Tarif Ojek Online dan Harga Mie Instan Naik, Gara-gara Inflasi

Posted: 10 Aug 2022from: EditorLast updated : 10 Aug 2022

Baru-baru ini masyarakat Indonesia dibuat kaget dengan informasi naiknya tarif ojek online dan juga harga mie instan secara bersamaan. Bukan tanpa tujuan, pemerintah menaikkan tarif layanan ojek online, karena kebijakan baru tersebut diharapkan mampu berdampak ke inflasi.

 

Selain harga BBM yang naik dan memasukkannya ke gaya hidup digital, Telisa Falanty selaku Chief Economist BRI Danareksa Securitas, juga mengatakan bahwa transportasi online masuk ke komponen pembentuk inflasi.

 

Aturan Kenaikan Tarif Ojek Online

 

Adapun, kenaikan tarif baru ojek online ini, dituangkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 564 Tahun 2022, tentang Pedoman Penghitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor, yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi.

 

Adapun, di dalam Keputusan Menteri tersebut terdapat tiga item yang diatur, yakni mencakup tarif jasa batas bawah, batas atas, dan biaya jasa minimal. Tidak hanya itu, dari tiga item tersebut juga ada penyesuaian tarif dikelompokkan menjadi tiga zona. Berikut rincian tiga zona beserta tarif barunya.

 

Daftar Tarif Baru Ojek Online

 

1. Zona I (Sumatera, Jawa (selain Jabodetabek), dan Bali)

 

Tarif jasa batas bawah Rp 1.850/km, batas atas Rp 2.300/km. Tarif jasa minimal dengan rentang tarif jasa antara Rp 9.250-Rp 11.500.

 

2. Zona II (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi/Jabodetabek)

 

Tarif jasa batas bawah Rp 2.600/km, batas atas Rp 2.700/km. Tarif jasa minimal dengan rentang tarif jasa antara Rp 13.000-Rp 13.500.

 

3. Zona III (Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan sekitarnya, Maluku dan Papua)

 

Tarif jasa batas bawah Rp 2.100/km, batas atas Rp 2.600/km. Tarif jasa minimal dengan rentang tarif jasa antara Rp 10.500-Rp 13.000.

 

Keputusan Menteri tersebut, terbit untuk menggantikan aturan yang lama, yakni dari KM Nomor KP 348 Tahun 2019 menjadi KM Nomor KP 564, ungkap Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno.

 

Namun, Hendro Sugianto juga mengatakan bahwa aturan baru tersebut, akan menjadi pedoman sementara, bagi penetapan batas tarif atas dan tarif bawah ojek online.

 

Ini Kata Gojek dan Grab Indonesia Terkait Naiknya Tarif Ojol

 

Pihak Gojek yang diwakili oleh Rubi W Purnomo, selaku SVP Corporate Affairs mengatakan bahwa pihak Gojek sedang mendalami aturan tersebut. Hal itu dilakukan agar penerapan kenaikan tarif tidak hanya memberi dampak positif kepada perusahaan, tapi juga tentunya bagi para pelanggan setia dan mitra pengemudi Gojek.

 

Tidak hanya soal kenaikan tarif, pihak Gojek juga selalu berusaha mematuhi peraturan yang dibuat pemerintah. Tidak hanya Gojek, pihak Grab Indonesia pun juga mengatakan hal yang sama.

 

Dilansir dari cnbcindonesia Grab Indonesia juga mengatakan sedang mempelajari keputusan pemerintah tersebut tentang kenaikan tarif ojek online. Namun, pihak Grab Indonesia, sedang berupaya berdiskusi mengenai dampaknya terhadap ratusan ribu mitra pengemudi mereka.

 

Meski begitu, karena Grab Indonesia adalah salah satu startup besar yang menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia, maka Grab akan berupaya mematuhi peraturan yang dibuat pemerintah.

 

Intinya, jika hal tersebut positif maka apapun aturan yang yang berlaku, Gojek dan Grab akan mendukung segala upaya pemerintah terlebih soal menggerakkan roda perekonomian pasca pandemi Covid-19.

 

Harga Mie Instan Juga Akan Naik 14 Agustus 2022

 

Seperti yang diketahui bahwa kenaikan tarif ojek online ini terjadi di tengah tekanan inflasi harga pangan, terutama harga mie instan yang rencananya akan naik 14 Agustus 2022 mendatang.

 

Adapun, alasan kenaikan harga mie instan ini diakibatkan karena efek domino perang Rusia dan Ukraina. Dimana, Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian sempat memperingatkan akan potensi lonjakan harga pangan tersebut.

 

Syahrul juga mengatakan bahwa Indonesia masih mengandalkan pasokan gandum impor. Sementara dua negara ini Rusia dan Ukraina adalah negara pemasok gandum dunia, sehingga banyak gandum yang tidak bisa keluar dan hal tersebut memicu kenaikan harga pangan termasuk mie instan.

 

Harga Tepung Juga Naik

 

Terlepas dari harga gandum yang naik, Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga mencatat bahwa harga tepung terigu juga naik.

 

Hal tersebut terlihat pada 9 Agustus 2022 dimana harganya melonjak 16,19%. Dari yang sebelumnya Rp1.700 menjadi Rp12.200, dibandingkan pada 8 Januari 2022 lalu yang masih Rp10.500. Jika harga tepung naik, bagaimana efeknya ke harga mie instan?

 

Dilansir dari cnbcIndonesia, jika dilihat dari harga Indomie Bawang pada 30 Januari 2022 dan 12 Maret 2022 adalah Rp 2.400 per bungkus. Namun pada 6 Juli dan 1 Agustus 2022, harganya sudah naik menjadi Rp 2.700 per bungkus.

 

Dari catatan tersebut, kenaikan sepertinya tidak begitu signifikan. Karena kenaikan masih dalam angka yang wajar, untuk sebuah harga mie instan.

 

Kata Bos Indomie: Berlebihan!

 

Jika dilihat, memang harga mie instan tidak begitu melonjak, bahkan tidak naik sampai 3x lipat. Hal tersebut ternyata juga dikemukakan oleh Franciscus Welirang selaku Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang merupakan produsen Indomie.

 

Dilansir dari detik.com, Franciscus menepis pernyataan Menteri Pertanian tersebut, bahwa isu kenaikan harga mie instan, yang bisa kenaikannya mencapai 3 kali lipat, adalah hal yang berlebihan.

 

"Harga mie instan bisa saja naik, bisa saja. Tapi kalau ada pernyataan yang mengatakan bisa 3 kali lipat, itu berlebihan. sangat-sangat berlebihan," kata Franky kepada detikcom, Rabu (10/8/2022).

 

Bicara soal impor gandum, Franky mengatakan bahwa pasokan gandum di Indonesia tidak akan banyak terpengaruh. Karena beberapa negara mengimpor gandum sedang panen gandum.

 

Cari Pinjaman Bunga Rendah, Ya di Finpedia Saja

 

Tapi, jika kamu ingin cari pinjaman dengan suku bunga yang rendah, kamu bisa akses di Finpedia.id, karena di sana ada banyak produk pinjaman yang bisa membantu finansial kamu untuk lebih baik, dengan bunga rendah.

 

Di Finpedia.id kamu bisa temukan berbagai macam jenis pinjaman seperti kredit tanpa agunan, dengan agunan, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, hingga program cicilan lainnya.

 

Informasi lengkap terkait produk juga akan tertera di situs Finpedia, mulai dari suku bunga, limit pinjaman,tenor, syarat, hingga area layanan.

 

Salah satu produk pinjaman terbaik bunga rendah yang ada di Finpedia.id adalah Cairin, dengan bunga super murah yakni hanya 0,065%, dan limit mulai Rp500 ribu sampai Rp5 juta!

 

Jadi, tidak ada kesulitan yang berarti untuk kamu, ketika membayar cicilan pinjaman. Yuk manfaatkan dan segera kunjungi situs Finpedia.id dan temukan produk pinjaman untuk memenuhi berbagai kebutuhanmu!