomor kartu kredit, nomor rekening, nomor rumah, alamat domisili dan data pendukung lainnya.


Pelaku kejahatan bisa dengan mudah mengambil data melalui postingan-postingan yang tidak kamu sadari. Seperti foto wisuda kamu, foto pembayaran tagihan makanan kamu, foto rumah dan hal lainnya yang menurut kamu adalah hal kecil.


Perlu diingat juga, bahwa apa yang ada di media sosial, adalah milik masyarakat Setiap orang bisa dengan mudah mengaksesnya tanpa harus meminta izin kepadamu. Jadi bijaklah dalam menggunakan media sosial dan jangan lupa untuk menghindari postingan yang mengandung data diri kamu,


3. Cek akun email


Ada beberapa platform yang menyediakan layanan untuk melihat apakah data pribadi kamu sudah bocor. Melansir CNNIndonesia.com, kamu bisa memeriksa apakah email yang kamu gunakan selama ini bocor atau tidak melalui 5 situs ini.


Mulai dari Avast.com, haveibeenpwned.com, dehashed.com, monitor.firefox.com dan periksadata.com. Akun email merupakan gerbang untuk masuk ke berbagai layanan keuangan yang kamu miliki.


Mulai dari mobile banking, data ponsel, data jejaring sosial, data media sosial dan data lain yang menggunakan sarana email sebagai perantaranya .


Kamu juga bisa melakukan perubahan password secara berkala setiap 2 minggu. Jangan gunakan password yang mudah ditebak dan urutan abjad atau angka. Gunakan kombinasi yang mudah dihafal oleh kamu sendiri.


Selain itu, hindari bertransaksi menggunakan website yang tidak dapat diverifikasi kebenarannya. Akhir-akhir ini banyak terjadi tindak kejahatan phising alias pencurian data melalui pengelabuan website. Jangan mudah tergiur akan penawaran yang tidak masuk akal. Cek apakah website yang kamu masuki benar website resmi.


Supaya transaksi berjalan aman dan nyaman, lakukan transaksi menggunakan kartu kredit. Tetapi kamu harus memastikan bahwa website tempat kamu melakukan transaksi adalah website resmi.


Kamu bisa menggunakan aplikasi TMRW dari UOB. Disana kamu bisa melihat riwayat transaksi sekaligus mengontrol limit penggunaan kartu kreditmu. Jadi semuanya berjalan transparan dan aman. Ajukan sekarang di Finpedia.