Ada BLT Minyak Goreng, Untuk Penuhi kebutuhan saat Ramadan dan Idul Fitri

Posted: 8 Apr 2022from: EditorLast updated : 8 Apr 2022

Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah mulai terkendali, terlihat dari angka Kasus Harian, Kasus Aktif, Kematian dan BOR yang konsisten menurun (membaik).

 

Indonesia kembali melakukan berbagai upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi. Di tengah berbagai upaya tersebut, kita menghadapi kondisi global yang terus bergejolak dan memberi tekanan terhadap perekonomian nasional.

 

Pemerintah terus hadir melalui berbagai Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menjaga daya beli dan meringankan beban masyarakat.

Kondisi ekonomi dunia sebenarnya sudah mulai mengalami perbaikan pada tahun 2021, namun menjadi tidak kondusif akhir-akhir ini, akibat dari berbagai dinamika dan perubahan di tingkat global, yang berpotensi menimbulkan Stagflasi (Stagnasi pertumbuhan ekonomi dan inflasi tinggi). Konflik Rusia-Ukraina juga semakin memperberat risiko global, dan memicu volatilitas harga-harga komoditas utama.

 

Berdasarkan kalkulasi OECD dalam Interim Report Maret 2022, pertumbuhan ekonomi global berpotensi turun -1% (menurun dari sekitar 4% menjadi 3%), sementara Inflasi diperkirakan naik sebesar 2,5% (naik dari sekitar 4% menjadi 6,5%). Harga komoditas terus meningkat, harga energi dunia (gas, batu bara, minyak) dan harga pangan dunia (CPO, gandum, jagung dll.), terus mengalami peningkatan.

 

Indonesia tidak luput dari dampak tersebut, baik langsung maupun tidak langsung. Ini merupakan situasi extraordinary lanjutan dari pandemi Covid-19 yang saat ini mulai mereda di Indonesia.

 

Berbagai perkembangan situasi global ini, membuat tantangan Pemulihan Ekonomi Nasional yang semakin berat. Karena itu, diperlukan berbagai upaya, baik dari sisi supply maupun dari sisi demand.

 

Penyesuaian harga komoditas domestik terhadap harga dunia perlu dilakukan (melalui kenaikan harga dan pemberian subsidi), namun pada saat bersamaan perlu disiapkan bantalan sosial, terutama kepada kelompok menengah ke bawah.

 

Salah satu yang dialami dalam beberapa waktu terakhir ini adalah komoditas Minyak Goreng, di mana terjadi harga yang cukup tinggi dan pasokan yang kurang stabil. Karena itu, selain menyiapkan program untuk stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan Minyak Goreng, Pemerintah juga menyiapkan program berupa subsidi kepada masyarakat, untuk menjaga daya beli masyarakat, berupa pemberian Bantuan Langsung Tunai Minyak Goreng (BLT MiGor).

 

“Tujuannya adalah untuk meringankan beban serta menjaga daya beli/belanja masyarakat, dalam memasuki bulan Ramadhan dan masa Lebaran nanti, terutama yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan sehar-hari, khususnya Minyak Goreng,” jelas Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam acara “Media Briefing BLT Minyak Goreng” secara virtual di Jakarta, Jumat (8/04).

 

Pemerintah menyiapkan Program Bantuan Langsung Tunai Minyak Goreng (BLT MiGor), yang merupakan bagian dan juga menggunakan anggaran Program PEN TA 2022, yang dikoordinasikan oleh Komite PC-PEN (Menko Perekonomian selaku Ketua Komite PC-PEN) dan Kementerian Keuangan.

 

BLT MiGor ini ada 2 macam, yang pertama adalah BLT MiGor di rumpun Program BanSos Pangan dan yang kedua BLT MiGor di rumpun Program BT-PKLWN. BLT MiGor di rumpun Program BanSos Pangan akan diberikan kepada 20,65 juta KPM, terdiri dari 18,8 juta penerima BPNT (Kartu Sembako) dan 1,85 juta PKH yang tidak menerima BPNT, dengan besaran masing-masing Rp100 ribu/KPM/bulan selama 3 bulan (April-Juni 2022), yang diberikan sekaligus sebesar Rp300 ribu.

 

Sedangkan, BLT MiGor di rumpun Program BT-PKLWN akan diberikan kepada 2,5 juta PKL dan Warung (utamanya yang mempunyai usaha makanan) pada 514 Kabupaten/Kota, masing-masing menerima sebesar Rp100 ribu/PKL/bulan selama 3 bulan, dan juga akan diberikan sekaligus senilai @Rp300 ribu per penerima. Ini menggunakan skema BT-PKLWN yang penyalurannya dilakukan secara langsung oleh TNI dan POLRI.

 

Anggaran untuk BLT Migor ini menggunakan anggaran Program PEN 2022, yaitu sebesar Rp 6.195 miliar melalui DIPA Kementerian Sosial untuk BLT MiGor rumpun BanSos Pangan, sedangkan untuk BLT Migor rumpun program BT-PKLWN disiapkan anggaran sebesar Rp750 miliar melalui anggaran di TNI/POLRI, sehingga total anggaran yang dialokasikan untuk BLT Migor sebesar Rp 6.945 miliar.

 

Baca juga: 5 Pinjaman Uang Rp10 Juta Tanpa Jaminan. Bisa Untuk Apa Saja!

 

Nikmati kemudahan akses pendanaan di Finpedia


Kamu yang saat ini membutuhkan dana cepat untuk ragam kebutuhan, bisa mengakses Finpedia.id. Katalog finansial itu menyediakan ragam produk keuangan dari lembaga perbankan, pembiayaan maupun peer to peer lending.

 

Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, pinjaman modal usaha, pinjaman instan, pinjaman dana darurat, pinjaman dengan agunan sampai program cicilan biaya pendidikan bisa didapatkan dengan mudah di Finpedia.id.

 

Disana kamu bisa melihat informasi mulai dari suku bunga yang diberikan, jangka waktu, syarat yang dibutuhkan sampai pengajuan bisa dilakukan di Finpedia. Seperti layanan keuangan dari Koinworks yang memberikan pinjaman modal usaha mulai dari Rp5 juta sampai Rp2 miliar. Bunganya super murah 1,33% per bulan

 

Dengan begitu, kamu tidak perlu repot untuk mengumpulkan informasi dari produk keuangan yang dibutuhkan dari ragam lembaga keuangan. Akses sekarang dan penuhi kebutuhan modal usaha kamu segera!