Tips untuk Pengantin Baru Atur Keuangan Rumah Tangga

Posted: 9 Nov 2022from: EditorLast updated : 9 Nov 2022

Kehidupan setelah menikah tentu akan terasa berbeda, meskipun sebagai pasangan telah lama saling mengenal. Kendati ingin selalu hidup harmonis, tak bisa disangkal cara pengelolaan keuangan bisa menjadi pemicu masalah di dalam rumah tangga.

 

Jangan sampai uang menjadi masalah di dalam rumah tangga. Pengelolaan keuangan harus didiskusikan bersama dengan pasangan setelah menikah. Agar hubungan tidak berantakan karena uang, maka Anda harus pandai mengelola keuangan. 

 

Karena itu, sebagai pengantin baru sudah sepatutnya mempelajari agar dapat memahami dan menyusun strategi keuangan yang apik. Ini semua demi mewujudkan rumah tangga yang harmonis dengan kondisi keuangan yang baik.

 

Nah, agar tidak menjadi perselisihan, apalagi pada momen spesial pengantin baru, ikuti tips mengenai cara mengelola keuangan berikut ini.

 

1. Ketahui Penghasilan Bulanan

 

Setelah menikah, strategi finansial yang diterapkan tentunya berbeda dibandingkan saat masih single. Kini, ada dua kepala yang harus berkompromi.

 

Kunci utama dalam pengelolaan keuangan adalah keterbukaan. Jadi, sudah sewajarnya Anda dan pasangan mengetahui besarnya penghasilan masing-masing.

 

Kendati demikian, keterbukaan tidak hanya soal penghasilan saja. Melainkan juga mengenai utang, kebiasaan pasangan dalam membelanjakan uang, aset, hingga tabungan yang dimiliki.

 

Transparansi ini sangat penting untuk membangun kepercayaan sebagai pasangan. Jangan sampai Anda saling tidak tahu mengenai penghasilan masing-masing.

 

Ketika sudah memiliki gambaran jelas mengenai kondisi keuangan masing-masing, Anda dan pasangan dapat memetakan total penghasilan bersih, jumlah yang bisa ditabung, total pengeluaran yang sesuai dengan kemampuan dan alokasi budget lain untuk berbagai kebutuhan.

 

2. Pembagian Tanggungjawab

 

Kemudian, suami dan istri harus membagi tanggung jawab tentang siapa yang bertugas mengelola keuangan, apakah dikelola bersama, atau dikelola salah satu pihak. Pada kebanyakan rumah tangga, tugas mengelola keuangan diserahkan pada istri, tapi cara ini tidak mutlak, karena kondisi rumah tangga setiap orang berbeda.

 

Buatlah kesepakatan dengan pasangan mengenai pihak yang mengelola keuangan. Jika istri bekerja, pengeluaran bisa ditanggung berdua. Misalnya suami menanggung biaya utilitas seperti listrik,air, telepon, internet, belanja bulanan, dan biaya pendidikan anak. Sedangkan untuk asuransi dan hiburan bisa ditanggung oleh istri.

 

Selain itu, ada juga yang penghasilannya disatukan dalam satu rekening, lalu dikelola bersama. Metode apapun yang dipilih, pastikan kedua belah pihak setuju, serta tetap terbuka dan transparan dengan pasangan.

 

3. Buat Tujuan Keuangan Bersama


Setelah membagi tanggung jawab keuangan, pikirkan pula apa tujuan keuangan keluarga Anda untuk masa depan. Mulai dari jangka pendek hingga panjang.

 

Tujuan keuangan ini memang bermacam-macam, namun akan lebih baik apabila Anda memprioritaskannya untuk hal yang benar-benar diperlukan terlebih dahulu. Artinya, hal-hal yang menyangkut kebutuhan primer, seperti rumah dan biaya hidup.

 

Selain itu, Anda bisa membuat pos-pos anggaran untuk hal lainnya, beberapa di antaranya seperti persiapan dana pensiun, dana pendidikan anak, dan sebagainya.

 

Memiliki tujuan keuangan keluarga yang jelas, meski masih pengantin baru, dapat membantu Anda dan pasangan menjadi lebih terarah dan mampu mengasah diri untuk lebih disiplin mengelola keuangan dengan baik.

 

4. Dana Darurat

 

Baik hidup sendiri atau berkeluarga, dana darurat merupakan hal yang wajib disiapkan. Dana ini sebaiknya digunakan hanya untuk pengeluaran tidak terduga.

 

Jumlah dana darurat yang perlu disiapkan idelanya adalah 6-12 kali jumlah pengeluaran per bulan. Besarnya tergantung jumlah tanggungan dan pola konsumsi kita masing-masing.

 

Rinciannya bisa diatur sebagai berikut:

 

1. Belum menikah: 6 kali lipat per bulan

2. Sudah menikah: 9 kali lipat pengeluaran per bulan

3. Sudah menikah dan memiliki anak: 12 kali lipat pengeluaran per bulan

 

5. Punya Catatan Keuangan

 

Selain itu, penting bagi para pengantin baru atau pun yang sudah lama, untuk selalu membuat catatan pengeluaran secara berkala. Catatan pengeluaran ini bisa berupa pengeluaran harian, mingguan, dan bulanan. 

 

Tujuan mencatat pengeluaran ini adalah untuk mengetahui apakah Anda dan pasangan sudah sesuai dengan kesepakatan awal atau belum. Tujuan lainnya adalah agar Anda lebih mudah memetakan anggaran supaya tidak membengkak.

 

Pembukuan rumah tangga memang cukup sulit bagi mereka yang belum terbiasa melakukannya.

 

Dalam pembukuan dengan cara lama, Anda harus menghitung secara manual dan mencatatnya di buku khusus. Namun, seiring berkembangnya teknologi digital, pembukuan rumah dapat dilakukan dengan mudah karena saat ini sudah banyak aplikasi keuangan gratis yang bisa dengan mudah digunakan.

 

Butuh Dana Cepat untuk Penuhi Kebutuhan? Cari di Finpedia Saja!

 

Jika kamu butuh dana cepat untuk menutupi segala kebutuhan pentingmu, bisa akses Finpedia.id untuk mengajukan berbagai produk finansial terbaik.

 

Finpedia.id menyediakan berbagai produk finansial dari lembaga perbankan, pembiayaan, hingga P2P Lending.

 

Adapun produk finansial yang disediakan diantaranya adalah kartu kredit, pinjaman darurat, modal usaha, kredit tanpa agunan, kredit dengan agunan, dan masih banyak lagi.

 

Di Finpedia.id, kamu bisa cek kelengkapan informasi produk finansial mulai dari suku bunga yang diberikan, tenor, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia.id.

 

Salah satunya, kamu bisa ajukan layanan pinjaman secara online dari Easy Cash yang menyediakan pinjaman instan mulai dari Rp200 ribu sampai Rp10 juta.

 

Mudah dan praktis bukan? Karena kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan darurat kamu segera!