Sejarah Hari Guru dan Temanya di 2021

Posted: 25 Nov 2021from: EditorLast updated : 26 Nov 2021

Setiap tanggal 25 November dijadikan sebagai Hari Guru nasional. Hari yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) itu menjadi momentum penting untuk terus merefleksikan betapa besar peran guru dalam pembangunan negara. Mengambil tema Hari Guru 2021, Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan terlihat betapa besar harapan bangsa ini terhadap peran guru.

 

Karena, pendidikan merupakan modal utama untuk bisa mencapai kemandirian dan juga kemajuan bangsa. Nah membincang sejarah Hari Guru Nasional, tidak dapat dilepaskan dari kiprah PGRI. Organisasi yang dulunya di kenal dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) itu sudah berdiri sejak tahun 25 November 1945.

 

Saat masih menjadi PGHB, anggota organisasinya terdiri dari para guru bantu, guru desa, kepala sekolah dan juga pemilik sekolah. Namun karena merasa kesulitan untuk memperjuangkan nasib para anggotanya yang beraga, maka muncullah beberapa organisasi guru lainnya.

 

Seperti Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS) dan Hogere Kweekshchool Bond (HKSB) juga beberapa organisasi lainnya.

 

Namun karena tingginya semangat kebangsaan dan juga perjuangan untuk melawan kolonialisme, pada tahun 1932, PGHB diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perjuangan para pahlawan tanpa tanda jasa itu terus dilakukan, bahkan PGI juga sempat mangkrak lantaran setiap organisasi dan sekolah sempat ditutup oleh pihak Jepang.

 

Baru kemudian diadakanlah Kongres Guru Indonesia pada 24 sampai 25 November 1945 di Surakarta, yang akhirnya menjadi penanda lahirnya PGRI sekaligus Hari Guru Nasional. Pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan Hari Guru Nasional jatuh pada tanggal 25 November sebagai wujud penghormatan pada para guru.

 

(Baca juga: Masih Pandemi, Ekspor Industri Pengolahan Tumbuh 35,53 Persen. Mantap!)

 

Peran Besar Guru di Tengah Pandemi


Saat ini, dunia pendidikan Indonesia telah memasuki babak baru dengan mulai dilaksanakannya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Peranan guru dinilai sangat penting dalam suksesnya PTM terbatas dan menghadirkan layanan pendidikan yang aman dan nyaman.

 

“Berkat ketangguhan ibu dan bapak, kita telah berhasil melewati masa yang penuh tantangan. Saat ini telah mulai melaksanakan PTM terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat demi keselamatan semua warga sekolah,” ungkap Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim.

 

Lebih lanjut dirinya memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas pengabdian para guru Indonesia yang terus bergerak menghadirkan layanan pendidikan di tengah segala keterbatasan.

 

“Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi Ibu dan Bapak dan Ibu guru dalam mendidik anak-anak Indonesia agar menjadi Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter,” katanya.

 

Pemerintah, terang Nadiem, juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para guru Indonesia. “Kami terus berupaya mendengarkan masukan dari Ibu dan Bapak, serta memprioritaskan peningkatan kesejahteraan dan kualitas guru demi kemajuan Indonesia di masa mendatang,” ujarnya.

 

Sementara itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril memberikan apresiasi dan dedikasi kepada semua guru atas semangat juang yang tinggi dan kesabaran guru Indonesia untuk terus bergerak, belajar dan berbagi sehingga pembelajaran peserta didik tetap terus berjalan.

 

Upaya mengembalikan peran guru sebagai aktor utama bertujuan untuk membangun sistem pendidikan yang lebih adaptif, inklusif untuk semua peserta didik di manapun dan kapanpun, serta lebih tahan terhadap disrupsi di masa depan.

 

“Transformasi pendidikan dan berbagai tantangan yang dialami oleh guru sampai sekarang membutuhkan bentuk dukungan kebijakan baru untuk pemulihan yang efektif. Dukungan kebijakan yang diperlukan mencakup beberapa bidang, termasuk pengembangan profesional guru, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan kondisi kerja,” tutur Dirjen GTK.

 

Gunawan Zakki, National Program Officer for Education dari kantor perwakilan UNESCO di Indonesia menjelaskan bahwa dedikasi guru menjadi inspirasi dari tema Hari Guru Sedunia. “Pemulihan pendidikan ini akan berhasil apabila kita menjadikan guru sebagai sentral, sebagai kunci dari pemulihan pendidikan setelah kita berjuang di masa pandemi Covid,” terangnya.

 

(Baca juga: Daftar Hotel di Bawah Rp500 Ribuan di Bali. Yuk Liburan)

 

Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia. Seperti layanan keuangan dari Cairin yang memberikan pinjaman tanpa agunan mulai dari Rp500 ribu sampai Rp5 juta. Bunganya super murah 0,065%!